3. Memikirkanmu

592 66 5
                                    


Wang Yibo duduk di sebelah ranjang sang ayah. Dia hanya sendiri di ruangan itu. Gegenya sudah kembali ke perusahaan karena ada rapat penting. Kondisi Tuan Wang sudah stabil. Dokter mengatakan lelaki 52 tahun itu pingsan karena kelelahan.

Yibo tau bahwa ayahnya banyak menghabiskan waktu di depan tumpukan dokumen-dokumen kantor. Dia dan gegenya sudah memaksanya untuk istirahat di rumah. Tapi lelaki paruh baya itu terbiasa bekerja dan cepat bosan jika hanya bersantai.

Ini adalah ketiga kalinya Tuang Wang tumbang. Namun seberapa keraspun putra-putranya melarang, dia tak akan mengindahkan. Orang tua itu memang sangat keras kepala.

Sambil menunggu sang ayah terbangun Wang Yibo mengeluarkan ponselnya untuk mencari sesuatu. Setelah mengetahui ayahnya baik-baik saja dan kecemasannya berkurang dia mulai memikirkan kejadian pertemuamnya dengan Xiao Zhan.

Wang Yibo untuk pertama kalinya penasaran akan orang lain. Dia mulai mengetik di ponsel pintarnya cara untuk mengetahui tentang orang lain.

Jawabannya cukup aneh bagi Yibo. Menyewa detektif, ini bukan mencari orang hilang. Menanyai orang terdekat, cukup gila bertanya pada Yuwen. Bertanya langsung pada orangnya, setelah itu mungkin Xiao Zhan mengira dia penguntit.

"Tidak, ini tidak bisa kulakukan. Jika teman di sekolah tau maka akan menambahkan bahan gosip untukku".

Tak lama benda di tangannya bergetar.

" Halo ge", suara orang di seberang sana terdengar panik.

Yibo tau saat ini si penelpon sedang merisaukan laki-laki yang terbaring di depannya. "Ayah sudah stabil, dia hanya kelelahan. Kau tak perlu risau".

Laki-laki di seberang sana menghembuskan nafasnya, tanda kerisauannya telah menurun. " Syukurlah ge, aku cukup khawatir dengan keadaan Tuan Wang. Gege sendiri di rumah sakit? ". Si penelpon beralih topik pembicaraan.

" Iya, Feng Ge sudah kembali ke perusahaan. Ada rapat penting"

"Setelah dari sekolah aku akan langsung ke sana"

"Baiklah". Yibo ingin mematikan panggilan tersebut namun dia batalkan.
" Jian, bisa kau membantuku? "

Laki-laki di seberang telpon cukup terkejut, sangat jarang tuan muda ini meminta bantuan padanya. " Tentu ge, selama itu bukan meminjam uang. Kau tau kalau soal itu aku tidak punya". Dia mengatakannya sambil tertawa.

"Bukan, ini tentang mencari tau mengenai seseorang"

"Ada orang yang mengganggumu ge?, jika kau ingin mematahkan kaki seseorang maka kau meminta bantuan ke orang yang tepat"

"Hentikan omong kosong mu"

"Maaf ge. Bercanda, bercanda. Jadi siapa orangnya dan untuk apa kau mencari tau? "

Yibo terdiam sesaat, dia juga bingung kenapa ingin tau mengenai Xiao Zhan.

"Ge"

"Ge, kau masih di situ? ", Jian kini merasa bicara sendiri setelah di abaikan Yibo.

Yibo tersadar dari pikirannya. "Ada sesuatu yang dia curi". Yibo saat ini ingin mengutuk bibirnya yang mengucapkan omong kosong itu.

" APAAA, Berani sekali dia mencuri dari mu. Memang apa yang telah d curinya ge? "

"Kau tak perlu tau".

Jian tau artinya Yibo tak ingin di tanya lagi. " Baik ge. Akan ku kumpulkan informasi mengenai keluarga, sekolah, aktivitas sehari-harinya dan mungkin pacarnya saat ini".

Telinga Yibo jelas menangkap kalimat terakhir. "Untuk apa aku harus tau pacarnya? ".

" Kau bisa merebut pacarnya untuk membalas dendam"

Membayangkan Wang Yibo merebut Yuwen. Percakapan ini semakin liar tampaknya.

"Terserah kau saja, cukup kumpulkan info sebanyak-banyaknya".

Jian kembali dengan pemikiran gilanya " Jadi benar-benar akan merebut pacarnya. Wah, aku bangga padamu ge".

Yibo kini nampak kesal karena Jian mengingatkannya kejadian Yuwen dan Xiao Zhan tadi. "Cari saja info mengenai orang bernama Xiao Zhan dan berhenti memikirkan hal-hal gila".

Yibo segera mematikan panggilan mereka. Malas meladeni kegialaan Jian yang tanpa batas.

-----------------------------------------

Xiao Zhan kini duduk di ranjang dengan tablet di tangannya. Jarinya lincah menggores ke sana kemari menggunakan mark pen.

"Ok, selesai"

Dia menyimpan gambar rancangannya dan meletakkan tablet tersebut di atas nakas di sebelah ranjangnya. Energinya habis terkuras membuat rancangan gaun yang baru saja diselesaikan.

"Ok perut, mari kita mengisimu dengan makanan yang lezat", dia berjalan keluar kamar sembari mengusap-usap perutnya.

Xiao Zhan berjalan menuju meja makan, di sana sudah di sediakan aneka jenis makanan.

Setelah menghabiskan makan malamnya, dia mulai tampak bosan.

Pikirannya mulai membawa Xiao Zhan mengingat hari ini. Dia mengingat seseorang, laki-laki yang tadi mengajaknya berkenalan.

"Apa dia tadi menggodaku? " Xiao Zhan bertanya pada diri sendiri.

"Tidak, dia tidak terlihat seperti penggoda. Tapi apa-apaan itu, dia menyebutku manis. Kalau bukan menggoda apa namanya".

Xiao Zhan bingung dengan yang dilakukan laki-laki tadi. Jelas dia menggodanya, tapi kenapa dia tidak marah. Kalau biasanya ada laki-laki menggoda maka dia tak segan mengumpati orang tersebut atau mengabaikannya.

Namun, apa-apaan tadi. Dia mala memulai perkenalan dan malu saat di sebut manis. Ada yang salah dengan dirinya, ya seharusnya dia tadi mengumpat atau pergi dari situ.

"Namanya Wang Yibo" Xiao Zhan mengangguk megiyakan
"Dia tampan", mengangguk.
"Dia tinggi", mengangguk.
" Tubuhnya bagus", mengangguk.

Xiao Zhan segera menghentikan anggukannya. " Kau gila Zhan, kenapa membayangkan tubuhnya. Astaga, aku butuh berendam untuk mengalihkan pemikiran aneh ini".

Xiao zhan berniat kembali ke kamarnya untuk mandi dan setelah itu beristirahat. Belum dia melangkah, ponsel di tangannya bergetar. Ada satu pesan masuk.

Jian : Zhan, apa yang kau curi dari Wang Yibo?

Xiao Zhan melihat kembali apakah dia salah membaca pesan. Kenapa Jian kenal Wang Yibo dan pertanyaan tak masuk akal apa itu. Dia ingin mengabaikan pesan dari Jian, tapi sepertinya tak bisa.

Xiao Zhan : ge, kau kenal Yibo Ge? Dan mengapa kau mengatakan aku mencuri darinya???

Jian : dia gege ku. Itu yang tadi dia katakan padaku. Kau tanya saja padanya apa yang kau curi.

Xiao Zhan : Ge, kau mabuk??

Jian : aku baru 16 tahun Zhan.

Xiao Zhan : lalu kenapa kau suruh aku menanyakan apa yang ku curi. Tunggu, aku tak mencuri apapun🤬

Jian : kau tanya langsung padanya, segera berbaikan.

Xiao Zhan : kau dan Wang Yibo memang sama-sama gila nampaknya.

Jian : hahaha, sepertinya kau benar. Aku ada tugas rumah yang harus diselesaikan Zhan. Kau sebaiknya tidur dan besok temui Yibo.

Xiao Zhan hanya membaca pesan itu, dia tak berniat membalas lagi. Tak ada gunanya marah dengan Jian. Seniornya itu masihlah Jian yang dulu.

Xiao Zhan akhirnya kembali ke kamarnya lagi. Bersiap untuk mandi dan tidur. Cukup hari ini memikirkan Wang Yibo. Besok bisa tanyakan padanya barang apa yang telah hilang milik laki-laki itu.

----------------------------------------

Yibo masih berkutat dengan buku-buku pelajaran yang harus dia baca dan pahami. Ini tahun terakhirnya di sebelum mendaftar ke universitas. Semuanya harus sempurna, sehingga nanti dia bisa dengan mudah masuk ke universitas dan jurusan yang dia mau.

Sekali-kali dia mengecek ponselnya di atas meja. Berharap Jian segera mengirim pesan mengenai informasi Xiao Zhan.

-TBC

About Time (YiZhan) Where stories live. Discover now