Takdir Cinta [2]

502 32 3
                                    

Selamat Siang.

Akhirnya bisa update secara cepat.

Jangan lupa beri emot khusus yaa.

Dan jangan lupa vote dan follow sebelum membaca cerita ini.

Selamat Membaca

3 Tahun Kemudian

Semua waktu yang  telah dilaluinya  berlalu begitu saja dengan berbagai cobaan dan rintangan yang menghampiri hidupnya sebagai pernak-pernik kehidupan barunya setelah menyandang status baru sebagai seorang ibu. Ya, Naya berhasil melewati semua ujian yang di berikan tuhan padanya, hanya demi buah hati tercintanya ia tabah menghadapi semua itu.

Seperti biasa, di pagi hari Naya selalu di sibukan dengan rutinitas memandikan si kecil setelah selesai membantu memasak ibunya di dapur. Saat jam sudah menunjukan pukul enam pagi, Naya langsung bergegas bersiap untuk merapikan diri hingga memoles wajahnya dengan make up tipis sebelum ia berangkat bekerja.

"Bu, nanti kalau susu Dara sudah habis. Ibu beli aja dan ambil uang Naya yang berada di laci kamar." Ucapnya tanpa menunggu jawaban dari ibunya. Setelah itu ia lalu bergegas pergi meninggalkan rumah cepat takut ketahuan si kecil dan jika saja itu terjadi pasti akan ada banyak drama yang di lontarkan dari mulutnya untuk membujuk supaya Dara mengizinkannya untuk berangkat kerja. Untung saja hal itu tak terjadi karena Dara saat ini sedang bermain bersama Deo anak tetangga sebelah yang umurnya hanya terpaut beberapa bulan saja.

Dengan sedikit kesusahan karena sepatu hak tinggi yang di kenakannya, Naya berjalan cepat menuju lobi kantor yang saat ini cukup ramai dari biasanya. Langkahnya terhenti sesaat saat kedua matanya menatap heran lalu lalang beberapa karyawan yang sibuk kesana kemari sambil membawa berkas di tanganya.

"Maaf Mbk, ini ada apa ya. Kok ramai sekali?" Tanya Naya pada salah satu karyawan sekaligus rekan kerjanya yang bernama Rina.

"Kamu gak tahu Nay?" Jawabnya heran yang langsung di beri gelengan Naya,"Ada Bos baru yang akan mengambil alih perusahaan ini, jadi rencananya kita akan menyambut bos baru itu dengan ramah dan meriah supaya ada kesan tersendiri gitu di hatinya biar nanti saat perusahaan ini di pegang dia biar bos itu tak semena-mena sama kita saat memberi kerjaan pada kita." Jelas Mbak Rina pada Naya sehingga membuat ia mengerti. Lalu menganguk menyetujui apa yang di katakan mbak Rina.

Setelah beberapa saat, ada seorang pria tampan berkaca mata datang dengan langkah tegap dan berwibawa. Kedatangannya itu mampu membuat semua mata kini tertuju fokus menatap ke arah pria itu yang di ikuti oleh beberapa orang di belakangnya yang tak lain adalah seorang body guard. Melihat keantusiasan semua karyawan saat ini yang langsung berlari menghampiri bos baru itu yang terlihat begitu muda dari bos sebelumnya yang memimpin perusahaan ini. Pria itu berdiri di lobi kantor, sehingga membuat Naya beranjak mengikuti semua arah pandang yang di lakukan karyawan.

"Selamat pagi?" Sapanya dengan nada yang terdengar begitu dingin sehingga membuat beberapa karyawan sedikit merinding mendengar sapaan itu dan juga tak banyak yang menanggapi sapaannya pagi ini.

"Saya berdiri di sini karena saya di tugaskan untuk mengambil alih Naren's Group dari pak Albert yang di pindah kan untuk mengurus proyek baru di Naren's Group yang berada di Singapura." Jelasnya lagi menatap sesaat beberapa karyawan yang masih setia mendengar penjelasannya."Dan saya memimpin perusahaan sebesar ini tak sendirian karena ada adik sepupu saya yang akan menemani saya mengurus perusahaan ini tetapi beliau tak bisa hadir karena ada beberapa hal yang perlu di kerjakan..... Tenang saja, mungkin akan datang beberapa hari yang akan datang." Sambungnya lagi membuat semua karyawan menganguk mengerti.

Takdir Cinta [SELESAI]Where stories live. Discover now