Kompetisi Berburu

2.4K 299 10
                                    

Saat ini Cathleen dan Cedric berada dalam kereta kuda. Baru beberapa menit yang lalu mereka meninggalkan kediaman Orion untuk pergi ke kompetisi berburu. Ini kali kedua bagi Cathleen pergi ke acara yang diadakan keluarga kerajaan. Pasti akan ada banyak orang. Mulai dari para nona yang mencari peruntungan dengan niat untuk menemukan pasangan, sampai pada para wanita bersuami yang mendukung suaminya untuk memenangkan kompetisi.

"Apa kamu gugup." Cedric memperhatikan gerak-gerik istrinya yang tak bisa berhenti menatap keluar jendela dengan penuh kekhawatiran.

"Sedikit." Cathleen tersenyum singkat. "Aku sedikit takut ada sesuatu yang terduga terjadi dan bisa membahayakan aku."

"Ada Hugo yang menjagamu." Cedric mengelus surai hitam Cathleen. "Atau kamu mau aku saja yang menemanimu?"

Cathleen terhibur dengan ucapan Cedric. "Itu artinya kamu tidak ikut berburu. Lalu untuk apa kita datang ke sini?"

"Kita bisa kembali pulang kalau kamu mau," balas Cedric dengan santai.

"Tidak usah." Cathleen menatap suaminya lekat. "Kamu memang mudah sekali memutuskan sesuatu kalau itu berhubungan denganku."

Tanpa aba-aba, Cedric mendekatkan wajahnya dan membuat Cathleen harus mundur karena kaget. "Benarkah?" Kini tangannya yang mengelus pipi Cathleen. "Kalau begitu coba tebak apa yang akan kulakukan sekarang?"

Cathleen tak bisa menjawab. Dia gugup sampai tak bisa menatap lama mata Cedric. Jarak yang terlalu dekat ini, tak pernah bisa membuatnya terbiasa. Yah, walau sebenarnya sudah beberapa kali suami istri ini ada dalam jarak yang lebih dekat dari sekarang, tapi tetap saja sulit bagi Cathleen untuk bersikap biasa saja.

"Ce-Cedric, sebentar lagi kita sampai." Cathleen berusaha menggunakan tangannya untuk menghalangi jarak mereka yang dekat ini.

"Lalu?" Bukannya mundur, Cedric makin berani untuk mendempet sampai Cathleen sulit bergerak.

"Bagaimana jika ada yang melihat?"

"Kita ada di dalam kereta kuda, Sayang. Tak akan ada yang melihat."

Melihat raut kemerahan yang sudah memenuhi wajah Cathleen, membuat Cedric ingin tertawa. Menggoda Cathleen kini menjadi hobi yang paling dia sukai. Wanita satu ini benar-benar membuat Cedric gila rasanya. Membayangkan Cathleen tak ada dalam jangkauannya walau sebentar, bisa membuat Cedric gelisah. Entah sejak kapan dia begini, tapi Cedric sangat suka dengan perasaan ini.

Namun perasaan ini juga bisa menjadi racun baginya. Entah sejak kapan perasaan ingin mendominasi ini muncul, tapi Cedric berusaha menahannya. Atau ketika melihat Cathleen akrab dengan lelaki lain, Cedric sulit sekali untuk menahan emosinya. Wanita ini benar-benar membuat Cedric gila dan sepertinya tak ada yang bisa mengobati kegilaan Cedric selain sumber kegilaan itu.

"Hei, Cedric." Cathleen menepuk pundak suaminya. "Kamu melamun."

"Oh? Maaf, aku tadi memikirkan sesuatu." Cedric memeluk Cathleen. Mengeratkan pelukannya dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Cathleen.

Aksi yang tiba-tiba ini jelas membuat Cathleen kaget, tapi yang bisa dia lakukan sekarang hanyalah mengelus pundak suaminya dan menahan geli di area lehernya. "Pastikan kamu menang di pertandingan ini." Cathleen mengubah topik pembicaraan.

Cedric tak menjawab, tapi dia hanya mengangguk. Gerakannya itu makin membuat rasa geli yang menjalar di leher Cathleen. Bisa Cedric dengar suara Cathleen yang menahan tawa keluar dari mulutnya.

Baru saja ingin melakukan lebih, pintu kereta diketuk dari luar. Membuat Cathleen dengan cepat melepaskan pelukan mereka. Cedric yang didorong tiba-tiba jelas tidak suka dengan gangguan ini. ditatapnya dengan sinis pintu yang masih tertutup itu.

I Am The Duchess Of This HouseOù les histoires vivent. Découvrez maintenant