Bab 5 : Salah Tingkah

18.8K 2.5K 74
                                    

Bab 5 : Salah Tingkah

Arafa - Skin Care
Selamat Pagi Kak Ziya.
Arafa mau mengingatkan Kak Ziya jangan lupa review produk dari kami ya Kak.
Mengingat kita sudah commitment dari dua bulan yang lalu.
Apakah ada kendala Kak?
Dari dua hari yang lalu sepertinya belum posting.
Thank you Kak Ziya sebelumnya.
Have a nice day.

Nazira menepuk jidatnya spontan. Dia baru saja mengemasi barang karena pagi ini akan kembali ke Jakarta dan akan berdandan. Karena membaca pesan dari Arafa, dia urung melanjutkan aktivitasnya. Ia mengeluarkan make up pouch dari dalam tas besarnya, tatapnya terpaku pada wajah polos yang ada di balik cermin.

Nggak ada pilihan lain.

Ini murni kesalahannya. Dia benar-benar lupa belum take video buat endorse-an moisturizer dari Skin Care. Untung aja dia membawa produknya pulang. Akhir-akhir ini ia memang menggunakan pelembab dari Skin Care itu.

Nazira buru-buru menuruni tangga. Wajahnya begitu polos, bibirnya teroles lip balm. Meski niat awalnya tadi dandan sebentar karena akan melakukan perjalanan panjang bersama Rendi.l, dia terpaksa menelan habis keinginan itu.

Ayah, Ibu dan Rendi telah duduk di ruang makan. Sarapan hari ini lumayan telat. Dia melirik ke pintu yang terhubung ke arah taman belakang, Miwa dan Arsya baru akan bergabung bersama mereka.

Nazira duduk di kursinya. Dia buru-buru mengambil roti dan selai coklat.

"Makan nasi, Dek. Nanti lapar di jalan," Ibu memperingatkan.

Nazira mengangkat wajah. Jantungnya hampir melompat melihat Rendi di depannya juga turut memperhatikannya. "Iya, Bu. Bentar lagi," gugupnya. Pikirannya juga penuh memikirkan alasan untuk menjawab pesan dari Arafa nanti.

Sepertinya dia memang udah butuh manajer, setidaknya untuk mengatur jadwal dan kerja samanya. Dalam pengambilan gambar, Nazira sudah dibantu oleh tim Vito, sahabat Miwa yabg berprofesi sebagai fotografer. Akhir-akhir ini karena Vito sering ke luar negeri, Nazira lebih sering shooting sendiri di kamarnya. Untungnya edit video dibantu oleh Mario, video editor di CBN.

Semakin lama ... tawaran kerja sama dari brand kepadanya semakin meningkat. Biasanya Nazira hanya mengambil job untuk foto produk dan video singkat. Sosial media berkembang dengan cepat hingga dia harus mengikuti mau tidak mau. Promosi lewat live menjadi andalannya sekarang untuk membangun kepercayaan.

Namun kasus kali ini ... Naziralah yang kurang profesional.

Ia melirik Miwa yang duduk di sampingnya. "Kak Vito udah pulang belum, Kak?" Tanyanya. Kalau ada Vito, mereka bisa mengambil gambar sebentar dan langsung Nazira post di sosial medianya.

Miwa mengernyit. "Udah. Semalam. Kenapa?"

Nazira mengangguk-angguk. "Oooh."

"Mau minta tolong dia buat foto?" Selidik Miwa.

Nazira mengiyakan. "Iya."

Kakaknya memilih diam karena dia juga nggak bisa bantu sama sekali. Kalau Nazira sudah cari Vito, artinya dia butuh seseorang yang profesional. Bukan Miwa, apalagi Arsya. Miwa memang sering membantu Nazira untuk membuat konsep atau mengambil video secara amatir. Hasilnya tetap saja perlu editan lebih lanjut.

Nazira mengambil ponselnya. Ya sudahlah. Karena di sini dia yang nggak profesional, dia akan membuat live singkat sebelum berangkat nanti. Engagement-nya harus bagus untuk menaikkan rate card-nya beberapa bulan ke depan.

Nazira Valerie
Hai, Kak Arafa.
Akan aku sertakan di live nanti ya.
Dan di video singkat.

Crush | ✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant