Kemarahan Cedric

8.2K 954 45
                                    

“Di mana wanita itu?” Cedric duduk di samping Cathleen yang terbaring lemas dengan bercak kemerahan hampir di seluruh tubuhnya. Melihat istrinya yang seperti itu, Cedric tidak bisa menahan emosinya.

Sejak kedatangan Cathleen ke rumah ini, segala jenis kacang tidak lagi digunakan. Semua orang di rumah ini tahu itu dan tidak ada yang berani melanggar. Akan tetapi hari ini ada makanan yang mengandung kacang dan dimakan oleh Cathleen. Jelas saja sekarang Cedric benar-benar marah sekarang.

Dion yang melihat tuannya itu jadi merasa merinding. Di depannya Cedric hanya duduk sambil menggenggam erat tangan istrinya, tapi aura dan nada suara yang keluar terasa mengerikan.

“Kami sudah mencarinya di seluruh tempat ini, tapi tidak ada.”

“Bagaimana dengan kamarnya?”

“Kamarnya kosong, barang-barang wanita itu sudah tidak ada. Sepertinya dia sudah pergi.”

Satu-satunya orang yang mungkin akan membahayakan Cathleen adalah mantan pelayan pribadinya, Zoya. Itulah yang dipikirkan oleh Cedric. Semua orang di dalam dapur adalah orang-orang yang sudah lama dan tahu betul tentang alergi Cathleen terhadap kacang. Jadi pikirnya kecil kemungkinan para pelayan dapur mencoba membahayakan Cathleen karena mereka tahu betul konsekuensi membahayakan nyonya rumah ini.

Zoya adalah orang yang mencuri kalung kesayangan Cathleen. Sepertinya dia menyimpan dendam pada Cathleen karena telah membuatnya menjadi pelayan yang mengurus kuda.

Dia adalah kemungkinan terbesar untuk orang yang akan membahayakan Cathleen.

“Cari wanita itu dan bawa dia kesini.” Cedric makin menggenggam erat tangan istrinya itu. “Pastikan bawa dia hidup-hidup.

“Baik.” Dion dengan gesit pergi dan mencari keberadaan wanita itu.

Dan sekarang hanya tinggal Cathleen dan Cedric dalam kamar besar itu. Hari ini benar-benar hari yang sial bagi Cedric. Mulai dari pagi hari di awali dengan laporan keuangan dari para bangsawan yang bekerja di bawah kendalinya terlihat janggal, dan dilanjut dengan kabar istrinya yang jatuh pingsan akibat kacang. Selain itu, ada juga nona Fleur Auristela yang ternyata juga alergi terhadap kacang dan membuatnya pingsan juga.

Cedric khawatir akibat hal ini, hubungannya dengan keluarga  Auristela akan merenggang. Efek alergi yang ada pada nona Fleur tidak separah Cathleen. Akan tetapi, tetap saja bahwa satu-satunya anak perempuan dari keluarga Auristela terluka di wilayah Orion dan Cedric harus bertanggung jawab akan hal itu. 

Namun, sekarang hal penting yang harus dilakukannya sekarang adalah menunggu istrinya sampai sadar dan memastikan keadaannya.

Lama dia duduk dalam diam dengan waktu yang terus berjalan. Tak lama kemudian terasa pergerakan ringan dari Cathleen. Cedric menatap lekat istrinya itu.

Dengan meringis kesakitan, Cathleen mencoba untuk bangun dari tidur nyenyaknya.

“Pelan-pelan.” Cedric mengelus rambut Cathleen dan kemudian membantunya untuk duduk.
Cathleen mencoba mengumpulkan pecahan memori yang terjadi hari ini. Kepalanya sakit dan dia baru sadar bahwa ada banyak bercak merak di tubuhnya.

Dia pun kemudian menyentuh wajahnya. “Apa wajahku juga merah?”

Cedric tidak menjawab apa-apa. Dia hanya memperhatikan kepanikan istrinya itu, dan Cathleen yang tak sabar mencoba berdiri untuk melihat pada cermin.

Namun, niatnya ditahan oleh Cedric. “Istirahatlah, hanya ada sedikit kemerahan, tapi kamu tetap cantik.” Mendengar perkataan Cedric, Cathleen jadi luluh.

Cedric sekali lagi membantu Cathleen untuk duduk dengan nyaman di kasur.

“Apa masih ada yang sakit,” tanya Cedric setelah memberikan Cathleen segelas air.

“Hanya sedikit gatal dan sakit kepala.” Cathleen memegang gelas itu dengan erat. “Apa yang sebenarnya terjadi?”

“Kamu memakan makanan yang mengandung kacang.” Cedric mengambil gelas itu dan menyimpannya di meja kecil di sampingnya. Sekarang dia memegang tangan Cathleen dengan erat. “Ada seseorang yang sengaja mencelakaimu.”

Cathleen mencoba berpikir keras tentang siapa yang akan mencelakainya di rumah ini. Satu-satunya jawaban yang sudah pasti jelas adalah mantan pelayan pribadinya dan juga protagonis dalam dunia ini, Zoya.

“Apakah itu Zoya?”

“Kemungkinan besar dia pelakunya.”

“Di mana dia sekarang?”

“Dia menghilang, semua barang-barang yang ada di kamarnya juga sudah tidak ada.”

Cathleen menarik napas yang dalam. Dia memegang dadanya untuk menahan rasa yang mengganjal dan mengganggu ini. Dengan perginya Zoya dari rumah ini, Cathleen tidak bisa mengawasi pergerakannya.
Selain itu kejadian hari ini menjadi pertanda bahwa Zoya telah mengibarkan bendera perang padanya. Mulai sekarang Zoya mungkin akan bertindak lebih gila lagi.

“Kenapa? Apa ada yang sakit?” Cedric terlihat khawatir.

Cathleen menatap suaminya lekat. Semua ini terjadi karena Zoya menginginkan Cedric. Cathleen tidak akan merasakan sakit kalau dari awal dia tidak berhubungan dengan laki-laki ini atau dari saat dia sadar bahwa dia bukanlah tokoh utama di dalam dunia novel ini dan menjauhi Cedric.

Apakah harusnya seperti itu?

Apa yang terjadi kalau dari awal rencananya adalah bercerai dan pergi jauh dari tempat ini sampai Zoya tidak lagi menganggapnya sebagai ancaman?

Setelah sadar bahwa ini adalah dunia novel dan dia hanya menumpang pada tubuh Cathleen, ini pertama kalinya dia mendapat serangan dari Zoya. Namun, seluruh tubuhnya sudah merasa merinding ketakutan. Takut kalau pada akhirnya dia juga akan ditakdirkan mati dengan tidak terhormat.
Padahal awalnya dia optimis bisa mengalahkan Zoya.

Cedric mendekat, tapi Cathleen mendorongnya pelan. “Ada apa?” tanya Cedric penasaran.

“Aku ingin sendiri, bisakah kamu keluar?” Merasa istrinya sedang tidak nyaman sekarang, Cedric memilih mengalah dengan menuruti kemauannya.

Namun, sebelum itu dia memeluk dan mengelus kepala Cathleen. “beristirahat, setelah itu kita akan membahas hal ini lagi.”

Cathleen hanya menjawab dengan senyum tipis. Diperhatikannya Cedric yang pergi dan meninggalkannya sendiri di kamar ini.

Pikirannya penuh dengan Zoya, sekarang dia baru merasa takut pada wanita itu. Tidak, Cathleen harus percaya diri. Sekarang itu yang harus dipikirkannya dan dia mencoba untuk meyakinkan dirinya sendiri.

Zoya mulai menunjukkan taringnya, oleh karena itu dia juga harus menunjukkan sesuatu yang lebih tajam lagi

Sepertinya Cathleen harus mengatur ulang rencananya. 

×××


Raut wajah Cedric yang tadi sangat lembut dan penuh perhatian kini berubah menjadi sebaliknya. Setelah keluar dari kamarnya, tempat Cathleen beristirahat, dia langsung menuju ke kantor tempatnya bekerja.

Emosinya benar-benar sudah ada di puncak. Dia bahkan membuka pintu kantornya dengan tendangan yang keras membuat dua orang yang ada di dalam kaget.

Melihat tuannya yang sedang dalam keadaan yang tidak baik, Dion dan Hugo memilih untuk berbaris dan diam di tempat.

“Bagaimana dengan wanita itu?” Cedric duduk di kursi kerjanya.

“Para ksatria sudah kami utus ke luar untuk mencarinya,” ucap Dion lantang.

“Dan sebagian lainnya sedang mencari di sekitar sini.” Hugo menambahkan.

“Cari wanita itu sampai dapat, dan pastikan dalam keadaan masih hidup.” Baru kali ini Cedric benar-benar merasakan kemarahan yang membuatnya ingin meledak, dan ini semua Karen ulah satu wanita lemah yang mencoba mengganggu istrinya.

“Baik, selain itu nona Fleur mengirim surat yang berisi penawaran untuk memakai dokter pribadinya.” Dion memberikan surat itu untuk Cedric baca sendiri. “Menurutnya dokter pribadinya sudah sangat berpengalaman dalam kasus alergi kacang ini.”

Cedric membaca surat itu sampai habis. “Apa hanya ini surat dari kediaman Auristela?”

“Ya, benar sekali.”

“Tidak ada suat untuk meminta tanggung jawab karena telah membuat nona Fleur terluka?”

“Tidak ada, tuan. Sepertinya nona Fleur tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang besar.”

“Baiklah, kalau begitu kirim surat balasan padanya dan katakan terima kasih, kediaman Orion akan meminjam dokter dari Auristela untuk pengobatan Duchess Cathleen.” Cedric diam sebentar untuk memikirkan sesuatu. “Kirim juga beberapa hadiah pada nona Fleur atas kebaikan hatinya.”

“Baik, tuan.” Dion dengan gesit menyiapkan berbagai hal yang dibutuhkan. Dia keluar dari ruangan ini dengan banyak catatan di tangannya.

Kini hanya tinggal Hugo dan Cedric dalam ruangan ini.

Hugo masih diam di tempat menunggu perintah tuannya.

“Hugo.”

“Ya.”

“Mulai sekarang jadilah ksatria pribadi Cathleen.”

Mendengar hal itu Hugo jadi kaget. Hugo tahu betul kalau menjadi ksatria pribadi Cathleen artinya dia akan lebih sering lagi bertemu dengannya. Padahal orang yang paling tidak suka melihat Cathleen dekat dengan Hugo adalah Cedric.
Namun, dalam keadaan sekarang, memang inilah pilihan yang terbaik. Cedric tidak bisa terus ada di samping Cathleen dan Hugo adalah jalan keluarnya.

“Sampai kapan saya harus menjadi ksatria pribadi nyonya Cathleen?”

“Sampai wanita itu ditemukan.” Cedric menatap Hugo tajam. “Pastikan tidak ada segores luka pun pada tubuh istriku saat Kau menjaganya.”

Hugo benar-benar merinding dengan tatapan itu. “Baik.”

“Pergilah!” Tanpa basa-basi Hugo pun keluar untuk menjalankan tugas barunya, meninggalkan Cedric yang sendirian.

Dalam keheningan itu, Cedric memikirkan banyak hal. Semua hal itu menyangkut istrinya. Sekarang dia tidak bisa membayangkan sehari saja tidak bertemu atau mendengar suara istrinya.

Namun, di luar sana ada yang mencoba melukai istrinya. Tentu saja Cedric akan mencari orang itu, bahkan sampai ke ujung dunia pun.


I Am The Duchess Of This HouseWhere stories live. Discover now