24. Underestimated

59.9K 10.2K 1.5K
                                    

Selamat malam 😊

Terima kasih untuk yang sudah vote, komen dan spam next dichapter sebelumnya 💕

Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥



Amfiteater atau gelanggang terbuka berbentuk lingkaran tersebut tampak riuh oleh pengunjung. Tempat duduk berjenjang di sekitar area pertunjukan hampir sepenuhnya terisi manusia. Pihak istana menyajikan banyak hiburan sebagai perayaan kelahiran Pangeran Elazar Tesla Jeison, calon penerus Kerajaan Esseand setelah Pangeran Peter. Bahkan, pihak istana tidak memungut biaya sepeserpun kepada masyarakat yang berkeinginan datang untuk menyaksikan pertunjukkan.

Pertunjukan hiburan dan pertunjukan seni disajikan sejak pagi hingga siang hari. Dan acara selanjutnya adalah adu kekuatan antara para prajurit. Tiap kerajaan yang hadir menjadi tamu undangan memilih satu perwakilan dari mereka. Total ada 16 peserta yang akan mengikuti pertandingan kali ini. Di depan sana pihak penyelenggara sedang mengundi antara kerajaan siapa melawan kerajaan siapa.

Jenderal Leon sedang memberikan rentetan perintah pada para prajurit. Meski setiap pengunjung yang masuk akan diperiksa terlebih dahulu, dan prajurit Kerajaan Esseand juga ditempatkan disetiap sisi, mereka harus tetap waspada demi menjaga keselamatan Kaisar Arslan. Setelahnya, para prajurit menuju posisi mereka masing-masing. Lalu Jenderal Leon dan beberapa prajurit menghampiri Kaisar Arslan yang masih berada di dalam peraduannya.

"Hamba datang menghadap, Yang Mulia." Ujar Leon begitu masuk.

"Sudah dimulai?" Tanya Arslan seraya mengancingkan pakaian atasnya.

"Sudah, Yang Mulia." Balas Leon dengan sopan.

"Siapa yang menjadi lawan pertama Zion?"

"Perwakilan dari Kerajaan Nosireg, Yang Mulia."

Arslan melirik sekilas pada Jenderal Leon, "Lebih terperinci."

"Kerajaan Nosireg menunjuk salah satu komandannya sebagai perwakilan, Yang Mulia." Ujar Leon yang paham atas maksud kata 'terperinci' yang diucapkan Kaisar Arslan.

"Mereka pasti mencibir kerajaan kita karena memilih prajurit biasa sebagai perwakilan." Di akhir kalimatnya, sudut bibir Arslan tertarik ke atas.

"Saya juga menaruh harapan kepada Zion agar tidak gugur di babak pertama, Yang Mulia." Leon membatin dalam hati, semoga Zion tidak mencoreng Kerajaan Siria dengan gugur di babak pertama.

"Kau sendiri sudah melihat kemampuannya. Seharusnya kau tidak perlu mencemaskan apapun," Arslan memasang kain berbentuk segitiga yang berwarna putih dengan sulaman keemasan untuk menutupi sebagian wajahnya.

"Ayo." Ujar Arslan setelah selesai bersiap.

*****

Baik para raja, pangeran, putri dan para pejabat petinggi kerajaan yang datang dari berbagai penjuru untuk memenuhi undangan Raja Minos, mereka ditempatkan disatu sisi yang sama. Tepat disebelah tempat duduk mereka, terdapat sebuah meja yang berisi minuman dan kudapan untuk menemani mereka menyaksikan pertandingan yang disajikan.

Mereka berdiri dari posisinya ketika kedatangan Kaisar Arslan diumumkan. Kaisar Arslan tampak begitu agung ketika berjalan menuju tempat duduknya. Dan setelah Kaisar Arslan duduk di tempat yang telah disediakan, mereka juga kembali duduk.

The Amazing FateWhere stories live. Discover now