9. Makan Malam

386 51 8
                                    

Wang Yibo sudah berniat membawa Xiao Zhan untuk makan malam sebelum dia mengurungkan niatnya. Tuan Wang dan Wang Feng terus menerornya untuk membawa Xiao Zhan ke kediaman keluarga Wang makan bersama. Tuan Wang sudah meminta Bibi Yu memasakkan banyak makanan termasuk kesukaan Xiao Zhan. Informasi itu di dapat dari Jian setelah di tanyakan oleh Wang Feng.

Wang Yibo sebenarnya bingung dengan kelakukan gege dan ayahnya. Mereka tak pernah berperilaku aneh selama ini. Terutama gegenya, biasanya cenderung serius. Akhir-akhir ini bukankah dia terlihat sangat santai.

Lebih aneh lagi ayahnya, setelah mengetahui kedekatannya dengan Xiao Zhan pria paruh baya itu sering menanyakan Xiao Zhan padanya. Pembicaraan di antara mereka juga banyak seputar Xiao Zhan. Bukankah mereka terlihat sangat jelas menyukai Xiao Zhan. Mereka padahal belum pernah bertemu langsung dengan Xiao Zhan.

Menimbang banyak hal akhirnya Yibo bertanya dengan Xioa Zhan.
" ZhanZhan, mau makan malam di rumah gege? . "

Yang ditanya terlihat kaget, dia tak pernah makan di rumah orang lain sebelumnya. " Apakah ada orang lain nanti ge? " Tanyanya.

Wang Yibo bingung bagaimana memberitahu Xiao Zhan jika ayah dan gegenya ingin bertemu Xiao Zhan.
" Ada ayah dan gegeku, tapi kau bisa mengabaikan mereka saja. "

" Bukankah itu tak sopan, kenal dengan gege dan ayahmu bukankah hal yang baik. " Jawabnya.

" Tenang saja Zhan, mereka sangat menyukaimu. Mereka juga yang mengundangmu makan malam. " Jawaban jujur Wang Yibo.

Xiao Zhan belum pernah berjumpa dengan mereka tapi bagaimana seolah mereka telah mengenal baik dirinya.
" Ge, dari mana ayah dan gege mu tahu diriku? Seingatku aku belum pernah berjumpa mereka langsung. " Tanyanya bingung.

" Ah itu.... Aku sedikit menceritakan tentang mu. " Balas Wang Yibo kikuk.

" Begitu... Kau tidak menceritakan hal yang buruk tentang ku kan?"

" Apakah ada hal buruk tentang mu, setauku semunya baik. "

Xiao Zhan memalingkan wajahnya melihat keluar jendela mobil.
" Ge, kau bermulut manis".

" Hanya kepadamu. " Jawab laki-laki yang sedang mengemudi tersebut.

Dua manusia itu kini berperang dengan rasa gugup dan pikiran masing-masing. Tak ada yang ingin memecah keheningan di antara mereka. Mobil yang di tumpangi melaju dengan kecepatan stabil menuju kediaman keluarga Wang.

--------------------

" Feng, apakah perlu meletakkan lilin di atas meja?. " Tanya Tuan Wang kepada putra sulungnya.

Wang Feng menggeleng, ayahnya terlihat sangat bersemangat. " Ayah, ini bukan makan malam sepasang kekasih. Bagaimana kita bisa meletakkan lilin di tengah-tengah meja. Kita akan terlihat aneh di mata Xiao Zhan. "

Pelayan yang sudah membawa lilin untuk di letakkan di atas meja di minta Tuan Wang membawa lilin itu kembali. Sekarang laki-laki paruh baya itu terlihat menunggu pesanannya. Dua jam yang lalu dia memesan bunga di toko langganannya. Dia ingin meletakkan bunga di setiap sudut ruang makan.

Pihak toko bunga datang dengan bermacam-macam jenis untuk di tata di tempat yang diinginkan Tuan Wang.

Wang Feng hanya memperhatikan aktivitas yang dilakukan oleh ayahnya. Percuma menegur orang tua itu, dia tetap tak akan mendengarkan.

Lama berkutat menata bunga bersama pegawai toko kini ruang makan itu telah semerbak aroma mawar, tulip dan bunga lainnya yang Tuan Wang tak tau namanya.

Menu makan malam sudah di tata rapi oleh Bibi Yu dan pelayan lainnya di atas meja. Tuan Wang sudah merapikan penampilannya untuk menyambut Xiao Zhan. Dia ingin memberikan kesan yang baik untuk bakal 'calon menantu'.

About Time (YiZhan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang