Bab 31

2.1K 93 0
                                    

Assalamu'alaikum

Bagaimana hari ini masih heppy, happy dong masa nggak hehe...

Sebelum baca kita bacanya sambil ngopi.

jangan lupa absen dulu

Mohon dukungannya

Terimakasih

HEPPY READING

"Ujian? Semua akan diuji betapa kuatnya kamu menjalankan ujian itu dan pasti nya kamu gak sendirian menghadapi ujian itu, ada seseorang yang akan bersama kamu dengan senyuman, dukungan dan menjadi pundak kedua untuk kamu."

Anisa putri al azizah

Setiap  pernikahan pasti ada koplik atau masalah yang datang entah itu masalah tentang ekonomi,orang ketiga, salah paham dan lain-lain dan itu pasti ada.

Cara mengatasi itu biar cepat selesai dengan cara kepala dingin dan pemikiran jernih terutama sabar, dan mencari jalan bersama-sama itu kunci utama nya.

Sama yang sekarang di alami anisa dan gus farhan harus menjalani masalah itu, tapi mereka akan belajar itu dengan cara belajar menjadi dewasa dan mengerti sesama pasangan.

"Mas sini deh. "Rengek anisa sembari menepuk-nepuk kasur disebelahnya.

Gus farhan yang dari kemarin merasa aneh dengan sipat dan sikap anisa yang manja dan merengek meminta yang aneh dan ia sebagai suaminya hanya pasrah dan mengikuti permintaan ibu negara.

Gus farhan menghela napasnya gusar, duduk di sebelah anisa. "Kenapa sa? "

Anisa cengegesan menunjukkan deretan giginya yang putih.

"Aku pengen cukur kumis kamu boleh ya... "Ucap anisa dengan mata berbinar.

" Gak-gak saya gak mau. "

Anisa cemberut matanya berkaca-kaca siap nangis. "Mas jahat, aku kan cuma mau cukur kumis kamu huak... "

"Cup cup cup jangan nangis. " Dengan lembut Gus farhan menghapus air mata anisa. "Yaudah saya mau, seterah deh kamu mau di apain kumis saya. "

Setika itu mata anisa langsung berbinar senang. "Benar ya mas, abis ini jangan marah. "

"Iya sayang. " Gus farhan menangkup pipi anisa gemas.

Senang sudah dapat ijin gus farhan anisa mencukur kumis gus farhan.

Beberapa menit mencukur kumis gus farhan anisa menunjukkan cermin kecil di hadapan gus farhan.

Gus farhan membabalakan matanya terkejut. "Anisa..... " Teriak gus farhan.

Anisa cengegesan tanpa dosa."hehe... Bagus gak karya aku? "

"Bagus apanya sayang. "Sebal gus farhan mengerucutkan bibir nya lucu.

"Kayak tukang bubur tau. "

Bagaimana gus farhan gak kesal di cukup kumis nya cuma ujungnya aja, yang tersisa hanya di tengah ia merasa layaknya tukang bubur yang biasanya jualan di komplek rumahnya.

My Husband My GusWhere stories live. Discover now