Takdir Cinta [39]

96 5 0
                                    

Akhirnya bisa kembali update,

Jangan lupa vote dan komen di part ini, supaya part baru akan segera update lebih cepat.

Selamat Membaca

Dev menatap kedekatan mamanya dengan almara dari kejauhan. Terlihat sang mama begitu bahagia jika berada di dekat wanita itu. Dia terdiam mengamati mereka berdua sesaat sebelum pergi melangkah menghampiri ponselnya yang bergetar menandakan ada beberapa pesan masuk di sana.

Nay😘

Makasih ya ojolnya,
Masnya bener-bener jagain aku loh.
Tanpa lecet sedikitpun lagi 😆

Dev terkekeh geli membaca pesan singkat dari Naya, saat ini dia langsung terbayang gimana reaksinya saat dia secara diam-diam memesan ojol tanpa sepengetahuannya, pasti dia akan menginterogasi ojol yang di pesanya. Padahal kan kalau wanita lain ada tumpangan gratis pasti langsung mengiyakan saja, tetapi berbeda dengan Naya yang sulit untuk percaya dengan orang lain apalagi tak di kenalnya yang berprofesi sebagai ojek online, pasti dia akan berfikiran yang tidak-tidak.

Lalu jemarinya mengetik beberapa kata di layarnya dengan sunggingan senyum lebar yang tercetak di bibirnya. Namun saat ingin menekan tombol kirim, tiba-tiba suara Almara yang berpamitan pulang membuat tatap fokus Dev langsung terarah pada wanita yang saat ini berdiri  menatapnya dengan dahi mengernyit.

"Aku pamit pulang dulu Dev? Ini udah malam." Pamitnya seraya mendongak menatap jam yang tergantung di dinding.

Dev mengangguk mengiyakan, namun saat wanita itu kembali melanjutkan langkah kakinya, dengan spontan Dev memanggil alamat hingga langkah wanita itu langsung berhenti."Tunggu dulu?"

Almara menoleh ke arah Dev yang saat ini sedang merasa bimbang dengan apa yang sedang ada di pikirannya. Lalu tatap matanya kembali menatap Almara dan mencoba mendekat ke arah wanita itu dengan kepalanya sesekali menatap ke belakang dan memastikan bahwa saat ini mamanya tak ada di sana, Dev berharap saat ini mamanya sudah tidur di kamarnya.

"Apa mama sudah tidur?" Tanyanya ragu kepada Almara.

Wanita itu terkekeh menatapnya lalu menganggukkan kepalanya sebagai jawaban."Sudah lah? Kalau belum tidur, mana mungkin Tante Ratna membiarkan ku pergi dari sini." Jawab almara santai.

Dev menggaruk kepalanya yang terasa tak gatal, lalu dia menarik tangan Almara menjauh dari tempat yang tak akan pernah di jangkau oleh mamanya saat malam hari. Langkah kakinya berhenti tepat di sisi rumah yang berdekatan dengan parkir.

"Aku pengen bicara sesuatu sama kamu?" Dev langsung membuka suara setelah tiba di sisi rumahnya.

Almara hanya mengangguk menyetujui apa yang akan di katakan Dev padanya."Silahkan saja?"

Dev menatap wanita di depannya dengan perasaan tak enak, ada rasa sungkan karena Almara begitu dekat dengan sang mama, tetapi dia tak punya pilihan lain selain ingin menjelaskan semuanya bahwa dia tak memiliki perasaan padanya sedikit pun dan ingin mengakui bahwa saat ini dia juga telah memiliki seorang gadis kecil dari wanita yang sangat di cintanya.

"Mengenai kejadian tadi ... Aku harap kamu tak menganggapnya terlalu berlebihan, apalagi menuruti permintaan mama yang semakin hari semakin tak masuk akal." Dev mencoba memulai awal pembicaraan yang membuat Almara tak mengerti dengan apa yang di katakan, hal itu terlihat dari kedua matanya yang mengernyit tak mengerti.

"Maksudnya?"

Dev menghela nafasnya kasar, ada rasa kebingungan saat dia ingin menjelaskan semua ini dari mana, karena dia tak ingin membuat hati Almara tersinggung dan kecewa dengan tindakan nanti yang akan di jelaskannya."Emmm, mengenai permintaan mama tadi itu hanya sandiwara saja ya di depannya. Aku tak ingin menyakitinya dengan menolak permintaan mama. Apalagi keadaan mama drop, jadi aku gak bisa lakukan cara lain selain menuruti permintaannya." Jelas Dev dengan segitu mengeluarkan nada getar karena takut Almara akan marah padanya.

Takdir Cinta [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang