Bab 9

5.1K 170 9
                                    

HEPPY READING

DI sebuah aula pesantren keluarga ahmad berkumpul disana,memang mereka sering berkumpul disana sehabis mengajar anak santri.

Disana sangat terang dengan lampu warna warni menghiasi kelasik aula.

"Dulu kan kamu udahan pesantren disini, terus itu anisa kamu pesantren lagi atas lanjut sekolah aja. " Tanya ahmad penasaran dengan menantu nya itu.

"Semenjak anisa keluar dari pesantren ini, bunda sama ayah memutuskan cuma Sekolah aja."

Mereka semua menggaguk mengerti.

"Farhan."

Gus farhan yang di panggil abi nya mengalihkpalingmatanya dari henpon menatap sang abi sendu. "Kenapa bi?"

"Kapan kamu kasih abi cucu, sepupu kamu yang baru dua minggu nikah udah hamil. "

Deg.

Anisa menatap Gus farhan dengan tatapan susah di artikan, sedangkan Gus farhan menghela napasnya panjang, ia paling gak suka membahas anak.

"Sabar bi, tunggu proses dulu. " Ucap Gus farhan kembali melihat henpon nya.

"Sabar-sabar, ada apa sih di henpon kamu, jangan-jangan kamu masih berhubungan dengan perempuan itu." Sebal patimah, perempuan yang di maksud patimah adalah naila, bagaimana nggak kesal coba lamaran anaknya di tolak, tanpa alasan yang tertentu.

"Kenapa sih, umi, kalau soal naila umi marah terus. " Gus farhan binggung dengan uminya semenjak lamarannya di tolak, uminya seperti tidak mau dirinya berurusan dengan naila.

"Umi bukan benci sama dia, umi hanya kesal kenapa dia tiba-tiba saja nolak lamaran kamu nduk, kamu harus ingat nduk, kamu sekarang udah ada anisa yang sebagai istri kamu. " Tutur patimah lembut, berusaha tidak marah.

Gus farhan melirik anisa ya
Menunduk, berdiri. "Farhan gak bisa lupakan dia. " Setelah mengucapkan hal itu Gus farhan berlalu dari sana.

Patimah mengusap lembut punggung anisa. "Yang sabar ya nak, perlahan-lahan farhan pasti bisa melupakan perempuan itu. "

****

"Anisa." Teriak Gus farhan mencari sesuatu di meja.

"Kamu kenapa sih!! " Bukan anisa yang muncul melainkan uminya patimah yang tidak sengaja lewat kamar Gus farhan.

"Ini mi, farhan cari buku data santri baru. "

"Coba kamu inget lagi taronya dimana. "

Gus farhan mengerucutkan bibir. "Farhan taro di sini mi. "Gus farhan menunjuk meja, yang ia inget ia menari buku itu di meja kerja nya.

Akhirnya patimah membantu Gus farhan mencari buku daya santri baru itu.

"Umi anisa kemana? " Gus farhan menanyakan anisa yang dari masjid sholat subuh Gus farhan tidak bertemu anisa, sampai sekarang.

"Umi suruh anisa belanja untuk keperluan santri. "

Gus farhan langsung mengalihkan tatapan nya menatap uminya susah diartikan. "Sendiri umi? "

My Husband My GusWhere stories live. Discover now