Bab 3

6.4K 216 2
                                    

Heppy Reading

Gak kerasa sekarang hari yang ditunggu-tunggu mereka, para tamu berbondong-bondang menghadiri pernikahan gus farhan dan anisa yang sangat meriah ini.

Beberapa ustadz dan ustadzah menghadiri pernikahan gus nya.

Anisa yang sedang di rias di temanin dinda, bundanya, dinda menatap sendu anisa ia tidak kerasa anak yang dulu ia gendong dan terus ia bawa sekarang akan menikah. Rasanya dinda pengen anaknya kecil lagi.

"Nak, ingat pesan bunda ya, jangan membantah perintah suami kamu yah, jadi lah istri yang berbakti sama suami kamu nak, karena sebentar lagi kamu akan menjadi milik seseorang, dan cari lah surga di suami kamu nak." Tutur dinda.

Anisa yang mendengar tutur ran dinda mengeluarkan air matanya, lalu ia memeluk erat dinda, dinda pun membalasnya.

"Iya bunda aku akan berbakti ke suami aku  hiks hks.... " Anisa menangis mendengar nasehat bunda nya, dinda menghapus air mata anisa dengan lembut.

"Udah jangan nangis,mau jadi istri masih aja nangis. " Ejek dinda  terkekeh kecil.

"Ih bunda ."Rengek anisa manja.

Di sisi lain seorang laki-laki yang memakai baju serba putih menghadap seorang paruh baya.

Gus farhan menarik napas panjang, dan memejamkan matanya sejenak, lalu ia berjabat tangan.

Gus farhan selalu teringat naila terus, selama ini ia pacaran dengan naila tapi menikah dengan orang lain.

"Bismillahirrahmanirrahim, ya farhan al ghifari bin ahmad al ghifari, ankahtuka WA zawajtuka makhtubataka binti anisa putri al azizah alal mahri wamajmueat min, adawat alsalat, hallahallan",

"Qubiltu nikahaha watazwijaha bil mahril madzkur hallan. "Dalam satu tarikan gus farhan dengan lancar nya mengucapkan ijab qabul.

"Sah?

"Sah."

Anisa yang di dalam kamar yang mendengar ijab yang di ucapkan seorang Pria yang sekarang sudah menjadi suaminya tangisannya pecah, menutup wajahnya dengan telapak tangan nya tidak percaya.

Dinda yang melihat anisa, ikut menangis sekarang putri kecilnya mempunyai tanggungjawab, ia peluk erat anisa.

Dinda melepaskan pelukannya, dan ia pun menuntun anisa kebawah.

Mereka menuruni anak tangga, anisa yang memakai baju syar'i berwarna putih dan mek up yang natural, dinda dan patimah menuntun anisa menghampiri Gus farhan yang dari tadi menatap dirinya tidak kedip.

"Anisa dan farhan,pasang lah cincin kalian."

"Sekarang pempelai perempuan bersalaman ke pempelai laki-laki. " Ucap penghulu.

Dengan tangan bergetar, anisa mengangkat tangan Gus farhan dan mengecup.

Dapat Gus farhan rasakan bibir anisa mengenai kulit tangannya.

Cup

Gus farhan mengecup puncak kepala anisa lama, anisa memejamkan matanya merasakan kecupan itu.

My Husband My GusWhere stories live. Discover now