Bab 23

3K 106 2
                                    

Hallo apa kabar?

Udah lama kita nggak ketemu, maaf ya, menunggu lama.

Sebelum baca mengutamakan vote dan komen dulu.

Kalau masih ada typo bantu ditandain aja.

Mohon dukungannya

Terimakasih

HEPPY READING

Seperti biasanya gus farhan melakukan aktivitas nya, mengajar di pesantren dengan raut wajahnya yang menambah dingin, badan nya mengurus dan sedikit ada kumis,ia belum sempat mengurus dirinya, karena ia sibuk dengan pencarian anisa entah pergi kemana.

Niatnya sekarang ia akan kerumah anisa, untuk menanyakan keberadaan anisa dimana.

"Kamu mau kemana far? " Tanya patimah yang sedang menata piring kemeja makan tak sengaja ia melihat gus farhan sudah rapih menuruni anak tangga.

Gus farhan menoleh. "Farhan mau kerumah anisa, untuk menanyakan anisa dimana umi. "

"Gak sarapan dulu, udah dua hari kamu belum makan. "

"Farhan belum laper umi, farhan berangkat dulu ya. " Gus farhan menyalami tangan patimah tersenyum tipis.

"Hati-hati ya, far. "

"Iya umi. "

"Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam."

Patimah menatap punggung gus farhan yang menghilang dari balik pintu ada rasa kasih dengan anaknya itu, yang sekarang murung seperti tidak ada harapan.


****

Dapat gus farhan lihat dinda sedang menyiram tanaman, gus farhan menarik napasnya, berharap dinda akan memberi taunya keberadaan anisa.

"Assalamu'alaikum, bun. "

Dinda mendongak menatap sendu pria yang saat ini masih menjadi menantu nya. "Waalaikumsalam."

"Kalau kamu kesini ingin ketemu anisa, anisa ngga ada. " Ucap dinda dingin.

"Boleh farhan tau bunda, anisa pergi kemana? Biar farhan yang nyamperin. " Pintanya.

"Maaf, bunda ndak bisa kasih tau. " Setelah mengatakan hal itu dinda masuk kedalam rumah tanpa memperdulikan gus farhan.

Gus farhan mengusap wajah frustasi, matanya memerah. "Yaallah.. Hamba harus apa? "

Gus farhan melangkah kan kakinya dengan lesu, ia masuk kedalam mobil, rasa sesal menggunung seandainya dulu ia bisa mencintai anisa dan melupakan masa lalunya.

Gus farhan memukul stir mobilnya dengan keras, melampiaskan rasa yang selama ini ia pendam.

****

Disisi lain anisa yang ditempat lain sedang duduk ditaman membaca buku yang di belikan adam, ia berharap selama ia disini bisa menenangkan diri, nyatanya nggak bisa ia selalu memikirkan keadaan gus farhan.

My Husband My GusTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon