Bab 13 : Manusia Biasa

16.5K 2.5K 176
                                    

Enjoy Reading🫶

Bab 13 : Manusia Biasa

Nazira tuh termasuk karyawan tau diri. Meski dia diajak Rendi ke ballroom di mana exhibition CBN Tech diadakan, dia langsung melipir ke belakang untuk bergabung bersama karyawan umbies lainnya. Dia bisa aja mengikuti Rendi ke mana aja. Sayang, Nazira tuh orangnya tau diri. Lagi pula, dari mereka sampai di lobi, Nazira ditinggalkan sendiri. Ia sempat kebingungan berada di acara besar ini sampai ia melihat Rama dan teman-teman di CBN TV.

Rama mengernyitkan dahi ketika dia datang. Staf CBN ternyata memakai baju seragam, Nazira malah memakai gaun berwarna marun karena dipaksa Rendi untuk berdandan. Tau begitu ... Nazira pakai seragam CBN aja tadi! Jadi dia dikenali sebagai panitia, bukan tamu undangan begini.

Rama dan teman-temannya berada di bagian terjauh dari panggung, mereka melakukan shoot akan kebutuhan konten di CBN TV. Ada yang duduk, ada yang lesehan. Lebih banyaknya panitia mondar-mandir. Kalau acara melibatkan banyak businessman se-Indonesia begini ... udah pasti para umbi kantor sibuknya bukan main.

"Datang sama siapa lo?" Rama memberikan kursi yang dia duduki kepada Nazira. Mereka semua sudah dapat intruksi dari studio kalau iklan sudah akan selesai.

"Rendi," jawab Nazira santai. Dia duduk di kursi Rama dengan tenang.

Adelia sebagai reporter yang ditugaskan hari ini mengangguk-angguk sedangkan Rama nggak banyak bertanya lebih lanjut. Nggak ada yang heran kalau Nazira berlalu-lalang sama Rendi, apalagi mengingat Kakak Ipar Nazira itu petinggi CBN. Ditambah lagi, semua orang tahu bahwa posisi Rendi adalah asisten seluruh keluarga Boureen, alias yang punya CBN.

Udah pasti mereka cuek-cuek aja mengetahui Nazira pulang-pergi sama Rendi.

Kecuali Rama.

Karena dia mulai rese dengan menyeletuk, "Nggak akan ada skandal antara lo dan Rendi, kan?" Serunya menyebalkan.

Nazira memutar bola mata. Dia hampir tiap hari bekerja sama dengan Rama. Kadang Nazira cerewet menanyakan ini itu sama Rama hingga laki-laki itu keki sendiri. Pernah Nazira diomelin dengan : "Nggak usah tanya-tanya gue lagi!" sama Rama tapi akhirnya nggak mempan sama Nazira. Menurutnya waktu itu dia masih awam dengan liputan. Wajar dia banyak bertanya! Rama aja yang malas menanggapinya.

Nazira saat itu membalas, "Ngaku aja Ko Rama nggak tau jawabannya!" Ia masih mengingat kronologis debat pertama mereka berdua itu, Nazira bertanya perihal waktu penggunaan video transmitter yang wireless atau tidak. Pertanyaan yang begitu mudah, tapi Rama malah menjawabnya dengan jutek. Ya sudah! Nazira kerjain sekalian dengan banyak bertanya. Mampus!

"Memangnya kenapa kalau ada skandal?" Sahutnya malas. Memang, Rendi jauh lebih dekat dengan staf CBN dari pada petinggi CBN. Mau bagaimana? Setiap mau bertemu Direksi harus bertemu dengan dia dulu. Selain itu, Rendi cukup sering mondar-mandir dari satu unit ke unit lainnya sehingga dia dikenal banyak orang. Apalagi, posisinya sebagai umbi eksekutif membuat semua orang dari manajer hingga project leader beramah-tamah padanya untuk melancarkan urusan mereka ke Direksi.

"Kakak lo aja dapat CEO," Rama tergelak. Udah ketahuan banget laki-laki ini cuma menguji-uji kesabaran Nazira dengan membanding-bandingkan.

"Dibandingkan kita semua dia tuh staf eksekutif tau! Mulut lo, Ko! Cuci dulu sana pake molto!"

Rama terkekeh. "Jadi nggak nolak nih? Sama Rendi?"

"Kalau dia memang jodoh gue gimana? Gue bisa apa? Protes?"

"Galak banget Najiya hari ini! Belum di kasih ramah-tamah sama Rendi ya?"

Rama benar-benar lagi cari gara-gara. Dulu Nazira memang pernah keceplosan bahwa laki-laki keren di matanya adalah Rendi. Dia juga menyayangkan mereka nggak pernah mengobrol panjang. Ditinggal berdua pun ... Rendi selalu diam.

Crush | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang