Takdir Cinta [12]

249 15 0
                                    

Di malam yang sunyi, Dev baru saja menyelesaikan pekerjaan di gudang produksi setelah ada beberapa kendala tentang hasil getah karet yang di panen dari kebun semakin menipis sehingga membuat beberapa buruh pabrik  harus terpaksa di hentikan untuk waktu yang tak bisa di tentukan hingga bahan baku getah karet itu mulai stabil.

Karena itulah membuat ia mau tak mau harus ikut andil dalam membantu memproses pengolahan getah karet itu dan ternyata buruh pabrik yang tersisa tak mampu mengerjakan semua itu, sehingga beberapa karyawan termasuk dirinya ikut membantu memproduksi getah karet itu menjadi beberapa benda yang bernilai tinggi seperti  sarung tangan (gloves), balon, kondom sedangkan getah karet yang menggumpal merupakan bahan baku industri ban, bantalan jembatan, alat konstruksi.

Lelah. Itulah yang di alaminya saat ini, setelah hampir beberapa jam ia bergelut dengan mesin pengolah membuat ia terasa sesak nafas karena berada di ruangan kedap udara dan tanpa AC membuat keringatnya selalu bercucuran, bahkan bau getah karet menempel lekat di seluruh tubuhnya hingga tanpa sadar ia sedikit mual saat mencium aromanya sendiri yang berasal dari tubuhnya.

Sampai kapan keadaan seperti ini terjadi?

Dev menggeleng-gelengkan kepalanya pelan saat pikirannya merasa pusing memikirkan masalah yang ada di perusahaan dan kini ia juga harus ikut mencari solusi atas beberapa kejadian sehingga ia harus ikut membantu secara langsung di gudang produksi. Hal apa yang tepat untuk mengatasi masalah ini?

Terlihat kak Keenan berjalan keluar  dari dalam gedung packing dengan langkah lelah namun tetap terlihat berwibawa dengan langkah tegapnya. Namun wajah pria itu terlihat lebih mengenaskan dari dirinya saat ini."Kak?" Tanpa basa basi Dev langsung memanggil kak Keenan dengan suara keras supaya terdengar.

Saat kak Keenan menemukan keberadaannya yang saat ini sedang duduk di batu cor berbentuk memanjang sebagai pembatas jalan, ada rasa senang terukir di sana, lalu kak Keenan berjalan ke arahnya untuk menghampirinya.

"Gimana keadaan di dalam gudang produksi Dev?" Tanyanya setelah terduduk di sampingnya.

Dev menghembuskan nafasnya dengan kasar,"Sangat memprihatinkan kak!" Tatapnya menatap Kak Keenan yang terlihat lemas.

"Dev juga bingung, kenapa masalah ini harus terjadi saat perusahaan kita yang pegang? Padahal kan baru kemarin aku tiba di sini dan langsung menghadapi masalah sebesar ini." Imbuhnya menatap kosong ke arah mobil pick up yang ada di depannya.

"Iya ya? Kan seharusnya pak Albert itu menyelesaikan masalah ini terlebih dahulu atau jika gak mampu beliau harus menjelaskan titik awal masalah ini bermula kepada kita dengan jelas. Sehingga nantinya kita bisa menyelesaikan Deemasalah ini bersama-sama tak seperti sekarang." Keenan masih tak habis pikir dengan pak Albert, kenapa orang kepercayaan kakeknya bisa seremeh ini dengan perusahaan yang sudah di pasrahkan sepenuhnya oleh kakeknya saat papanya dan om Surya mengurus perusahaan di Jerman karena usia kakek yang tak lagi muda, apalagi akhir-akhir ini kesehatannya sedikit terganggu sehingga membuat harus di rawat inap di rumah sakit untuk proses kesembuhan sang kakek.

Namun dokter menyarankan bahwa kakek tak boleh lagi berpergian jauh apalagi harus keluar masuk perusahaan,tentu saja hal itu akan sangat berdampak pada kesehatan tubuhnya yang sudah semakin menua dan akan rentan dengan beberapa penyakit yang sedang mengintai kesehatannya. Karena itulah membuat Dev dan Keenan harus kembali ke Indonesia untuk mengambil alih perusahaannya yang ada di Indonesia yang di pegang oleh pak Albert namun tak bilang bahwa ada kekacauan di perusahaan sehingga membuat ia saat ini di Landa kebingungan mencari jalan keluar masalah ini.

"Cara satu-satunya untuk menemukan  titik temu dari masalah ini adalah kita harus pergi dan melihat secara langsung kebun karet di sana untuk mengetahui secara apa yang terjadi di sana dengan pengamatan kita." Pungkas Keenan, Dev menganguk mengerti apa yang di maksud kakak sepupunya."Mungkin mengajak Naya adalah cara terbaik buat hubungan ku denganya untuk mengenal satu sama lain lebih dekat." Gumamnya pelan dengan senyuman bahagia terukir di bibirnya.

Takdir Cinta [SELESAI]Where stories live. Discover now