15. Pamit

342 42 7
                                    

Semua orang berjaga di rumah sakit, kecuali Yuwen, Paman Liu dan putrinya. Yuwen dan Paman Liu mempersiapkan berkas untuk sidang di pengadilan. Mereka pamit kepada Wang Feng dan yang lain. Yuwen berniat mengajak Xiao Zhan untuk ikut bersama tapi di urungkan. Xiao Zhan berjanji kepada kakaknya akan pergi sekolah besok seperti biasa. Yuwen hanya bisa menyetujui yang dikatakan adiknya.

Setelah Yuwen pergi tak ada percakapan lainnya di ruang tunggu. Wang Feng meminta mereka bergantian berjaga. Pria dewasa itu ingin duduk berjaga, hal itu di hentikan Bibi Yu setelah melihat keadaannya. Bibi Yu memintanya untuk istirahat terlebih dahulu. Wanita Paruh baya itu menawarkan diri berjaga.  Keadaannya tak begitu baik, Bibi Yu sedikit demam hari ini dan baru saja membaik. Jian tak mungkin membiarkan  ibunya kembali terserang demam. Setelah perdebatan panjang tinggallah Wang Yibo, Xiao Zhan dan Yu Jian di sana.

Jian tak duduk di sebelah Yibo dan Xiao Zhan. Dia merasa dunia dua orang itu seperti hanya di tempati berdua. Jian melihat jelas jemari yang tadi menggenggam belum terlepas. Dua orang itu sadar melakukannya, orang juga melihat. Mereka mengabaikan, yang melihat juga membiarkan.

Jian memilih pergi membeli makan malam untuk semua orang. Dia meninggalkan Yibo dan Xiao Zhan di sana. Xiao Zhan berniat menemani tapi di larang oleh Jian. Wang Yibo membutuhkan laki-laki itu.

Malam dilewati oleh mereka dalam rasa cemas dan khawatir. Yibo sangat keras kepala, bahkan Xiao Zhan kali ini tak bisa membujuknya untuk meninggalkan bangku tempat mereka duduk dan membaringkan diri di atas ranjang. Xiao Zhan akhirnya menemani Yibo duduk di sana. Berkali-kali melihat dokter dan perawat datang bergantian mengecek kondisi Tuan Wang. Xiao Zhan terlihat menguap, dia cukup lelah hari ini.

" Zhan, tidur di atas ranjang ya. Di sini tidak nyaman untuk tidur. "

Xiao Zhan masih sibuk menguap saat Yibo mengatakannya. " Tidak, aku bersama gege. "

Yibo dengan lembut kembali berbicara kepada laki-laki yang lebih muda darinya. " Besok kau masih harus sekolah, Yuwen akan menghajarku jika kau sampai sakit. "

" Kalau begitu biarkan aku tidur sambil bersandar di pundakmu. Begitupun nyaman. "

"Hm, baiklah. " Wang Yibo membawa kepala Xiao Zhan untuk bersandar di pundaknya. Memberikan kepada Xiao Zhan agar laki-laki itu bisa segera tidur. Wang Yibo tau jika dia sudah sangat mengantuk. Laki-laki yang lebih muda darinya itu terlihat kelelahan. Dia terlalu memaksakan diri. Namun mengingat dia melakukan untuk dirinya Yibo sedikit tersenyum.

Xiao Zhan sudah terlelap sesaat setelah Yibo meletakkan kepalanya di pundak laki-laki yang lebih tua. Pundak itu terasa kokoh. Menopang kepala Xiao Zhan dengan baik. Mendapati orang di pundaknya terlelap Yibo mengikuti Xiao Zhan dalam tidur yang damai. Meletakkan dahulu segala risau dan ketakutan yang membayangi.

Mereka tidur dengan kepala satu sama lain berdekatan. Sesekali perawat atau dokter yang lewat memperhatikan dengan sedikit tersenyum tanpa berniat membangunkan dua anak laki-laki tersebut.

------------------

Xiao Zhan dan Jian sedang dalam perjalanan menuju sekolah. Mereka di antar oleh supir baru yang di pekerjakan oleh Wang Feng. Xiao Zhan telah berpesan banyak hal pada Yibo seperti makan tepat waktu, harus memakan setidaknya setengah makanan miliknya, mandi pagi agar badannya segar dan tidur saat di rasa kantuk. Xiao Zhan akan pulang di sore hari, dia harus berada disekolah untuk mempersiapkan ujian yang tak lama lagi. Wang Yibo mengiyakan semua permintaan Xiao Zhan. Setidaknya itu akan membuat laki-laki yang lebih muda tidak perlu merisaukannya.

Selama perjalanan menuju sekolah Jian hanya diam. Xiao Zhan yang tak terbiasa dengan sikap seniornya tersebut mulai berbicara.

" Ge, apa kau baik-baik saja?. Aneh rasanya melihatmu banyak diam. "

About Time (YiZhan) Where stories live. Discover now