Moment 49

157 22 2
                                    

Perempuan itu terlihat manis mengenakan kardigan terbuka krim, dengan floral midi sundress berwarna senada. Dipadukan tas selempang putih untuk melengkapi penampilan dan untuk kali pertama rambutnya terurai. Pagi ini Eungi sudah bersiap-siap. Tentu saja untuk mengantar Hyuka ke tempat penitipan anak, dan pergi ke rumah Beomgyu. Hanya, tujuannya kali ini akan berbeda. Dia telah memikirkannya beberapa hari terakhir, dan sudah yakin dengan keputusan yang diambil.

"Kakak sudah ada di rumah?" tanya Eungi setelah keluar kamar dan mendapati Seokjin tengah meneguk segelas air putih di meja makan.

"Iya, malam tadi tidak terlalu banyak pasien sehingga aku bisa pulang lebih awal," tutur lelaki tampan dengan bahu lebarnya itu menjelaskan. Lantas menilik adiknya dari ujung kaki sampai puncak kepala. "Kamu cantik sekali hari ini. Mau pergi kencan, ya? Dengan siapa?"

"Apa maksudmu dengan siapa?" Tentu saja Eungi merasa terhina dengan pernyataan Seokjin-barusan. "Lagi pula dugaan Kakak itu salah."

Kakinya mulai melangkah menuju meja makan, menuangkan segelas air dan meneguknya hingga tandas. Kebiasaan pagi, bangun tidur, dan sebelum makan apa pun. Seperti apa yang Seokjin katakan-untuk kesehatan.

"Ya, siapa tahu saja, kan. Kamu mau pergi kencan dengan Taehyung, Jungkook, Hoseok, atau ketiganya?"

Sontak matanya terbuka lebar. Air yang masih setengah berada di kerongkongan tersembur lagi ke luar. Akan tetapi, walau dalam keadaan tersedak, Eungi masih memiliki kekuatan untuk memukul pundak lelaki itu.

"Apa Kakak benar-benar berpikir adikmu ini wanita murahan?!"

Mendengar itu, Seokjin malah cekikikan. Lucu saja jika sudah melihat wajah adiknya memerah seperti menyemburkan api dari lubang hidung dan telinga.

"Sudahlah. Aku mau pergi dulu, nanti terlambat." Cepat wanita itu pergi ke ambang pintu dan memakai sneakers putihnya. Namun, sebelumnya ia ingat sesuatu. "Oh, iya. Ibu masih di rumah Nenek dan aku belum sempat memasak apa pun. Tapi di kulkas banyak persediaan sayur dan mie instan. Sepertinya Ibu belanja banyak sebelum pergi ke Daegu. Dan ... Kakak tentu tidak lupa, kan?"

Alis Seokjin terangkat untuk kalimat terakhir itu. "Apa?"

"Hah ... sudah kuduga." Napasnya terbuang panjang seraya memasang wajah pasrah. Sehingga ia harus dengan sabar lagi untuk menjelaskan. Mungkin terlalu giat belajar untuk menjadi seorang dokter membuatnya cepat lupa. "Besok malam ulang tahun Ibu. Jadi aku ingin menyiapkan masakan dan kue untuk merayakannya. Apalagi kabarnya, Nenek akan ikut ke sini juga. Maka dari itu, Kakak harus mengatur jadwal untuk besok. Jangan sampai hanya aku yang capek sendirian. Mengerti?"

"Ah, aku hampir lupa." Seokjin menepuk keningnya sendiri. "Dan, apa yang kamu bilang tadi? Nenek akan ke sini juga?" Eungi buru-buru mengangguk mengiyakan. "Wah ... pasti akan sangat menyenangkan. Kalau begitu aku pasti akan membantumu."

Sebenarnya ia ingin membahas lebih lagi untuk persiapan besok malam. Namun, ia tidak punya waktu lebih banyak, sehingga cepat saja kembali minta izin dan segera pergi.

***

Sekarang Eungi telah berada di depan pintu apartemen Kim Sowon, setelah mengurus dan meninggalkan Hyuka di tempat penitipan. Sebelumnya, ia juga sudah lebih dulu mengabari wanita itu untuk bertemu dan membicarakan sesuatu, yang tentu saja penting-baginya.

Tidak menunda waktu lama, Eungi segera menekan bel rumah tersebut. Pun, tidak sampai satu menit berlalu pintu terbuka. Menampilkan sosok Taehyung dan Beomgyu yang berdiri di sana.

"Ah, Bibi. Kamu datang ke sini?! Padahal aku masih libur, dan hari ini Ibu juga ada di rumah. Paman Taehyung juga datang untuk mengajakku main dan membeli es krim." Beomgyu langsung bicara panjang lebar, seolah tidak membiarkan Eungi untuk memberi tanggapan. "Apa Bibi juga akan ikut pergi bersama kami?" Kepalanya refleks menoleh ke arah pamannya.

Beautiful Moment [JH]Where stories live. Discover now