35. Kau Harmoniku

244 31 6
                                    

Maryam membawa Yibo dan Xiao Zhan masuk ke dalam rumah. Dia meminta Evan tetap berjaga di luar rumah. Sementara dia mengajak nenek pergi berbelanja ke pasar. Sedikit memaksa karena wanita tua tersebut ingin tahu siapa yang datang. Maryam tahu siapa pria tersebut, bukan tahu namanya namun tahu siapa posisinya bagi Wang Yibo. Maryam ingin memberi ruang agar keduanya bisa melepas rindu.

Evan menarik kursi kayu di teras. Membawanya di pohon depan rumah Maryam. Duduk di sana untuk berjaga. Mereka bukan di New York, tidak boleh ada yang tahu hubungan kedua pria di dalam rumah. Mereka setidaknya harus menghargai aturan yang ada.

Yibo dan Xiao Zhan masih saling memeluk. Melepaskan kerinduan selama enam tahun.

Yibo yang awalnya melepas pelukan mereka. Dia menatap Xiao Zhan. Wajah yang sudah tak dilihatnya selama enam tahun. Wang Yibo mendaratkan kecupan kecil di bibir Xiao Zhan. Meski tidak bisa disebut ciuman namun cukup membuat jantungnya berdetak kencang.

"Ge, apa yang kau lakukan. Kita tidak boleh melakukan hal seperti itu di tempat ini." Xiao Zhan terkejut dengan ciuman mendadak Yibo. Dia segera menutup mulutnya dengan telapak tangan. Semenjak tahu jika negara yang dia datangi menolak hubungan seperti mereka, Xiao Zhan merasa salah melakukan kontak fisik dengan Yibo. Meski dia sangat merindukan sentuhan pria tersebut.

Yibo menurunkan tangan Xiao Zhan yang menutup mulut. "Kita di dalam rumah, tidak ada cctv atau orang yang akan melihat. Boleh Gege menciummu?"

Xiao Zhan malu. Dia menatap lantai. Mengangguk pelan, memberi izin.

Yibo memegang dagu Xiao Zhan, mendekatkan wajah mereka lalu mencium. Sebelah tangan lain menggenggam tangan Xiao Zhan. Yibo melumat bibir mungil Xiao Zhan, pelan dan lembut karena dia membawa perasaan dan kerinduan mendalam dalam ciuman mereka. Genggangam tangan kian mengerat sejalan dengan ciuman yang semakin dalam.

Kedua perasaan menyatu dan berbicara lewat ciuman mereka. Yibo semakin tidak terkendali, Xiao Zhan terpaksa mundur ke belakang hingga punggungnya bertemu tembok. Yibo melepas genggamannya di tangan Xiao Zhan, kedua tangannya memegang tengkuk dan kepala Xiao Zhan. Mata keduanya masih tertutup, menikmati ciuman untuk pertama kalinya setelah enam tahun yang terlewat.

Xiao Zhan menepuk lengan Yibo pelan, Yibo melepas pelukan mereka. Masih sama, dia ingat ketika Xiao Zhan kesulitan bernapas maka dia akan melakukan hal ini. Xiao Zhan tetap kesulitan mengimbangi ciuman Yibo. Dia sangat mahir mencium dan Xiao Zhan lebih banyak mengikuti alur yang Yibo ciptakan.

Yibo tersenyum, ada bekas kemerahan di bibir Xiao Zhan akibat ulahnya. Xiao Zhan mengubah ketenangannya menjadi tidak bisa mengendalikan diri. Lihat saja bukti yang baru dia ciptakan. Untung saja pria itu meminta menyudahi sebelum dia bertindak terlalu jauh.

"Ge, kau harus menahannya. Kita bisa melakukan hal yang lebih jauh. Itu berbahaya." Xiao Zhan protes pada Yibo meski dia menyukai ciuman yang baru mereka lakukan.

"Baik, Gege akan menahan diri." Yibo kembali memeluk Xiao Zhan. Menghirup aroma tubuh pria tersebut.

Xiao Zhan membalas pelukan Yibo, "ge, maaf aku terlambat."

"Meski 20 tahun sekalipun Gege tetap akan mencari dan menunggumu kembali. " Jawab yibo.

Xiao Zhan kembali menangis. Kali ini air matanya turun dan membasahi baju Yibo. Yibo mengelus punggung kekasihnya, membawa ketenangan kepada pria yang lebih muda.

Yibo mengusap air mata di wajah Xiao Zhan, wajah tersebut memerah. Xiao Zhan sudah cukup lama menangis, dia tak bisa membendung perasannya sama sekali. Ketika bertemu Yibo semuanya tumpah. Sangat gila membayangkan bagaimana Yibo melewati enam tahun tanpa dirinya.

"Sudah, jangan menangis lagi. Gege tidak akan membiarkanmu pergi. "

Xiao Zhan ikut menghapus air matanya dengan punggung tangan. Dia mengambil sesuatu di dalam sakit mantel.

About Time (YiZhan) Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon