34. Pertemuan

230 32 6
                                    

"telpon paman begitu sampai." Tuan Wang terdiam sebentar, seperti mengingat sesuatu. "Ah, jaringan di sana susah. Setidaknya sampai di bandara kabari paman."

"Aku tidak memiliki ponsel paman, belum sempat membelinya. Nanti di jalan Xiao Zhan akan singgah membeli satu." Jawab Xiao Zhan.

"Baik. Oh iya Zhan, biarkan sekretaris paman mengantarmu ke bandara. Setidaknya terimalah bantuan kecil ini. Dan juga tiket pesawatnya sudah selesai di pesan. " Tuan Wang kembali meminta Xiao Zhan mengiyakan setelah pria muda tersebut enggan untuk di antar.

Xiao Zhan kalah, ayah kekasihnya sama saja kekehnya dengan Wang Yibo. "Baik paman, tapi hanya sampai bandara. Aku akan baik-baik saja sendiri ke tempat Yibo ge. Setelah mendarat akan menelpon paman."

Ada sedikit lega di sela helaan napas Tuan Wang. Dia melepas Xiao Zhan pergi bersama sekretarisnya. Hanya sampai bandara seperti yang disepakati keduanya.

" Ge, tolong berhenti sebentar di toko ponsel. " Pinta Xiao Zhan pada pria yang tengah mengemudi.

"Baik."

Xiao Zhan membeli ponsel model terbaru. Kalau diingat kembali ponselnya lamanya nampak sangat ketinggalan zaman. Dia memiliki banyak uang Yuan saat ini, paman memaksanya menerima uang setelah tahu di hanya punya beberapa Yuan tersisa. Punya calon mertua kaya memang sangat bagus sepertinya.

"Saya Xiao Zhan. Tolong katakan pada Yuwen ge mobilnya saya tinggalkan di parkiran perusahaan Wang. Saya tidak mengingat nomor ponselnya, hanya nomor telpon rumah yang saya ingat. Katakan juga ini. " Xiao Zhan menelpon pertama kali menggunakan ponsel baru. Selain mengkhawatirkan dirinya bisa saja pria itu juga mengkhawatirkan mobil jutaan Yuan yang dia dilarikan.

Kemudian Xiao Zhan menghubungi tuan Wang, memang belum sampai ke bandara tapi apa bedanya. Percakapan mereka tergolong singkat karena CEO tersebut harus mengikuti rapat penting. Hanya pesan sederhana agar Xiao Zhan menjaga diri selama perjalanan dan berhati-hati.

Xiao Zhan sedari tadi memikirkan sesuatu. Dia masih menimbang apakah tindakannya akan mengejutkan Yibo. Dia ingin meminta saran tapi tak tahu siapa yang akan di ajak bicara. Tak ada nomor telpon siapapun di ponsel barunya. Kadang dia meminta saran dari Yuwen, Yibo dan Jian. Xiao Zhan memandang keluar jendela mobil, jalanan Shanghai yang ramai dan padat. Andai ada orang yang bisa dia ajak bicara diantara banyaknya manusia di sana.

Xiao Zhan tersadar ada seseorang bersamanya. Sekretaris ayah Wang Yibo. Pria itu terlihat dewasa dan dia pasti bisa memberikan jawaban dari rasa bimbang yang menghantui.

"Ge, tuan sekretaris." Xiao Zhan berbicara pelan menimbang panggilan apa yang harus digunakan. "Atau paman." Dia menggeleng." Tidak, dia terlalu muda di panggil paman. Umurnya tidak terlihat jauh dari Wang Feng ge." Xiao Zhan yakin penilaiannya.

"Tuan sekretaris." Panggilnya pelan, bisa disebut berbisik.

Tak ada respon apapun.

"Tuan sekretaris. " Xiao Zhan berbicara dengan suara yang lebih keras.

Pria yang sedang mengemudi melihat sekilas kaca, "Anda memanggil saya?"

"Ya, bisakah saya bertanya sesuatu?" Jawab Xiao Zhan.

"Tidak perlu formal, panggil saja gege. Saya seumuran dengan wakil CEO Wang Feng. Silahkan jika ada yang anda tanyakan."jelasnya.

Xiao Zhan benar menebak, ternyata dia seumuran dengan kakak laki-laki Yibo. " Baik ge, tapi bisakah panggil saya dengan Xiao Zhan."

"Hm, tentu. Xiao Zhan."

"Saya ingin meminta sedikit saran sebelum memutuskan. Saya ingin melamar Yibo ge ketika nanti bertemu. Apakah menurut Gege sedikit terburu-buru?. Ada beberapa alasan yang meyakinkan saya melakukannya tapi tetap saja saya masih bimbing karena terkesan terlalu cepat." Xiao Zhan menjelaskan keresahan yang dirasakan. Berharap mendapat saran yang bisa membantunya.

About Time (YiZhan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang