Bab 8 : Suka vs Nggak Suka

17.3K 2.4K 95
                                    

Bab 8 : Suka vs Nggak Suka

"One day i will stop falling in love with you. Some day someone will like me like i like youuu..."

Nazira bersenandung Let You Break My Heart Again dari Laufey sambil membentuk alisnya simetris dengan browcara dari brand favorit-nya. Hari ini dia memutuskan untuk membuat live terkait best produk yang dia kenakan setahun terakhir, mulai dari skin care hingga body care serta make up yang dipakainya sehari-hari. Sebenarnya konten Nazira nggak jauh berbeda dengan beauty and fashion lainnya.

Dia benar-benar tengah sibuk. Gimana nggak sibuk? Dia sudah mulai produksi pakaian untuk Valeries, mulai dari crop top hingga kemeja over size dan blazer serta hot pants hingga kulot panjang. Semuanya mulai diproduksi dalam waktu singkat. Untung saja ada Miwa yang tengah LDM dengan suaminya sehingga kakaknya bisa mengambil alih kesibukan saat Nazira nggak memiliki waktu lagi untuk dirinya sendiri.

"Kalian pernah nggak sih?" Nazira mulai curhat. "Kalian tuh suka sama orang tapi orangnya nggak mau disukain? Aneh banget!" Ia mulai melakukan eye make up. "Sama nih kayak eyeshadow pallete ini. Aku tuh suka bangeet sama warna-warnanya, cakep-cakep banget! Tapi tuh..." dia lagi-lagi mengambil jeda, "susah banget stay di kelopak mataku gini! Huft!"

"Balik lagi ke orang yang tadi. Jadinya aku bingung harus gimana, kan? Dianya sendiri nggak mau disukain. Masa niat baik kita nggak diterima?"

Nazira diam lagi untuk membaca komentar yang muncul di layarnya. "Emangnya siapa Kak yang nggak mau Kakak sukain? .... Kak Ziya terlalu cantik! ... Jangan mau sama cowok insecure, Kak!" Ia senyam-senyum sendiri membaca komentar.

Dia melanjutkan make up-nya, "Maksud aku ya ... kenapa lu takut disukain gitu? Gue nggak akan ngerepotin lo kok! Tapi belum apa-apa udah menolak. Ya udah, nggak gue sukain lagi!" Nazira menarik napas panjang kemudian tersenyum menghadap kamera. "Sekian curcolnya. Kalau kalian ... pernah mengalami drama penolakan apa?"

Dia membaca sebuah komentar, "Aku pernah ditolak gara-gara rambut aku ikal. Aku pernah ditolak karena merk pulpen kita nggak sama."

Nazira tertawa. "Ya ampun lucu-lucu banget ya pengalaman hidup ini."

Gadis yang tengah bersiap ke kantor itu memang sering melakukan live saat ini. Hingga Valeries opening, dia mencoba segala hal untuk mempromosikan butik barunya. Awalnya Nazira ingin membuat butik eksklusif tapi setelah berpikir beberapa waktu ternyata dia lebih menyukai memproduksi daily wear dengan model baju yang timeless. Banyak merk pakaian yang desainnya simple namun tak lekang oleh waktu dan itu menjadi tujuan utamanya.

Sepertinya perkataan Miwa ada benarnya, gejolak bisnis di jiwa Ayah mengalir padanya. Mereka berdua memang sedikit bertolak belakang. Nazira penuh ambisi dari kecil dibandingkan Miwa yang lebih banyak mengalah dan diam. Meskipun begitu, Nazira selalu berusaha menyertakan kakaknya pada setiap aktivitasnya meski harus memaksa kakaknya kalau-kalau dia harus menghadiri acara besar. Biasanya Miwa nggak ingin datang karena gugup apabila ada seseorang yang mengenali wajahnya. Waktu kecil saja cita-cita Miwa adalah keluar dari rumah dan jadi ibu rumah tangga. Sampai usianya saat ini, Miwa nggak berambisi menduduki posisi HR Manager di perusahaannya.

Kadang ... sikap kakaknya itu yang membuat Nazira gemas sendiri. Hal itu menjadi pemicu perdebatan diantara keduanya.

Dia mengakhiri live dengan menunjukkan outfit-nya hari ini. Kemeja berwarna biru muda dengan kerah lebar serta celana hitam kulot dari Valeries. Minggu depan dia sudah memulai pemesanan pre-order untuk market testing. Rasanya semangat Nazira makin tinggi, ia pun makin gencar menggunakan produknya sendiri.

Crush | ✓Where stories live. Discover now