Bab 18

3.8K 134 5
                                    

Anisa menatap sekeliling kamar nya bersama Gus farhan, kamar ini yang menjadi saksi bagaimana Gus farhan mengucapkan cinta dan memperlakukan nya sangat manis, tapi semua itu hanya palsu, dengan bodohnya anisa ketipu dengan semua itu.

Anisa menghela napasnya berat, menarik kopernya.

"Jangan pergi. " Lirik Gus farhan mencekal tangan anisa yang ingin melewati dirinya di lantai bawah.

Dengan pelan anisa melepaskan cekalan tangan Gus farhan tersenyum, meskipun rasa sakit di hatinya masih ada dia tetap tersenyum seolah anisa nggak apa-apa.

"Jangan cegah anisa Gus, anisa pergi demi kebahagiaan Gus, kejar cinta Gus berbahagia lah bersama dia, Gus tidak akan bahagia dengan anisa yang bukan wanita yang Gus cinta. " Bohong di dalam lubuk hatinya dia belum ihklas harus kehilangan sosok seperti gus farhan. Suami tercinta nya.

"Bagaimana dengan umi dan abi mereka akan kecewa dengan kita. "

Anisa terkekeh miris, jadi gus farhan mencegahnya cuma karena perasaan orang tuanya, bukan ingin mempertahankan anisa.

"Gus cegah aku cuma karena umi, abi? " Ucap anisa menghapus air matanya. "Biar aku yang bilang sama mereka aku yang minta pisah sama kamu. "

Gus farhan menggeleng kuat kepalanya, dengan mata yang sudah memerah. "Gak nis, saya gak mau pisah, jangan pergi saya mohon. "

"Maaf Gus, pernikahan kita brakhir sampai sini aja. " Setelah mengatakan hal itu anisa menarik kopernya keluar rumah.

Dan tentunya Gus farhan mengejar anisa dan terus menahan anisa agar tidak jadi meninggalkan dirinya. Ternyata benar ya penyesalan akan datang di akhir.

Tok... Tok... Tok.....

Gus farhan terus mengetuk kaca mobil yang didalamnya ada anisa yang ngga mau menatap nya, mobil itu pun berlaju, Gus farhan mengejar mobil itu, berharap anisa keluar, tapi harapan nya salah.

"ANISA...."

Anisa yang didalam mobil tangisan nya pecah, kenapa semua itu terjadi, seadanya roda kehidupannya bisa di putar ia gak mau ketemu maupun datang di kehidupan mereka berdua.

"Hiksss.... " Anisa menepuk-nepuk dadanya yang sangat sesak itu.

Anisa mengusap perut nya yang masih rata itu tetisak. "Nak maafin ibu ya, kalau ibu belum kasih tau papah kamu. "

Anisa sedang hamil satu minggu, niatnya ingin memberi tau kabar baik itu, gus farhan memberikan kata-kata yang membuat nya tidak jadi memberi tau kalau diantara mereka akan ada kehadiran malaikat kecil melengkapi mereka.

Ucapan gus farhan yang membuat anisa gak bisa lagi mempertahankan pernikahan, anisa memutuskan akan menutup kehamilannya, dia gak mau merusak hubungan manusia yang saling cinta yaitu gus farhan suami nya, dan naila. Sekaligus pun sampai anaknya lahir.

****

Di sebuah ruang tamu sesuana menjadi tegang dan sangat serius.

Semenjak kejadian itu, ahmad dan patimah yang mendengar keributan keluar ternyata itu gus farhan yang mencegah anisa yang membawa koper yang seperti nya mau pergi menurut mereka.

Dan mereka sekarang sedang menyidang gus farhan mengenai permasalahan rumah tangga mereka, sampai anisa pulang ke rumah orang tuanya.

Plak..

Tamparan itu, mengenai wajah mulus gus farhan sampai pipinya merah, gus farhan yang mendapatkan tamparan dari uminya terdiam saja, dan dia tau kalau ia yang salah. "Maaf, umi, maaf."

My Husband My GusUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum