Takdir Cinta [16]

191 12 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen part ini

Terima kasih

Bangunan megah menjulang tinggi yang kini terlihat begitu indah di depan matanya ini tampak seperti sedia kala saat pertama kali ia menginjakkan langkah kakinya sekitar 4 tahunan yang lalu saat ia masih menyandang status sebagai istri Dev.

Hanya saja warna cat yang menempel di dinding hunian itu saat ini terlihat lebih mencolok dan lebih hidup dari pertama kali ia lihat, mungkin baru saja di renovasi oleh para pekerja?
Karena menerima kabar bahwa calon sang pewaris akan segera berkunjung ke tempat ini.

Ada rasa getar dalam dirinya saat kedua tatap wajahnya tak sengaja melihat taman kecil yang terletak tak jauh di samping hunian itu. Naya berusaha mengenyahkan semua pikiranya saat ini mengenai masa lalu yang pernah di alaminya. Hingga tatapan matanya tak sengaja bertatapan dengan mata pria itu. Tatapan pria itu terlihat begitu datar tanpa arti.

Namun sebuah suara Keenan mampu membuat suasana genting ini menjadi lebih berwarna dengan candaan yang lagi-lagi keluar dari bibir pria yang saat ini sedang berjalan menghampirinya setelah selesai menata beberapa barang keperluan penting miliknya.

"Yuk sayang? Kita masuk ya." Ajak Keenan seraya merangkul mesra pinggang ramping yang terbalut dress sederhana yang di gunakan malam ini berwarna biru laut bercorak beberapa bunga yang menambah kesan indah saat di gunakannya.

Naya hanya mengiyakan ajakan pria itu. Kemudian, ia berusaha mensejajarkan langkah kaki keenan yang begitu lebar dan cepat sehingga membuat ia sedikit kualahan tak mampu mensejajarkan langkah kaki pria itu.

"Kenapa?"

Keenan merasa heran saat melihat wanitanya menghentikan langkah kakinya secara tiba-tiba. Sedangkan Naya mendekus kesal pada pria di depannya yang saat ini menoleh kepadanya dengan tatapan tak mengerti. Namun saat bibirnya ingin berucap sebuah suara berat itu lebih dahulu menyuarakan kekesalan pada pria di depannya.

"Kak, kalau jalan jangan cepat-cepat? Kasihan dia gak bisa imbangi langkah kakak yang lebarnya hampir melebihi langkah raksasa." Celetuk Dev yang saat ini sudah berada di antara anak tangga yang terletak di depan hunian, Keenan hanya terkekeh pelan seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Hingga tanpa sadar pria itu kini melangkah menghampirinya yang saat ini ia sedang bersidekap. Tak lupa senyuman di wajah tampannya terukir indah hingga memperlihatkan garis wajah yang semakin membuat dirinya terpukau.

Detik berikutnya.

Naya tercengang saat tiba-tiba merasa tubuhnya seperti melayang tanpa beban, ia tak bisa berfikir jernih saat Keenan membopong tubuhnya. Pria itu berjalan pelan memasuki hunian penuh kenangan itu dengan wajahnya sesekali menatap penuh cinta padanya. Ada sebuah hal yang di lakukan pria itu membuat sosok pria lain tercengang dengan kelakuan dua sejoli yang lagi kasmaran hingga tak bisa memposisikan dimana dia lagi berada?

Ya, Keenan mencium bibir Naya pelan tanpa lumatan dan hanya sebuah kecupan singkat yang di berikan pria itu. Namun Dev yang melihat kejadian itu begitu jelas, bahkan pria itu mengira bahwa hal selanjutnya akan segera terjadi. Sehingga membuat Dev segera bergegas pergi memasuki hunian itu untuk tak melihat kejadian yang akan menyakiti hatinya.

*****

Dev bersiap terlebih dahulu di pagi buta untuk melihat secara langsung keadaan kebun karet tanpa ada seorang pun pekerja kebun yang mengetahui keberadaannya saat ini. Keberadaannya di tengah-tengah kebun karet kali ini ingin membuktikan bahwa apa yang di katakan pak Husain padanya benar atau hanya sebuah kebohongan.

Takdir Cinta [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang