Bab 20

4K 111 3
                                    

Siapa nih.. Yang nungguin up

Sebelum baca jangan lupa absen dulu disini, sebanyak-banyaknya.

Kalau ada typo bantu tandai aja

Terimakasih

HEPPY READING

Jangan mengharapkan dan mengejar yang di cintai, dan jangan mau saja di cintai, lebih baik bersama dengan orang yang memperjuangkan nya.

Karena mengharapkan yang di cintai bisa jadi bisa berpaling dengan orang lain, makanya lebih baik di perjuangan karena dia tulus dengan kita dan mau menerima kita apa adanya.

Andi yang melihat anaknya banyak diam dan melamun,dia memutuskan akan mengajak keluarga kecil nya ke panti asuhan, untuk bisa menghibur anisa.


"Bun, kenapa sih manusia itu harus banyak sabar? "

Dinda mengusap lembut puncak kepala anisa tersenyum. "Hanya cara bersabar lah kita bisa tenang, semua pasti ada jalan keluar nya. " Dinda penuturan lembut.

Anisa menggaguk mengerti, andi ikut tersenyum melihat dua wanita yang ia cintai tersenyum, mereka berdua adalah orang ter sepesial dihidupnya.

"Bun, anisa yu kita turun. "

Mereka menggaguk keluar mobil, baru saja keluar beberapa anak panti berlarian menghampiri mereka dengan wajah cerianya.

"Bu anisa. " Ujar anak kecil laki-laki yang memakai celana pendek memeluk anisa

Anisa terkekeh membalas pelukan anak laki-laki itu. "Agim apa kabar?"

"Alhamdulillah agim baik bu. "

Anak kecil laki-laki itu agim, agim menggagap anisa sebagai ibu nya, dan anisa pun sudah menggagap agim sebagai anaknya, sejak bayi agim sudah di buang oleh keluarga nya.

Betapa malangnya agim saat itu.

"Kalian semua!!!"

"Baik kak. " Teriak anak panti itu kompak.

"Ibu, kita main yuk. " Agim menarik tangan anisa di ikuti beberapa anak panti ikut menarik nya untuk main di taman belakang.

Andi dan dinda yang melihat itu ikut bahagia, akhirnya rencana mereka berhasil untuk menghibur anaknya.

****

Berbeda dengan gus farhan yang ada dirumah sakit, semenjak kejadian ia di pukul habis oleh andi, dengan baik hati andi menyuruh asisten peribadi nya itu membawa gus farhan kerumah sakit tentunya atas permintaan putri tercinta nya anisa.

Di ruang VIP nya sepi hanya ada suara alat medis disana, gak ada keluarga nya satupun yang nggak mau melihat nya.

Gus farhan hanya diam melamun di brankal sembari menatap kaca besar ruangan VIP nya, sorotan matanya ada sorotan mata menyesal.

Mungkin ia menyesal telah menyiakan kehadiran anisa di hidup nya dan lebih memilih naila yang ber setatus Kekasih nya.

"Hehehe... Ternyata benar penyesalan akan datang di akhir. " Gus farhan mentertawakan dirinya yang bodoh itu.

My Husband My GusWhere stories live. Discover now