Bab 28 : Lima Puluh Detik

15.8K 2.1K 146
                                    

Bab 28 : Lima Puluh Detik

Nazira segera beranjak di detik Rendi mengabaikan tatapannya untuk kedua kali. Dia berkata, "Gue butuh dekat sama tim gue nih, De." Nggak peduli bahwa laki-laki itu menahannya, Nazira mengambil tempat terjauh dari Dean dan duduk di sebelah Rendi.

Satu hal yang nggak ingin gadis itu lakukan adalah membuat Rendi makin merasa terganggu dengan fakta bahwa saat ini Nazira bekerjasama dengan mantannya. Rendi jelas tahu nama Dean, tapi tentu nggak menyangka mereka akan bertemu dengan cara seperti ini. Selain itu, Nazira juga cukup merinding memperhatikan raut wajah Rendi yang berubah drastis. Ekspresi laki-laki itu masih hangat dan mendebarkannya ketika mereka datang, saat ini seperti mode Rendi biasanya, begitu datar dan membosannya. Mana mungkin Nazira memilih pura-pura nggak tahu apa yang menyebabkan Rendi berbalik bersikap dingin.

Tadi, dia benar-benar merasa loading ketemu Dean. Seingatnya Dean udah pindah ke Bali dan membentuk satu agensi media di Pulau Dewata itu. Nazira udah nggak tahu lagi kabarnya—dan nggak berniat bertukar kabar sejak mereka putus. Dia hanya nggak menyangka Podcast Hari-Hari yang akan bekerjasama dengannya menjadi salah satu lini bisnis Dean.

Gadis itu sedikit kesusahan meneguk ludahnya. Rasanya pahit, apalagi melihat Rendi nggak menoleh sedikitpun padanya. Kalau ada asap dari dalam dirinya, udah pasti telinganya saat ini mengeluarkan semburan hawa panas. Dia tahu Rendi bukan tipe laki-laki cemburuan—dia juga kayaknya nggak pernah cemburu sama siapapun, tapi melihat perubahan wajah Rendi benar-benar membuat Nazira was-was.

Dia sama sekali nggak menyangka Rendi akan bertemu Dean yang notabene benar-benar suka seenaknya menyentuh orang lain. Masih mending tadi Nazira hanya dipeluknya, zaman mereka pacaran Nazira selalu diciumnya—di pipi terang-terangan di depan publik dan itu membuatnya sungguh risih. Nazira suka keintiman tapi segalanya harus dalam mode privat. Dia nggak sanggup menjalani hari-hari dengan Dean yang penuh sensasional. Bisa-bisa Ayah turun tangan memisahkan mereka berdua.

Sebenarnya bukan itu alasan Nazira benar-benar putus dengan Dean. Ada alasan lain yang lebih kuat yang bisa membuat semua orang naik darah hanya dengan mendengarnya. Nazira saat itu belum terlanjur cinta kepada Dean. Ia hanya terpikat, suka karena Dean begitu tampan dan begitu frontal mendekatinya. Tapi tentu saja, cinta bukan kata yang menjelaskan perasaannya saat itu pada Dean. Bagi Nazira, cinta adalah kata yang terlalu dalam untuk seseorang yang belum menikah, bisa-bisa menyesatkan dan buta. Alasan itu juga yang membimbingnya untuk nggak pernah mengatakan cinta kepada siapapun—termasuk Rendi meski dirinya sudah jatuh sejatuh-jatuhnya pada pesona laki-laki itu.

Saat itu mereka sedang staycation di Puncak dan Dean meminta hubungan yang tak seharusnya. Memang tak secara gamblang tetapi niat dan usahanya sudah diketahui oleh gadis itu. Nazira yang masih polos, hampir saja tak kuasa menolak. Dia terbuai bujuk rayu Dean hingga keduanya hampir melakukan hal-hal yang mungkin dia sesali saat ini. Nazira merasa saat itu dia dimanipulasi, dia yakin awalnya dia nggak mau dan berpegang teguh pada prinsipnya. Tau-tau ... dia udah nggak punya power lagi untuk melawan. Untung saja akal sehat masih berada pada tempat dan dia bisa menolak dengan tegas.

Dua orang dalam status pacaran, saling suka, sangat sulit membuktikan satu pihak sedang dimanipulasi atau tengah dibujuk untuk mau melakukan hal-hal yang nggak ingin dilakukan. Dia hampir saja masuk ke lubang penyesalan dan Nazira nggak pernah menceritakan ini pada siapapun. Toh, dia nggak punya bukti, mereka berdua pacaran dan menunjukkan afeksi romantis di depan semua orang. Nggak ada yang mengerti bahwa ada hal-hal lain di dalam status pacaran itu dan begitu ekstrem berdampak, seperti Dean yang berusaha merusak prinsip-prinsip yang waktu itu Nazira pertahankan.

Kalaupun dia harus berhubungan seksual, dia akan melakukan dengan orang yang benar-benar dia sukai, dia cintai dan dia pastikan dia tak akan menyesal melakukannya suatu hari nanti. Nazira tahu orang itu bukan Dean.

Crush | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang