Cinta Itu Bukan Untukku

13.1K 365 3
                                    

Queen Club

09.45 pm.

Timothy POV

Salah satu faktor aku menyukai tempat ini adalah suasana yang tidak ramai dan ruangan yang besar untukku menghibur diriku sendiri , yeah meskipun banyak orang yang menawarkan hiburan dan kesediaan meluangkan waktu untukku tapi aku lebih menyukai ketenangan.

Aku kembali merenungkan mimpiku akhir akhir ini yang mengganggu tidur malamku, tentang seorang perempuan penolongku yang datang memberikan pelukan yang belum pernah aku rasakan selama ini serta ciuman hangat yang belum pernah aku rasakan selama ini, jujur aku masih menunggu kedatangan cinta pertamaku datang kembali .

Cinta pertamaku yang di bawa pergi oleh seorang Cloe Thain adik dari sahabat terbaikku , aku tidak berhenti menyalahkan diriku yang tidak bisa menghargai kebesaran cinta Cloe kepadaku, aku menyesal telah kehilangannya, dan bodohnya kehilangan itu baru aku sadari disaat aku sudah kehilangannya yang selalu menyayangiku.

Dan saat ini aku di pertemukan oleh sesosok yang hampir mendekati karakter Cloe , sabar, mempunyai senyum yang memikat dan gaya yang benar benar mengingatkanku kepada cinta pertamaku Cloe yang sudah menjadi milik orang lain saat ini .

"halo Tim , sudah menunggu lama ya?" senyum manis itu sudah hadir di hadapanku saat ini

"eh hai , nggak lama kok lagi pula aku sudah biasa di sini" jawabku menutupi kegugupanku oleh datangnya bidadari yang aku rindukan suaranya.

"tadi aku lupa membawa ini, jadi aku putar balik" ujarnya meletakkan dua berkas yang sudah di letakkan di dalam map rapi.

"kalau lupa kan bisa besok di bicarakan"ucapku santai dia tersenyum lagi, aku menyukai itu.

"itu namanya penguluran waktu yang tidak guna Mr Shane" candanya ringan , aku tersenyum menanggapi kata katanya yang ringan 

"pukul berapa temanmu akan datang Tim?" tanyanya sambil menempatkan tubuh rampingnya di kursi sebelahku, demi Tuhan kedekatan ini membuat ku sangat tersiksa.

"nah itu mereka" ujarku menunjuk kedatangan Zoe dan Paul yang muncul di pintu utama , mereka datang tepat waktu disaat kegugupan mulai menyerangku 

"hai Tim , hai Nicole" sapa gadis tomboy bernama Zoe menyapaku dan gadis di sebelahku.

"kenapa kalian lambat sekali? eh iya Paul kenalkan ini Nicole Swan, seorang yang akan membuka bistro di tempat kita" ujarku mengenalkan gadis cantik yang membuat hatiku tidak bisa diam kepada teman terbaikku sejak kecil.

"hai aku pengurus gym centre Paul Thain" ucap Paul mengulurkan tangan kanannya disambut hangat oleh Nicole.

"aku Nicole Swan, senang bisa kenalan denganmu" sambut Nicole dengan senyum yang tak kalah manis.

"so kalian mau minum apa?" tanyaku menghangatkan suasana yang begitu indah ini.

"aku mau beer besar" sahut Zoe yang masih sibuk dengan gadgetnya ,

"aku pun mau beer besar" ujar Paul yang sudah ku duga.

"Nicole kamu mau minum apa?" tanyaku memandangnya yang sedang memperhatikan kecuekan Zoe.

"ehm..aku red wine please" jawabnya sopan, aku heran dengan perubahan sikapnya.

"waittres"seruku memanggil seorang pelayan yang berdiri di ujung ruangan club yang cukup luas ini.

"eh iya Joey , ini denah yang sudah jadi" Nicole menyerahkan mapnya kepada Zoe yang langsung tergagap dengan panggilan Nicole, aku tersenyum geli.

"sorry, aku sedang mencoba menghubungi kakak kembarku Viona yang belum pulang sampai sekarang" ujarnya dengan tampang bersalah.

Karena CintaWhere stories live. Discover now