09. Pesky

76.7K 10.3K 546
                                    

Vote dulu yuk sebelum baca
Dan jangan lupa ramein komen 😙



"Yang Mulia, saya ingin bertanya." Ucap Leon disela langkah mereka.

Keduanya sedang berjalan menuju tempat dimana kuda mereka berada. Kaisar Arslan sendiri melewati perbatasan dan menginjakkan kaki kemari hanya berdua dengan Leon. Akan mencurigakan jika keberadaannya diketahui oleh pihak Kerajaan Oriavad.

Oleh sebab itu, para prajurit yang mengawal Kaisar menunggu diluar wilayah Oriavad. Karena bagaimanapun, Kaisar datang kemari dalam mode penyamaran untuk mengawasi situasi di Kerajaan Oriavad.

"Apa?"

"Sepertinya Anda begitu tertarik dengan pemuda bernama Zion tersebut?" Leon memutuskan untuk memanggilnya dengan nama Zion daripada Valak. Mungkin karena nama Valak terdengar asing. Bahkan baru kali ini ia mendengar nama tersebut.

"Sudah kubilang, alasannya karena dia mampu mengimbangi seranganmu." Arslan bersungguh-sungguh dengan alasannya.

"Kau adalah Jenderal tertinggi dan terkuat di Kekaisaran Siriande. Ada orang yang mampu mengimbangi keahlian bela dirimu, tentu saja orang itu tidak boleh dilewatkan begitu saja." Lanjut Arslan.

Sebagai Kerajaan tertinggi sekaligus pemimpin seluruh kerajaan di Kekaisaran Siriande, Kerajaan Siria terkenal atas pertahanan militernya. Oleh sebab itu, Leon yang berstatus sebagai seorang Jenderal dari Kerajaan Siria dianggap yang terkuat, dan menyandang gelar kehormatan sebagai Jenderal tertinggi di Kekaisaran Siriande. Zion mampu mengimbangi serangan Leon tentulah membuat Arslan tertarik.

"Baik, saya mengerti." Leon memilih menyudahi pembahasan dengan tidak bertanya lebih lanjut.

*****

Ziana berada di belakang pavilliunnya dan berniat ingin memanjat tembok. Namun, tiba-tiba pergelangan tangannya dipegang oleh seseorang. Pun Ziana refleks memelintir tangan orang tersebut.

"Kau gila!? Lepaskan!" Ujar Jonas dengan raut wajah yang meringis.

Pria ini lagi! Beruntung Pangeran Jonas tidak melihatnya saat memanjat. Ziana melepaskan tangan Pangeran Jonas dan memundurkan langkahnya. "Maafkan atas kelancangan saya, Pangeran. Saya hanya terkejut."

Jonas mengusap-usap tangannya, menatap pelayan dihadapannya dengan mata memicing. Pelayan ini hanya seorang perempuan, kenapa bisa memelintir tangannya sekuat barusan?

Jonas sendiri yang merasa bosan dengan acara pesta pertunangan Pangeran Chaiden dan Putri Salva, memutuskan keluar Aula untuk berjalan-jalan. Namun siapa sangka ia melihat sosok Annabelle disini.

"Kau bilang, kau bertugas di dapur istana utama? Seharusnya pelayan di dapur istana begitu sibuk malam ini. Kenapa kau justru keluyuran hingga sini?" Tanya Jonas dengan mata menatap lekat wajah Annabelle.

Ziana melarikan bola matanya ke kanan dan kiri, ia sedang berpikir sebelum menjawab. "Kenapa Anda begitu penasaran, Pangeran?" Sesungguhnya, Ziana tidak menemukan jawaban untuk pertanyaan Pangeran Jonas barusan.

"Kau hanya perlu menjawabnya."

"Mohon maaf, Pangeran. Saya tidak bisa mengatakan alasan saya kenapa berada disini. Anda tidak seharusnya penasaran dengan apa saja yang saya lakukan."

The Amazing FateWhere stories live. Discover now