25. Victory

61.6K 10.4K 1.3K
                                    


Vote dulu yuk sebelum baca. Vote gak butuh waktu lama. Gak lebih dari 5 detik kok, bukan hal sulit...jadi jangan hanya menikmatinya tapi hargai juga jerih payah penulisnya ya ☺️
Dan jangan lupa ramein komen 😙

> 1700 kata untuk chapter ini.



Atas kemampuan dan keahliannya dalam teknik bertarung, Ziana berhasil mencapai final setelah mengalahkan dua perwakilan dari Kerajaan Nymaras dan Kerajaan Esseand. Dan siapa sangka di final ini ia berhadapan dengan Jenderal tingkat tinggi dari Kerajaan Oriavad.

Ziana sendiri juga baru mengetahui jika Kerajaan Oriavad ternyata juga datang kemari untuk memenuhi undangan dari Raja Minos. Namun ia sudah memastikan jika Raja Dimitri tidak datang memenuhi undangan, melainkan utusannya.

Matahari telah terbenam sepenuhnya. Obor-obor sudah dinyalakan dibeberapa penjuru sebagai penerangan di gelanggang tersebut. Meski begitu, banyak dari mereka yang berkeinginan menyaksikan pertarungan hingga usai. Mereka penasaran dengan siapa yang akan keluar sebagai pemenang.

Sejak gong dibunyikan hingga sekarang, pertarungan antara Ziana dan lawan sudah memakan waktu selama hampir dua jam. Selama itu belum terdapat tanda-tanda menyerah dari salah satunya.

Di atas sana, Kaisar Arslan tampak menyilangkan satu kakinya, kedua tangannya bersedekap, pandangannya terpusat pada pertarungan sengit di tengah sana. Saat ini Zion sedang berlulut dengan satu kaki karena baru saja terkena tendangan diperut setelah gagal menangkis serangan. Menurut pengamatan Kaisar Arslan, pengawalnya tersebut mulai kehilangan fokus karena kelelahan.

Berakhir dengan kemenangan atau kekalahan, Kaisar Arslan merasa bangga atas kemampuan yang dimiliki pengawalnya tersebut. Secara tidak langsung, Zion telah memukul harga diri peserta lain karena prajurit tingkat rendah seperti Zion bisa melampaui kemampuan prajurit berpangkat jauh di atasnya. Tentu saja hal tersebut menjadi kebanggaan tersendiri untuknya.

*****

Ziana akui, lawannya kali ini cukup berat karena memiliki pertahanan yang kokoh dan teknik bertarung yang jauh di atas lawannya sebelumnya. Ia tidak menyangka Kerajaan Oriavad memiliki Jenderal setangguh ini.

Sejak dimulai pertarungan hingga saat ini, Ziana berhasil memberikan beberapa pukulan dan tendangan menyakitkan pada lawan. Namun, cukup banyak pula serangan lawan yang tidak berhasil ia tangkis.

Ziana termundur beberapa langkah setelah salah satu tendangan lawan mengenai atas dadanya. "Mierda!" Ziana mengumpat dalam bahasa Spanyol, telapak tangannya mengusap ke atas dadanya yang baru saja terkena tendangan.

Ziana menegakkan tubuh kembali, menetralkan napasnya dengan pandangan terarah pada lawan. Jenderal Edison juga terlihat kelelahan sepertinya, nampak dari napasnya yang memburu. Ia sudah sampai sejauh ini, sungguh merugikan jika berakhir dengan kekalahan. Ya, merugikan karena sekujur tubuhnya pasti sudah dipenuhi memar setelah bertarung dari siang hingga sekarang. Selain itu, hadiah yang didapatkan juara pertama juga sangat menggiurkan.

Juri kembali menggerakkan tangan, meminta kedua petarung melanjutkan duel mereka. Keduanya kembali mengambil kuda-kuda kemudian maju menyerang satu lain. Saling memberi pukulan, tendangan dan saling menghalau serangan dari lawan.

Para hadirin tampak serius menyaksikan duel keduanya. Bahkan mereka menahan napas setiap salah satu dari petarung terkena pukulan dan tendangan menyakitkan dari lawan. Prajurit dari Kerajaan Siria tersebut ternyata jauh di luar dugaan, begitulah pikir mereka yang sempat meremehkan Zion. Apalagi hingga berhasil maju ke babak final dan bertarung sengit melawan seorang Jenderal tingkat tinggi. Tentu saja mereka terkagum-kagum pada sosok Zion.

The Amazing FateWhere stories live. Discover now