31. Very curious

62.8K 11.1K 3.1K
                                    

Terima kasih untuk yang sudah vote, komen dan spam next dichapter sebelumnya 💕

Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥

> 1900 kata untuk chapter ini.



Netra Kaisar Arslan terarah pada tirai, dibalik tirai tersebut dua pelayan sedang ia utus untuk memastikan sesuatu. Sosok dua lainnya yang berada disana yaitu tabib, sedang menumbuk beberapa dedaunan sebagai penawar racun. Lalu Jenderal Leon dalam posisi berdiri dibelakang Kaisar Arslan.

"Bagaimana?" Tanya Kaisar Arslan dengan tidak sabar ketika dua pelayan tersebut keluar dari balik tirai.

"Zion berjenis kelamin perempuan, Yang Mulia. Kami sudah memastikannya." Tutur salah satu dari pelayan.

Setelahnya, Kaisar Arslan membawa langkahnya menuju tempat Zion berbaring. Mata Arslan menatap lekat sosok yang kini masih belum sadarkan diri. Tubuh polos perempuan tersebut hanya tertutup selimut, memperlihatkan lengan dan bahunya yang terbuka. Rambut panjang yang selama ini tertutup rambut palsu, kini tampak tergerai indah.

Meski wajahnya terlihat pucat, hal tersebut tidak menghilangkan keelokan paras perempuan tersebut. Arslan menghela napas pelan karena merasa lega jika dirinya tidak memiliki penyimpangan seksual. Sebab inilah kenyataannya, Zion merupakan seorang perempuan. Mungkin indra penglihatannya telah bohongi oleh penampilan Zion sebagai lelaki. Namun tidak untuk hati dan pikirannya yang terkesan menyerukan jika Zion merupakan seorang perempuan.

Arslan menurunkan tubuh, menatap seksama wajah perempuan yang entah siapa nama aslinya. Sebab ia yakin, Zion bukanlah nama aslinya. Tatapan Arslan berubah menjadi tajam, "dasar pembohong." Setelah mengucapkan hal tersebut, Arslan kembali menegakkan tubuh kemudian berlalu dari sana.

Jenderal Leon, tabib dan dua pelayan masih dalam posisi mereka sebelumnya. Kaisar Arslan menatap keempat sosok tersebut secara bergantian. "Cukup hanya kalian dan aku yang mengetahui kebenaran jika Zion ternyata adalah perempuan." Ujar Kaisar Arslan.

"Tutup mulut kalian rapat-rapat mengenai kebenaran tentang Zion. Mengerti?" Lanjut Kaisar Arslan.

"Kami mengerti, Yang Mulia." Jawab mereka secara bersamaan.

Kaisar Arslan lantas memerintah pada dua pelayan, "kembalikan penampilan Zion seperti semula."

"Baik, Yang Mulia." Dua pelayan membungkuk hormat kemudian melaksanakan perintah Kaisar Arslan.

Kaisar Arslan lantas berdeham sebelum bertanya, "Tabib Alli, sampai sejauh mana kau melihat tubuhnya?"

Alli mengerutkan kening karena kebingungan atas pertanyaan Kaisar Arslan barusan. "Ampun, Yang Mulia. Tapi saya tidak memahami maksud pertanyaan Anda."

Jenderal Leon menatap Kaisar Arslan dengan ekspresi keheranan. Berbeda dengan Tabib Alli, Leon memahami maksud pertanyaan Kaisar Arslan barusan. Dan yang membuat Leon terheran-heran, mengapa Kaisar Arslan harus memedulikan sejauh mana Tabib Alli melihat bagian tubuh perempuan itu? Bukankah masih banyak pembahasan penting selain hal tersebut?

"Kau meyakini jika Zion perempuan setelah melihat bagian tubuh sensitifnya, bukan?" Ujar Kaisar Arslan lebih terperinci mengatakan maksudnya.

The Amazing FateWhere stories live. Discover now