11. Black Pavillion

76.7K 10.7K 827
                                    

Vote dulu yuk sebelum baca
Dan jangan lupa ramein komen 😙



"Selir Ziana, aku tidak menyangka kau berani melanggar peraturan istana, berbohong dengan melakukan penyamaran, bahkan melukai Pangeran Jonas." Cibir Hera.

Ziana tidak berminat meladeni perkataan sarkas selir Hera barusan.

"Selir Ziana, aku turut prihatin atas hukuman yang diberikan istana padamu." Ujar selir Zoya dengan raut wajah penuh iba.

"Seharusnya kau menjaga perilakumu, Selir Ziana. Bagaimanapun belum ada satu minggu kau menjadi selir Yang Mulia." Ujar selir Xeenia.

Ziana menatap keduanya dengan wajah tenang. "Tidak mengapa, Selir Zoya, Selir Xeenia. Aku memang harus menanggung konsekuensi atas perbuatanku."

"Jadikan ini semua pelajaran untukmu, Selir Ziana. Semoga kau tetap tabah menghadapinya." Ujar selir Ester dengan wajah tak kalah prihatin.

Ziana tidak tahu harus memunculkan ekspresi bagaimana. Sesungguhnya, ia tidak menganggap apa yang menimpa padanya adalah sebuah kemalangan. Lagipula Ziana berpikir jika keempat selir tersebut sebenarnya senang atas hukuman yang ia dapat. Akting mereka sungguh buruk, terlalu dramatis hingga membuat Ziana mual.

Ziana sendiri bersyukur tidak harus diberikan hukuman penjara atau hukuman berat lainnya. Namun ia juga tidak cukup puas atas hukuman yang diberikan.

Padahal ia berharap istana akan mengusirnya dan Raja Dimitri memutuskan keterikatan hubungan dengannya. Namun ia hanya diberikan hukuman ringan berupa diasingkan ke pavilliun hitam selama tiga bulan. Hukuman macam apa itu? Ziana benar-benar tidak habis pikir.

Pavilliun hitam terletak di tengah hutan yang berada di belakang istana. Di dalam novel juga pernah dijelaskan mengenai pavilliun hitam. Selir Ziana yang asli pernah menempati tempat tersebut selama 3 minggu karena perbuatannya yang mendorong selir Maliqa ke danau.

Menurut kebanyakan orang, diberikan hukuman untuk tinggal di pavilliun hitam adalah suatu hal yang buruk. Sebab, selain terletak di tengah hutan yang tentunya sepi dan membosankan, ia tidak boleh ditemani oleh satu manusiapun. Ya, mungkin bagi mereka adalah hal buruk dan sebuah kemalangan karena menganggap hidup di dalam istana jauh lebih baik.

Kelima manusia disana sama-sama berdiri dari posisi, menyudahi pembicaraan mereka. Kemudian mereka memberi salam ketika melihat sosok Raja Dimitri.

"Selir Xeenia, Selir Hera, Selir Zoya dan Selir Ester, bisakah kalian meninggalkanku hanya berdua dengan Selir Ziana?" Pinta Dimitri pada mereka. Ia sendiri tidak menyangka jika keempat selirnya berada di pavilliun Anggrek saat ini.

"Baik, Yang Mulia." Jawab keempat selir dengan serempak. Pun mereka keluar dari sana.

"Silakan duduk, Yang Mulia." Ujar Ziana mempersilakan.

Dimitri mengambil tempat duduk lalu menggerakkan tangan, meminta selir Ziana untuk duduk dan langsung dipatuhi perempuan itu.

"Aku hanya ingin menyapamu sebelum kau berangkat ke pavilliun hitam." Dimitri mengatakan maksud kedatangannya.

"Terima kasih sudah berkenan menyapa saya, Yang Mulia."

"Apa menurutmu hukuman yang kuberikan untukmu tidak adil?" Ujar Dimitri kemudian.

The Amazing FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang