Bab 29 : Stronger

16.1K 2.3K 255
                                    

Haiii apa kabar semuanyaa? Pada kangen nggaaa sama cerita iniiii?

Selamat membaca yaa🩷

Bab 29 : Stronger

Nazira mengangkat kepala ketika mendengar suara langkah kaki menghentak cukup ramai masuk ke ruangannya, mengindikasikan banyak orang yang akan datang. Dia udah bisa menebak mereka yang datang. Pak Tanto dan tim lagi mau ke studio mereka untuk melihat kejadian lapangan saat on air. Ini sebenarnya aktivitas mingguan yang beliau lakukan sebelum menjadi Direktur Utama CBN Group, jadi gadis itu udah nggak kaget lagi kalau tiba-tiba salah satu bos besar dari keluarga kakak iparnya itu datang ke ruangan mereka.

Teman-temannya menyebutnya inspeksi, padahal menurut Nazira cuma kunjungan biasa. Nggak pernah tuh dia mendengar saat kunjungan begini ada yang dimarahin atau dipecat. Jadi kata inspeksi agak berlebihan juga apabila dipakai untuk kegiatan rutin yang Pak Tanto lakukan.

Ketika rombongan itu melewatinya, Nazira hanya melempar senyum tipis pada Pak Tanto dan tim-tentu saja ada Rendi. Ia kembali berkutat dengan pekerjaannya yang tengah melakukan revisi satu liputan yang akan tayang nanti malam. Jadi, nggak ada waktu lagi buat sekadar mengalihkan perhatian.

Meski kadang banyak yang kepo pembicaraan Pak Tanto dengan Pak Andra atau para senior, Nazira memilih untuk nggak mendengarkan. Sebagai staf kelas bawah, pembicaraan itu nggak mempengaruhi apapun pada pekerjaannya. Paling-paling kalau Pak Tanto udah minta macam-macam, dia hanya ketiban pekerjaan tambahan. That's all.

Sayangnya, jika biasanya gadis itu menunduk dan nggak mau tau apa yang dilakukan tim bos besarnya itu, sekarang sepertinya agak sulit mengalihkan perhatian pada satu punggung yang menjadi tempat paling nyaman dia bersandar selama beberapa waktu terakhir. Punggung tegak itu mengundang memori Nazira untuk mengingat rasa yang dia dapatkan ketika dia menempelkan pipinya di sana. Menyenangkan ... menenangkan.

Gadis itu tanpa sadar bersemu. Akhir-akhir ini-setelah perdebatan yang nggak ada habisnya, mereka malah nggak canggung saat bermesraan ataupun setelah bermesraan. Seolah mereka telah menjalani hubungan yang sangat lama dan nyaman satu sama lain. Meskipun hubungan mereka nggak terlalu ekspres, tetap saja Nazira masih terkagum-kagum karena beberapa bulan yang lalu dia masih diam-diam memperhatikan pemuda itu.

Nazira tergelitik mengambil ponselnya. Dia kembali menatap punggung Rendi yang tengah berbicara serius dengan Sam. Asli, deh. Rendi begini malah bikin dia kesemsem!

Nazira Valerie
Kak Rendi bikin aku nggak fokus kerja.

Mata bulatnya kembali melirik Rendi yang masih belum menyadari ada satu pesan masuk di ponselnya. Nazira kemudian kembali fokus pada komputer di depannya.

Rafan Rendi Aditama
Kenapa?

Nazira Valerie
Pengin peluk🤗.

Rafan Rendi Aditama
Bentar.

Nazira Valerie
Bercanda ih!
Jangan macem2.
😤

Rafan Rendi Aditama
😅

Nazira kembali memperhatikan Rendi yang fokus dengan ponselnya. Wajahnya begitu serius padahal pesan yang dia kirimkan nggak penting banget!

Nazira Valerie
Masih lama?

Rafan Rendi Aditama
Masih.
Mau samperin ya?

Nazira Valerie
Jangan🫣
Kak Rendi jangan ke sini.
Awas!

Rafan Rendi Aditama
Kenapa?

Crush | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang