49. Meet again

57K 10.8K 6.3K
                                    

Terima kasih untuk yang sudah vote, komen dan spam next dichapter sebelumnya 💕

Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥

5k vote+5k komen untuk chapter ini bisa? 😆

> 2000 kata untuk chapter ini.



Setelah bersantap malam bersama, istana menyajikan hiburan tarian dan permainan musik sebagai acara sambutan atas kedatangan Kaisar Arslan. Kaisar Arslan dan Raja Dimitri tampak mengobrol perihal kerja sama antara kerajaan sembari menikmati tarian di depan sana. Dan dilanjutkan dengan beberapa obrolan ringan.

Raja Dimitri membahas empat perempuan yang kini menyuguhkan tarian di depan sana, yang ternyata mereka berempat adalah selir Raja Dimitri.

"Jadi selirmu ada empat?" Tanya Kaisar Arslan.

"Sebelumnya saya memiliki lima selir, Yang Mulia. Yang terakhir meninggal beberapa waktu yang lalu." Balas Raja Dimitri.

Kaisar Arslan menenggak araknya kemudian bertanya lagi. "Meninggal? Sakit keras?"

"Anggap saja demikian, Yang Mulia." Raja Dimitri merasa tidak perlu mengatakan kebenarannya.

Diingatkan dengan selir Ziana membuat hati Raja Dimitri tidak nyaman. Masih terselip rasa bersalah di dirinya dan menganggap dirinya tidak adil karena mengasingkan selir Ziana ke pavilliun hitam yang sarat akan bahaya. Tidak seharusnya perempuan malang itu meregang nyawa ditangan binatang buas. Andai kala itu ia sedikit meringankan hukuman, perempuan itu pasti masih dapat menikmati indahnya kehidupan.

Kaisar Arslan menatap keempat selir Raja Dimitri yang sedang menari kipas di depan sana. "Mereka semua cantik. Apa tidak ada dari mereka yang pantas untuk dijadikan Ratu? Kau belum memiliki pendamping hingga sekarang. Bahkan aku mendengar kabar jika kau menolak beberapa lamaran dari kerajaan lain yang ingin menjodohkan Putri mereka denganmu."

"Saya hanya berkeinginan menikah dengan wanita yang saya cintai, Yang Mulia." Balas Raja Dimitri.

"Anda dan Putri Calista sendiri bagaimana, Yang Mulia? Apakah tanggal pernikahan telah ditetapkan?" Ujar Dimitri bertanya balik. Ia tentu saja mengetahui kabar mengenai perjodohan Kaisar Arslan dan Putri Calista yang berasal dari Kerajaan Honione tersebut. Dan siapa sangka hingga sekarang mereka belum juga terikat hubungan pernikahan.

"Entah." Kaisar Arslan menjawab singkat dan tidak nyambung.

"Yang bergaun merah itu pasti menjadi favoritemu." Celetuk Kaisar Arslan mengalihkan pembicaraan, ingin menghindari pembahasan mengenai Putri Calista. Pandangannya masih terpusat pada empat penari di depan sana. Perempuan bergaun merah yang ia maksud memiliki dada yang ukurannya berlebihan.

Raja Dimitri terkekeh kecil atas gurauan Kaisar Arslan barusan. "Namanya selir Hera, Yang Mulia. Selir Hera memang memiliki kelebihan fisik dibanding selir saya yang lain." Balasnya berseloroh.

"Lalu yang mengenakan gaun hijau bernama selir Xeenia, yang mengenakan gaun biru bernama selir Zoya dan yang mengenakan gaun ungu bernama selir Ester." Lanjut Raja Dimitri menyebutkan nama selir-selirnya.

"Siapa dari mereka yang menjadi kesayanganmu?"

Raja Dimitri menatap Kaisar Arslan dengan ekspresinya yang keheranan. Ia tidak menyangka pertanyaan tersebut dilontarkan oleh Kaisar Arslan. Terlebih lagi, obrolan mereka mengarah ke hal pribadi. "Selama ini saya bersikap sama rata pada mereka." Hanya itu yang mampu Raja Dimitri utarakan karena sejauh ini ia tidak memiliki selir kesayangan seperti yang ditanyakan Kaisar Arslan.

The Amazing FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang