Bab 28

2.2K 95 1
                                    

Sebelum baca vote dan komen dulu

Kalau masih ada typo bantu ditandain aja

Mohon dukungannya

Terimakasih

HEPPY READING

Dari naik pesawat sampai turun pesawat gus Farhan tak berhenti berdoa untuk keselamatan istri nya.

Dan sesampainya dirumah sakit yang ditunjukkan naila dengan rasa yang bertalu-talu gus Farhan berlari dengan jantung berdebar begitu cepat.

Ia sempat marah kepada naila saat ia pengen tahu bagaimana anisa bisa jatuh, dan disitu naila menjelaskan kejadian itu.

"Astaghfirullah." Ucap gus Farhan duduk lemas di kursi yang disediakan disana, meraup wajahnya kasar.

Naila mendekati gus Farhan ia berdiri didepan gus Farhan sembari menunduk bersalah.

"Far, aku minta maaf, mungkin kalau aku ngga ajak anisa ke rektop anisa gak akan jatuh dari tangga, maaf.." Tutur naila dengan air mata sudah mengalir dipipinya.

Gus Farhan mendongak menatap tajam naila, ia berdiri dengan dada naik turun. "Kalau terjadi sama anisa dan calon anak saya, kamu orang pertama yang saya ben__"

Ucapan nya terpotong, seorang dokter yang menangani anisa sudah keluar, dan Gus farhan berlari menghampiri dokter itu.

"Bagaimana keadaan istri saya dok? " Tanya gus Farhan dengan raut wajah cemasnya.

Dokter itu menunduk. "Pasien baik-baik saja, hanya saja__" Ucapnya di gantung.

"Kenapa dok? "

"Ada sebuah benturan, sehingga membuat kandungan keguguran. "

Deg

Gus Farhan yang mendengar penjelasan itu meraup wajahnya kasar, ia memukul tembok dan menyalahkan dirinya, seandainya hal itu gak terjadi ia akan lindungi istri nya dan calon anaknya.

Sebuah usapan lembut dipunggung gus Farhan menoleh.

"Semua ini gara-gara kamu. "

Naila menatap gus Farhan sendu dengan mata sudah memerah. "Bukan aku yang melakukan itu far. " Ucap naila lirik.

Tangan gus Farhan mengepal rahang nya mengeras, menatap naila yang terisak tajam,ia merasa tangisan naila yang pilih itu palsu, hanya semata agar gak kelihatan bersalah.

"Siapa yang saya harus salah kan?" Gus memengang kasar kedua pundak naila.

Naila hanya diam menunduk dan terisak disana.

Gus Farhan tersenyum miring. "Kenapa kamu diam, SEDANGKAN YANG ADA DISANA HANYA KAMU. "

"Saya gak habis pikir sama kamu. " Ucap gus Farhan kecewa wanita yang didepannya yang ia kenal sekarang berbeda.

Wanita yang didepannya yang ia kenal dan ia sangat dicintai itu baik, lemah lembut, tapi sekarang__

Naila menggeleng kecil.

My Husband My Gusحيث تعيش القصص. اكتشف الآن