Takdir Cinta [29]

113 8 0
                                    

Akhirnya bisa kembali update dengan sedikit cepat dari part-part sebelumnya.

Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya.



Dev menoleh ke samping mobil kemudi tepat ke arah luar yang terdapat dua pria paruh baya yang semakin cepat mengetuk kaca pintu mobilnya. Pria itu kembali menoleh ke arah Naya yang masih terlelap dalam tidur panjangnya, kedua matanya tak sengaja melihat arlojinya yang melingkar di pergelangan tanganya menunjukkan pukul 10 pagi.

Pria itu memukul kepalanya pelan, karena merasa bersalah telah membawa Naya terjebak di antara ribuan berbagai macam kendaraan di jalanan ibu kota dan tak bisa bergerak kesana kemari selain menunggu kendaraan di depannya melaju secara perlahan. Namun saat ia baru saja lolos dari kemacetan jalanan ibu kota yang begitu ramai oleh hiruk Priuk kendaraan, Naya malah tertidur begitu pulas di sampingnya setelah beberapa perdebatan di antara mereka.

"Mas ..... Tolong keluar sebentar. Mas ini dengar gak sih suara kami berdua?" Suara yang berasal dari salah satu pria itu membuat Dev tersadar dari lamunannya. Dengan cepat ia membuka pintu mobilnya secara perlahan untuk menemui kedua pria yang berada di luar.

"Ada yang bisa saya bantu pak?" Tanya Dev dengan ramah setelah ada di depan kedua pria itu.

Terlihat pria itu menoleh ke belakang mobilnya lalu kembali menatapnya."Gini mas ....  Ban mobil saya kempes, apa mas punya ban serep di bagasi mobil?" Tanya seorang pria yang menggunakan kaos polo kuning kehijauan.

Dev terdiam sedikit berfikir untuk mengingat, apakah ada ban serep di bagasi mobilnya. Karena setahunya dia tak pernah menggunakan ban serep di bagasi, apalagi dia juga baru ada di Jakarta beberapa Minggu saja.

Tanpa menjawab pertanyaan pria itu, Dev berjalan melewati kedua pria itu untuk mengecek keberadaan ban di bagasi mobilnya. Dan syukurlah ada satu ban mobil yang tergeletak dengan kondisi mulai di penuhi debu.

"Ada pak?" Balas Dev seraya menunjuk ke arah ban mobil serep yang berada di bagas mobilnya.

Dengan cepat pria itu langsung berjalan terburu menghampiri dan mengambil ban mobil itu untuk di pasang di ban mobilnya yang kempes.

"Terima kasih mas? Saya gak tau harus membalas kebaikan mas ini yang dengan suka rela menyerahkan ban mobil ini kepada kami berdua, bahkan mas sendiri saja gak mengenal siapa kami berdua." Jelas pria berbaju kuning itu.

Hal itu membuat Dev tersenyum ramah."Tak apa kok mas? Bukankah sudah seharusnya kita itu saling menolong dan membantu dengan sesama saat kita sangat membutuhkan pertolongan itu." Ucap Dev menatap kedua pria itu."Dan saya sangat senang karena bisa membantu kalian berdua." Tukas Dev kemudian, namun kedua matanya tak sengaja melihat pergerakan kepala Naya dari belakang mobilnya.

"Kalau tak ada yang di perlukan lagi, saya mau pamit terlebih dahulu?" Pamit Dev, kedua pria itu langsung mengangguk mengizinkan kepergian Dev.

"Silahkan mas! Dan terima kasih atas bantuan mas yang begitu bermanfaat bagi kami berdua." Pria yang satunya itu kini bersuara saat Dev pamit pergi.

Setelah itu Dev pergi meninggalkan mereka berdua dan kembali memasuki mobil miliknya. Benar saja, saat ia duduk di kursi kemudinya, terlihat Naya sudah bangun dari tidur nyenyaknya dan wanita itu terlihat sedang memainkan ponsel miliknya.

"Ngapain kamu bersama dua pria itu?" Pertanyaan Naya saat melihat Dev sudah berada di kursi kemudinya.

Dev tersenyum menatap Naya sekilas lalu kembali menoleh kebelakang yang masih memperlihatkan kedua pria memasang ban mobilnya."Oh itu... Tadi mas-mas itu meminta tolong kepadaku untuk meminjam ban mobil serep mobil ini." Jawab Dev menatap Naya.

Takdir Cinta [SELESAI]Where stories live. Discover now