22. Aku Kalah

415 37 5
                                    

Wang Yibo bangun lebih awal dari kekasihnya, Xiao Zhan masih bergelung di dalam selimut. Laki-laki itu sangat kelelahan setelah malam panjang yang mereka lewati. Yibo sedikit lelah namun tubuhnya seperti ponsel yang telah terisi penuh, dia sangat bersemangat. Wang Yibo mengecek jam di ponsel setelahnya laki-laki itu pergi mandi. Wang Yibo selesai mandi namun kekasihnya masih belum ada tanda akan segera bangun. Wang Yibo berakhir dengan membersihkan kekacauan yang mereka ciptakan.

Laki-laki itu menyesuaikan suhu ruangan agar Xiao Zhan bisa nyaman tidur. Yibo menuju ke dapur melihat apa yang bisa dia masak. 'aku buruk dalam memasak'. Laki-laki itu membatalkan niatnya, tak ingin mengacaukan dapur mereka. Dia tak tau apa yang diinginkan oleh Xiao Zhan, setelah cukup lama memilih menu akhirnya dia memesan.

Pesanan makanan datang namun kekasihnya masih betah tertidur. Wang Yibo memilih duduk di tepi ranjang mereka, memandang kekasihnya yang tengah terlelap. Wajah tenang Xiao Zhan terasa berbeda dengan dia dalam keadaan terjaga. Dia memang tak pernah bosan memandang wajah sang kekasih.

Yibo mengeluarkan ponselnya ingin memotret kekasihnya. Selama ini mereka hanya punya beberapa foto, selain karena dia tak begitu menyukainya juga karena tiga tahun berlalu mereka jarang bertemu. Yibo memotret wajah tampan Xiao Zhan yang tengah tertidur. " Tampan, manis, cantik dan sempurna. Apakah aku mendapat hadiah dari tuhan karena berbuat baik di kehidupan sebelumnya?" Laki-laki itu bergumam sendiri.

Foto tadi dijadikan wallpaper ponsel miliknya. Untuk sesaat dia memandang wajah tampan Xiao Zhan hasil dari jepretan kameranya. Xiao Zhan yang merasa seseorang bergerak di sisi ranjangnya mulai membuka mata.

"Ge."

Wang Yibo menurunkan ponselnya, melihat ke arah pemilik suara. " Bao Bao apakah aku membangunkanmu?"

" Tak apa. Ge, gendong. Aku ingin ke kamar mandi." Xiao Zhan memajukan kedua tangannya ke arah Wang Yibo.

Wang Yibo hampir menjatuhkan ponsel di tangannya saat melihat Xiao Zhan berubah menjadi manja. Laki-laki itu sangat jarang bersikap manja, atau mungkin tak pernah. Wang Yibo sampai bertanya dalam hati apa orang di depannya benar kekasihnya. " Ayo sekaligus Gege mandikan." Wang Yibo menggendong Xiao Zhan menuju kamar mandi, setelahnya dia memandikan Xiao Zhan meski laki-laki yang muda berkali-kali menolak. Yibo tak menghiraukan, dia takut Xiao Zhan terjatuh di kamar mandi jika melakukannya sendiri karena bagian bawah kekasihnya terlihat tak baik-baik saja.

Mereka hanya mandi dan secepat mungkin untuk selesai karena Xiao Zhan sudah sangat malu. Wang Yibo menggosok badannya tanpa terkecuali, bahkan laki-laki itu mengecek bagian bawahnya. " Zhan, sedikit memerah dan bengkak. Hanya di tepi lubangnya, bagian dalam sepertinya baik-baik saja. Akan Gege oleskan obat setelah mandi." Xiao Zhan hanya bisa menahan keinginannya memukul Yibo. Yibo terdengar sangat mesum mengatakan hal itu, tak ada rasa malu dari suaranya.

Yibo mengambil kemeja putih yang besar miliknya dan memasangkan ke tubuh kekasihnya. Setelahnya dia mengoles obat di bagian bawah Xiao Zhan. Dia mengoleskannya dengan sabar dan hati-hati, takut membuat tempat berharga itu lecet atau bertambah sakit.

" Ge, berapa lama lagi kau akan terus mengoles???"

Yibo melepas jarinya dari mengoles. "Sudah." Wajahnya tersenyum selepas itu.

'dasar mesum' Xiao Zhan membatin setelah melihat senyum di wajah Yibo.

" Baiklah ayo kita makan, Gege gendong ke meja makan. Gege sudah memesan makanan sehat untukmu."

" Mana celanaku?"

" Hah?? Kau tak membutuhkannya. Begini saja."

Xiao Zhan tak bisa berkata-kata, bagaimana bisa kekasihnya menyuruh dia setengah telanjang dan membiarkan bagian bawahnya terekspos. Xiao Zhan tak percaya kejadian semalam bisa membuat Yibo menjadi manusia paling mesum.

About Time (YiZhan) Where stories live. Discover now