Surat Cerai

4.5K 519 31
                                    

Ayo, komen yang banyak lagi. Author suka liatnya ;)

***

Sesuai dengan apa yang dikatakan Cathleen, Cedric langsung menjalankan aksinya untuk memata-matai pelayan bisu di kediaman Bellanca. Cedric mengutus anak buahnya untuk melakukan hal itu. Dia hanya perlu duduk santai di tempatnya menunggu hasil datang.

"Tidak ada yang mencurigakan? Apa aku yang salah?" Cathleen menatap hasil pengamatan para anak buah Cedric lewat kertas. "Dia cuma pelayan bisu yang tinggal di pinggir kota. Apa aku yang terlalu berpikir buruk pada pelayan itu?" Cathleen mendudukkan dirinya di sofa ruang kerja Cedric. Sekarang dia meragukan perasaannya sendiri.

"Tidak usah berspekulasi secepat itu." Cedric menatap Cathleen dengan lekat di balik meja kerjanya. "Itu baru penyelidikan dalam tiga hari. Masih banyak yang bisa kita gali tentang pelayan itu."

Cathleen tak menghiraukan perkataan Cedric. Sekarang dia larut dalam pikirannya sendiri. Cathleen yakin betul aura pelayan bisu itu, hampir sama dengan aura seorang Zoya. Cathleen takut dia salah sangka dan membuat orang tak bersalah terluka. Mau bagaimanapun juga, walau dunia ini dunia novel, mereka tetaplah manusia sama seperti Cathleen.

Lamunan Cathleen terhenti ketika tiba-tiba saja suara ketukan mengisi ruangan yang sunyi ini. Dion masuk dengan membawa banyak sekali dokumen pekerjaan untuk Cedric. Enggan mengganggu waktu kerja Cedric dan juga karena ingin sendiri, Cathleen memilih meninggalkan ruangan ini.

"Aku pergi dulu. Setelah kamu selesai bekerja, ayo kita makan siang bersama," ucap Cathleen dengan senyum manisnya.

"Baiklah." Cedric sadar bahwa istrinya sekarang sedang butuh waktu sendiri. Jadi, dia memilih untuk tak terlalu banyak bicara padanya. "Akan segera kuselesaikan dan kita bisa makan bersama nanti."

Cathleen keluar tanpa menjawab perkataan Cedric. Setelah pintu ditutup, ada Hugo yang setia berdiri di depan ruangan menunggu Cathleen. Tanpa memperdulikannya, Cathleen berjalan dengan terburu-buru menuju kamarnya.

"Nyonya? Anda mau pergi ke mana?" Hugo mengikut langkah Cathleen di belakangnya.

"Aku mau pergi ke kamarku, Hugo. Berjagalah di depan kamarku dan jangan biarkan siapapun masuk tanpa seizinku."

"Baik, Nyonya." Hugo sebenarnya penasaran dengan tindakan Cathleen hari ini, tapi dia memilih untuk bungkam karena jelas sekali terlihat di wajah Cathleen, bahwa dia dalam suasana hati yang tidak baik.

Dengan ditutupnya pintu kamar, Cathleen langsung bergegas mencari buku rahasianya. Buku itu berisi alur cerita dalam novel ini. Tidak semua tertulis dengan detail karena Cathleen sudah lupa. Dia memerlukan buku ini sebagai sumber referensi tentang kejadian yang akan datang. Memang sudah lama alur ini bengkok, Cathleen tahu itu. Beberapa kejadian tidak terjadi karena Zoya keluar dari kediaman ini, tapi masih ada beberapa kejadian besar yang patut diwaspadai. Seperti contohnya kejadian pesta dansa kemarin saat ada seseorang bertudung hitam yang terlihat mengancam, tapi ternyata orang itu tidak ditemukan.

Sekarang, kejadian lain akan terjadi, yaitu saat kompetisi berburu. Dari info yang Cathleen dapat dari pelayan, kompetisi berburu akan diadakan satu bulan lagi. Saat itu, Cathleen dan Cedric sudah mengurus perceraian mereka, tapi Cathleen masih berstatus istri Cedric.

Di sini, Zoya akan mensabotase para kuda untuk mengamuk di tempat acara. Entah apa yang Zoya lakukan pada para kuda sampai bisa membuat mereka mengamuk seperti itu, Cathleen sudah lupa. Saat itu yang tersisa di tempat acara hanyalah para perempuan yang menunggu pasangannya membawakan hasil buruan mereka.

Amukan kuda akan membuat keributan dan Cathleen sudah pasti terkena imbasnya. Sudahlah dia digunjing para wanita bangsawan yang lain, dia juga harus luka-luka karena kuda yang mengamuk.

I Am The Duchess Of This HouseWhere stories live. Discover now