76. A little bit more

37.6K 7.3K 3.3K
                                    

Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥

> 2400 kata untuk chapter ini. Belum sempat revisi, mohon diingatkan apabila ada penulisan yang keliru.

SELAMAT MEMBACA!




"Yang Mulia Kaisar, remaja itu berkata, ibunya memberi perintah untuk memberikan pesan pada Anda," ujar salah satu prajurit.

"Bawa dia kemari," Kaisar Arslan lantas turun dari kereta kuda.

"Salam hormat saya, Yang Mulia Kaisar." Remaja berusia 12 tahun tersebut membungkuk hormat begitu menghadap. Lantas memberikan sepucuk kertas pada Kaisar Arslan, "Pesan dari ibu saya."

Kaisar Arslan menerima kertas tersebut, membuka lipatannya kemudian membaca isi tulisan di dalamnya. Surat tersebut berasal dari mata-mata yang ditempatkan Jenderal Leon di istana Nosea. Kaisar Arslan merasa lega karena sejauh ini Ziana tidak diperlakukan buruk, bahkan dikurung dalam sel layaknya seorang tawanan.

Ekspresi wajah Kaisar Arslan berubah kaku dan datar ketika membaca tulisan yang mengatakan jika kemungkinan besar Raja Genio tertarik pada Ziana, tertarik dalam artian besar tentunya. Disebutkan bahwa Raja Genio menghujami Ziana dengan gaun mewah dan berbagai perhiasan bernilai tinggi. Raja Genio juga mengajak Ziana untuk makan malam bersama.

Beraninya bedebah itu tertarik pada Ziana! Dapat ditebak dengan mudah, selain karena Kaisar Arslan telah memilih Ziana sebagai calon permaisuri, yang dapat ditarik kesimpulan bahwa Ziana adalah yang paling sempurna dari wanita terbaik lainnya, Raja Genio pasti juga berpendapat sama dengannya yakni karena Ziana berbeda dengan wanita lain. Ziana memiliki sesuatu yang tidak ditemukan pada wanita lain. Apalagi pesona Ziana semakin bertambah saat sedang bertarung, maupun ketika mengayunkan pedang dengan gerakan lemah gemulai namun tetap tenang dan percaya diri.

Meski Ziana tidak mungkin berpaling darinya, sebab Ziana paling anti dengan pria yang memiliki selir, tetap saja Kaisar Arslan merasa cemburu karena selama Ziana dijadikan tawanan, secara otomatis Raja Genio memiliki banyak waktu untuk tebar pesona dan menjalin kebersamaan dengan Ziana.

"Saya sedikit mendengar pembicaraan antara Raja Genio dengan majikan saya yakni selir Heidi. Raja Genio akan membuat calon permaisuri kembali dalam pengaruh hipnotis. Namun mengenai tujuannya, saya tidak mengetahuinya dengan pasti."

Itulah paragraf terakhir yang tertulis dalam kertas tersebut. Kaisar Arslan lantas bertanya-tanya dalam hati, apakah tujuan Raja Genio ingin kembali menghipnotis Ziana karena ingin membatasi pergerakan Ziana atau meminimalisir kemungkinan jika Ziana melarikan diri? Entahlah.

Kaisar Arslan lantas merogoh sakunya dan memberikan sekantong koin pada remaja tersebut. "Cepat temui ibumu dan katakan padanya untuk melakukan tugas selanjutnya," ujar Kaisar Arslan.

Tugas yang Kaisar Arslan maksud, menunggu kedatangan Jenderal Leon dan menunjukkan keberadaan pasti Ziana. Karena tidak mungkin Jenderal Leon dan prajurit lain menjelajahi setiap inci penjuru istana Nosea untuk menemukan Ziana.

"Terima kasih banyak, Yang Mulia Kaisar. Saya akan segera menyampaikan pesan Anda pada ibu." Setelah membungkuk hormat, Remaja tersebut lantas menuju ke gerobaknya yang ditarik oleh seekor kuda dan berlalu dari sana.

Singkat cerita, ayah dan ibu remaja tersebut berasal dari Kerajaan Nosea. Namun, ayahnya memilih bergabung dengan pasukan Kerajaan Siria. Jenderal Leon yang mengetahui asal-usul ayahnya, memerintah untuk menempatkan mata-mata ke istana Nosea. Bukan orang lain, melainkan ibunya sendiri yang selama ini menjadi mata-mata Kerajaan Siria. Terhitung sudah 8 tahun ini ibunya menjadi pelayan di istana Nosea. Selama itulah ibunya berpihak pada Kaisar Arslan.

The Amazing FateWhere stories live. Discover now