30. Semua Terasa Asing

343 31 16
                                    

"mencari ini?"

" ya." Wang Yibo menjulurkan tangannya untuk mengambil ikat rambut kecil berwarna hitam dari pria di depannya.

Pria tersebut menarik kembali tangannya. Membiarkan tangan Wang Yibo tergantung di udara. " Begini juga tidak buruk."

Kedua mata Wang Yibo berkedip pelan, dia tak mengetahui maksud kalimat yang di dengarnya.

" maksudku, kau tetap tampan dengan rambut tergerai. Bahkan rambut itu memberi kesan 'bad boy' padamu. " dia menggoyang tangannya ke udara, isyarat agar Yibo tidak salah paham. " Bukan pria jahat, tapi bad boy yang di gilai oleh wanita di luar sana."

Wang Yibo merebut kuncir rambut hitam dari tangan pria tersebut, alih-alih mendengarkan apa yang di katakannya kemudian berlalu dan pergi dari sana. Pria itu akan terus berbicara dan bertanya hal-hal yang mengganggunya. Sudah hampir sebulan semenjak dia menginjak tanah asing ini pria tersebut terus menempel padanya. Diabaikan, di suruh pergi dan diberi tatapan sinis tetap tidak berhasil mengusirnya.

24 jam mereka bersama. Sialnya dia terpaksa tinggal sekamar dengannya. Wang Yibo sudah meminta pindah ke kamar lain namun ketua tim mereka tidak menyetujui. Wang Yibo merasa dia sangat berisik, mengganggu dan tidak peka. Dia mengira akan tidak tahan dengan keadaan ini namun ternyata dia bisa bertahan bahkan sudah hampir satu bulan. Semuanya menjadi biasa.

Dia menjadi biasa dengan semua hal. Orang-orang yang baru dia kenali, tempat baru yang sangat berbeda dari yang pernah dia datangi, cuaca yang sangat panas, cara orang berpakaian, bahkan bahasa yang tidak dia mengerti. Diantara semua itu hal yang paling menyebalkan tentu saja pria yang terus mengikutinya kemanapun, bercerita tentang apapun dan dia tak pernah lelah.

Wang Yibo mengambil topi kecil untuk menutupi kepalanya dari terik matahari. Suhu hari ini 42 derajat Celcius. Ketika berada di bawah matahari maka kita akan merasakan panas menusuk ke kulit. Jika terlalu lama bisa membuat seseorang pusing bahkan pingsan. Ketua tim sudah mengingatkan untuk tinggal di rumah sementara yang mereka tempati namun Yibo ingin bertemu seseorang di luar sana. Hanya orang itu yang ingin di ajaknya untuk mengobrol.

"Wang Yibo, kau kemana?" Pria tadi berteriak dari depan pintu menyaksikan Yibo yang semakin menjauh.

Wang Yibo menyusuri jalan yang biasa dia lalui. Dia sudah sangat hapal jalan ke rumah orang itu. Diperjalanan dia membeli Lollipop, orang yang dia kunjungi sangat menyukai Lollipop. Paman tua yang menjual Lollipop tersenyum senang karena kedatangan Yibo. Dia sudah membungkus Lollipop lalu menyerahkan pada Yibo. Paman tua sudah sangat tau permen yang Yibo akan beli. Hampir setiap hari Yibo akan datang, membeli permen yang sama lalu pergi begitu saja. Paman tua tersebut ingin sedikit mengobrol tapi Yibo tidak ingin melakukannya dan juga dia tidak mengerti bahasa yang paman tersebut gunakan.

Dari kejauhan sudah terlihat tempat yang di tuju. Seorang gadis kecil membaca buku yang sudah robek di banyak sisi. Warna buku itu juga kecoklatan karena banyak debu yang menempel. Buku yang sudah ratusan kali dia baca. Hanya 3 buku yang dia miliki dan buku ini salah satunya. Dia membaca ketiganya secara bergantian. Gadis kecil itu bahkan sudah hapal kalimat di dalamnya, bahkan tanda baca di setiap kalimat.

Dia masih terpaku dengan bacaan di tangan ketika Wang Yibo datang. Matanya terangkat ketika Wang Yibo meletakkan bungkus Lollipop di atas buku yang dibacanya.

" Your Lollipop." Wang Yibo mengambil duduk di kursi kayu sebelahnya. Dia menanggalkan topi yang telah setia melindungi kepalanya.

" Again?" Gadis tersebut bertanya dengan sedikit cemberut.

Wang Yibo berniat mengambil bungkusan plastik sebelum tangannya di tahan.

" don't touch it, it's mine. Thanks ge." Dia menutup buku lalu tersenyum kepada Yibo. Yibo mengusap pelan kepalanya.

About Time (YiZhan) Where stories live. Discover now