Takdir Cinta [35]

170 9 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen part ini.




Selamat Membaca.

Jam 2 dini hari Naya sedikit mengerjapkan kedua matanya. Rasa pening yang menyelimuti kepalanya masih begitu terasa hingga ke pucuk rambut, entahlah dia sendiri masih bingung minuman apa yang tadi malam dia tengak ke dalam tenggorokannya hingga membuatnya menjadi seperti ini?

Naya menggerakkan pelan tubuhnya yang terasa begitu remuk dan pegal-pegal di sekujur tubuhnya, apalagi di titik kewanitaannya yang terasa nyeri membuat Naya langsung bangkit dari tidurnya untuk melihat sebenarnya apa yang sedang terjadi padanya. Namun sebuah lengan kokoh yang terasa berat menimpa tubuh mungilnya mampu membuat bulu kuduk Naya berdiri semua saat menyadari ada sosok lain di ranjang yang sama dengannya.

Siapakah dia? Naya masih bertanya- tanya tentang siapa pria itu, karena dia tak bisa melihat wajah pria itu dengan jelas karena saat ini wajahnya sedang di benamkan dalam-dalam diantara lekukan leher miliknya. Naya ingin berontak, tetapi pelukan erat dan kuat itu tak bisa membuatnya berkutik dan bergerak secara leluasa.

"Tolong lepaskan saya?" Teriak Naya tajam menatap rambut pria itu penuh murka.

"Tetaplah seperti ini lah Nay? Aku pengen memeluk erat tubuhmu di malam yang dingin ini." Suara berat itu mampu membuat Naya semakin meradang, dengan gerak cepat dia berusaha meloloskan diri dari dekapan pria yang tak di kenalnya.

"Lepasin saya?" Teriaknya sekali lagi, tetapi kali ini menggunakan perkataan yang mengintimidasi pria yang memeluk erat tubuhnya.

Saat itu juga Dev melepaskan pelukannya dan sedikit memberi ruang supaya wanita yang dipeluknya selama beberapa jam lalu tidak marah padanya. Saat merasa dekapan pria itu melonggar Naya tersenyum tanpa arti dan saat itu juga lututnya langsung menendang milik pria itu yang saat ini sudah memakai celana pendek.

Arrrggghh!

Pekik Dev keras, meski pria itu berusaha meredam rasa nyeri di pangkal miliknya tetapi rasa itu malah bertambah semakin nyeri. Naya tersenyum penuh kemenangan, wanita itu berusaha bangkit seraya menggeret selimut yang menutupi tubuh mereka berdua. namun saat ia berhasil menarik selimut itu, wajah Naya langsung terkejut saat melihat pria yang saat ini sedang meringis kesakitan karena ulahnya adalah Dev.

"Dev?" Gumam Naya merasa bersalah.

"Iya, ini aku? Kamu kira aku siapa?" Balas Dev tak bertenaga, bahkan suaranya terdengar tersengal-sengal di antara rasa sakit yang menjalar di seluruh tubuhnya meski di bagian miliknya yang di tendang oleh Naya. Tetapi yang merasakan malah seluruh tubuhnya yang di penuhi rasa sesakit ini.

"Dev .... Aku, gak tau kalau itu kamu?" Ujar Naya mendekat ke arah Dev yang saat ini masih meringkuk kesakitan di tengah-tengah ranjang.

"Kalau bukan aku siapa lagi Nay?" Balasnya."Kak Keenan?" Lanjutnya."Atau tadi aku biarkan saja kamu di keroyok oleh tiga pria gak di kenal." Sambungnya lagi menatap lekat wajah wanita yang sudah tega menendangnya. Mungkin menendang bagian tubuhnya adalah hobi terbaru Naya, bagaimana tidak? Baru kemarin wanita itu menendang lututnya hingga berdarah dan kali ini wanita itu kembali menendang tubuhnya tepatnya di adik kesayangan yang sudah dia jaga dengan baik-baik malah di sakiti seperti ini.

"Maafin aku Dev? Beneran aku gak tau kalau itu kamu?" Aku Naya seraya memegang tubuh pria itu dengan raut wajah bersalah.

"Kalau begitu kamu harus tanggung jawab."seru Dev memejamkan kedua matanya.

"Apa yang harus aku lakukan?" Tanya Naya tak mengerti di saat situasi pelik seperti ini.

"Peluk saja aku Nay?" Ujar Dev tanpa membuka kedua matanya dengan tubuh meringkuk di atas ranjang.

Takdir Cinta [SELESAI]Where stories live. Discover now