Bab 15

4.5K 137 10
                                    

HEPPY READING

DI ruangan kerja gus farhan sesuana menjadi tegang, orang yang disana menjadi panas dingin, apalagi melihat aura gus farhan menyeramkan.

Anisa yang duduk di depan gus farhan menunduk takut, sedangkan aisha selesai di sidang gus farhan, aisha boleh pergi dari ruangan nya, sekarang hanya tersisa gus farhan dan anisa disana.

"Gus aku minta maaf, aku janji deh gak manjat pohon mangga lagi. "Ucap anisa memberanikan dirinya.

Anisa kepergok memanjat pohon mangga di belakang pesantren, gus farhan merasa di bohongin anisa, yang katanya ingin kepustakaan ternyata anisa manjat pohon mangga di belakang pesantren, untung aja gus farhan dan farizal kebelakang pesantren, kalau tidak.

"Kamu itu perempuan, gak baik kamu manjat-manjat pohon seperti itu. " Tegas gus farhan memperingati. "Kalau kamu jatuh bagaimana, hm. "

"Aku minta maaf gus. "Lirik anisa meremas jarinya.

"Gak seharusnya kamu manjat dan_"Gus farhan memejamkan matanya sejenak, merendahkan amarahnya, menghembuskan napas nya. " Kamu bisakan minta tolong Sama saya. "Ucap nya mulai melembut.

"nisa, takut kalau gus gak ijinin aku gus. " Anisa takut kalau gus farhan tidak mengizinkan anisa untuk mengambil mangga itu.

"Kalau kamu minta tolong sama saya untuk ambilkan mangga, saya akan ambilkan, dan kalau kamu manjat sendiri saya gak boleh hin kamu manjat, mengerti. " Gus farhan penuturan. "Lain kali jangan lakukan itu lagi. " Memperingati anisa.

Gus farhan melihat mangga di tangan anisa bikin ngiler. "Boleh saya minta satu. "

Anisa terkekeh mendengar hal itu, yang menurut nya sangat lucu, anisa pun memberikan mangga itu untuk Gus farhan.

Sekali-kali manjat pohon ya, dan membuat suami marah.

****

Anisa pulang dari pengajian, dia berjalan sendirian di kalidor pesantren, tanpa di temani gus farhan.

Gus farhan masih ada di pesantren, yang katanya mau mengambil berkas di ruangan, dan gus farhan menyuruh anisa untuk pulang duluan.

Hawa dingin menusuk tubuhnya, ia mengusap lengan nya dingin.

Srttttt...

Anisa menoleh kebelakang tidak ada siapa-siapa, anisa yang takut mempercepat kan langkah nya.

Srttt...

Suara itu terdengar lagi.

"AMPUN, JANGAN BUNUH ANISA, AMPUN. "Pekik anisa menutup matanya sembari menangkup tangan minta ampun.

Mendengar tawaan, membuat anisa perlahan menuruni tangan nya, siapa yang mempertawakannya.

Menghela napasnya lega. " Gus, kirain siapa. "Ucap anisa.

"Hehehe... Kamu kenapa? keliatan nya kamu seperti ketakutan.

"A_nu gak ada apa-apa Gus. " Elak anisa tersenyum, seolah gak ada kejadian apa-apa.

Merekapun berjalan beriringan menuju rumah nya, sembari bercanda riah yang mereka buat.

****

Di tengah malam anisa terbangun dari tidurnya, yang merasa terganggu dengan suara orang lagi muntah, dia menoleh kan kepalanya kesebalah, tidak ada Gus farhan, mungkin saja Gus farhan yang muntah.

My Husband My GusOù les histoires vivent. Découvrez maintenant