32. If

62.9K 11.3K 2.8K
                                    

Selamat malam....ada yang nungguin??

Terima kasih untuk yang sudah vote, komen dan spam next dichapter sebelumnya 💕

Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥

> 1800 kata untuk chapter ini.



Jenderal Leon menyelidiki sosok Zion ibarat mencari jarum dalam tumpukan jerami. Ia hanya memperoleh informasi jika Zion berasal dari desa Weeham. Entah itu juga belum tentu kebenarannya. Namun sebelum pergi ke desa tersebut, Jenderal Leon terlebih dahulu menuju pasar tempat dimana pertama kali ia bertemu dengan Zion. Ada seseorang yang kemungkinan besar mengenal sosok Zion.

Ibunda Miya mengatakan ada seseorang yang ingin bertemu dengannya. Pun Miya keluar untuk menemui sosok tersebut. Miya menatap pria yang kini berdiri membelakanginya dari atas hingga bawah. "Kau siapa? Kenapa mencariku?"

Leon membalikkan badan, mengamati gadis dihadapannya. "Salam kenal, Miya. Aku Leon. Aku kemari karena ingin bertanya sesuatu."

"Apa yang ingin kau tanyakan?" Balas Miya seraya menatap pria yang menutupi sebagian wajahnya tersebut.

"Aku pernah melihatmu berbincang dengan Zion. Dan aku menemuimu karena ingin bertanya sesuatu tentang Zion." Ujar Leon langsung pada intinya.

"Zion siapa?" Ujar Miya dengan kening berkerut.

"Maksudku Chucky. Kau mengenalnya kan?"

Wajah Miya sedikit berbinar setelah mendengar nama Chucky. "Tentu saja aku mengenalnya. Bahkan aku membantunya sebelum dia pergi meninggalkan Negeri ini."

"Membantunya?"

"Ya. Terakhir kali aku bertemu dengan Chucky, dia sedang berjalan di dekat hutan yang berada di belakang istana. Aku memberinya tumpangan dan mengantarnya untuk membeli kuda." Ujar Miya.

Jenderal Leon cukup senang karena tanpa diminta, gadis ini sudah bercerita dengan sendirinya. Pun ia kembali bertanya beberapa hal pada Miya untuk mengulik lebih dalam lagi mengenai Zion.

*****

Ziana merasa jika sikap Kaisar Arslan semakin hari semakin aneh. Tepatnya semenjak mereka tiba di istana. Saat ia keluar dari kereta kuda dan karena tubuhnya masih lemah, Haris bersama beberapa prajurit lain ingin membantu memapah tubuhnya. Namun Kaisar Arslan mencegah niat baik mereka, justru memanggil dua pelayan perempuan untuk memapah tubuhnya.

Lalu keesokan harinya ketika tabib Alli ke peraduannya untuk memeriksa kondisinya serta mengatarkan obat, Kaisar Arslan justru berkata pada tabib Alli jika selanjutnya dirinya akan dirawat oleh tabib lain yang berada di istana ini. Lebih tepatnya adalah tabib berjenis kelamin wanita.

Selama beberapa malam berturut-turut Kaisar Arslan menyempatkan berkunjung ke peraduannya untuk melihat kondisinya. Sungguh aneh karena seorang penguasa seperti Kaisar Arslan harus repot-repot mengunjungi orang rendahan sepertinya. Meski Ziana berpikir tindakan Kaisar Arslan demikian karena merasa bertanggung jawab atas keracunan yang dialaminya. Namun sungguh, seharusnya Kaisar Arslan tidak perlu terlalu berlebihan seperti demikian.

Tidak sampai disitu keanehan yang terjadi, Kaisar Arslan melarangnya untuk menginjakkan kaki ke barak tempat dimana para prajurit tinggal. Bahkan ia juga dilarang untuk mengobrol dengan prajurit lebih dari 1 menit. Seandainya ia melanggar hal tersebut, maka ia akan mendapatkan hukuman.

The Amazing FateOnde histórias criam vida. Descubra agora