Takdir Cinta [40]

137 7 1
                                    

Jangan lupa vote dan komen.

Terima Kasih





Mobil Toyota Voxy melaju kencang melewati perjalanan yang cukup panjang bagi Naya karena dia harus terpaksa semobil dengan mantan mertua yang sedari hanya terdiam menatap tajam penuh intimidasi padanya selama 30 menit saat di perjalanan yang gak tau akan membawanya kemana.

Kening Naya sedikit mengernyit saat mobil yang ditumpanginya itu berbelok menuju ke arah restoran elit yang begitu terkenal dengan harganya yang sangat menguras kantong baginya, Naya bingung kenapa mereka membawanya ke sini.

"Aku ingin memberi mu sesuatu dan ingin bernegosiasi dengan mu, tetapi setalah apa yang akan kamu lihat nanti." Suara bu Ratna membuat Naya langsung menoleh ke arahnya tanpa berniat menjawabnya.

"Lihat itu ... Siapa yang berada di seberang sana?" Tunjuknya sedikit kesal ke arah restoran karena Naya tak kunjung merespon beberapa ucapannya yang di lontarkan kepada wanita di sampingnya yang saat ini masih betah menatap sisi samping mobilnya."Kamu gak curiga, kenapa Dev tak mengantarkan mu pulang atau bahkan menghilang begitu saja tanpa berpamitan dengan mu?" Pancing Bu Ratna yang langsung di toleh oleh Naya ke arahnya dan menatap apa yang sedang di tunjuknya.

Tampak jelas bahwa memang saat ini Dev berada di dalam restoran itu, tetapi terlihat pria itu saat ini sedang bersama seorang wanita yang sangat di kenalinya. Mereka begitu akrab bahkan sesekali mereka berdua tertawa saling menimpali dan wanita itu yang tak lain adalah dokter Almara tak pernah lepas menggenggam jemari Dev yang berada di atas meja.

"Mereka terlihat begitu bahagia kan." Naya terdiam menatap kedekatan mereka berdua dari dalam mobil."Ku rasa kamu tahu diri dimana posisi kamu berada saat ini yang ada di tengah-tengah hubungan mereka yang akan segera di resmikan." Jelasnya lagi.

Deg!

Segera di resmikan. Tatap mata Naya langsung beralih menatap ke arah Bu Ratna yang saat ini sedang mengambil sesuatu di dalam tasnya."Aku ingin kamu pergi dari kehidupan Dev selama-lamanya." Katanya santai lalu menyerahkan beberapa lembaran kertas ke arahnya."Dan jangan pernah lagi kembali ke dalam kehidupan putraku lagi..... Karena kebahagiaan Dev ada pada almara bukan kamu"

Lembaran itu masih di abaikan Naya, tatap Naya kini kembali beralih menatap Dev yang saat ini terlihat semakin asik dan nyaman saat mengobrol sesuatu bersama dokter Almara."Mereka berdua sudah tunangan kemarin malam di rumah, kami tinggal berembuk dengan keluarga besar Almara untuk sesegera mungkin di resmikan kepada dunia supaya tahu bahwa Dev adalah milik Almara bukan kamu." Naya memejamkan kedua matanya sesaat, rasa perih dan sakit hati yang begitu menyayat begitu dalam hatinya semakin menjadi-jadi saat mengingat dirinya menemukan sebuah cincin yang jatuh dari sakunya.

Dia tak percaya Dev melakukan ini semua terhadapnya, kenapa pria itu kembali padanya kalau hanya untuk membuat dirinya semakin hancur. Seharusnya dari dulu dia menjauh dari pria itu dan tak lagi melanjutkan hubungan penuh penghianatan seperti ini. tetapi dengan mudahnya dia kembali terjerat omong palsu pria itu yang menjanjikan bahwa secepatnya akan meresmikan hubungannya, nyatanya Dev malah melamar wanita lain tanpa sepengetahuannya.

Bu Ratna menatap Naya penuh seringainya, wanita paruh baya itu langsung menaruh lembaran itu di pangkuan Naya.

"Apa ini?" Gumamnya lirih meraih lembaran itu yang berisi surat yang tak di ketahuinya.

"Kamu baca dulu, setelah itu kamu pasti mengerti?" Jawabnya santai menatap Naya datar tanpa ekspresi.

Naya membaca lembaran itu dengan teliti dan jeli, ternyata surat ini adalah surat pernyataan resign dari perusahaan tempatnya bekerja yang di tujukan olehnya."Kamu resign dari perusahaan itu atau kamu di pecat secara tak terhormat dari sana dan kamu tak akan mendapat apa-apa." Ujar Bu Ratna saat tahu kebingungan Naya tentang surat yang ada di genggamannya.

Takdir Cinta [SELESAI]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora