Takdir Cinta [25]

188 8 4
                                    

Hai, selamat siang???

Akhirnya bisa update lebih cepat.


Jadi jangan lupa beri vote dan komen di part ini ya, biar ada rasa semangat yang membakar semangat saya untuk kembali mengupdate cerita ini tepat waktu.


Terima kasih.

Naya langsung menghempaskan tubuh Dev asal ke sofa saat kedua telinganya tak sengaja mendengar bunyi ketukan pintu yang berasal dari pintu ruangan kerja Dev, lalu ia beranjak berdiri untuk merapikan pakaian kerjanya yang kusut dan sedikit berantakan akibat ulah Dev.

Dengan tergesa ia berjalan mendekat ke arah pintu itu dan langsung membukanya, ternyata seseorang itu adalah pengirim makanan yang sudah dia kirim lewat aplikasi delivery.

"Apa benar, Mbk ini yang namanya Mbk naya?" Tanya seorang pria bertopi khas dengan nama toko yang dia pesan.

Naya menganguk pelan, tak lupa ia mengukirkan sebuah senyuman kecil."Iya Mas? Itu saya sendiri yang pesan." Balasnya ramah lalu meraih sebuah kotak box yang di berikan si pengirim makanan.

Setelah selesai mencatat beberapa hal di kertas, pria itu tersenyum ramah pada Naya."Terima kasih Mbk? Kalau begitu saya pamit terlebih dahulu untuk melanjutkan mengirim makanan di tempat lain." Pamit pria itu lalu pergi begitu saja meninggalkan Naya yang saat ini juga kembali masuk ke dalam ruangan untuk mengantar makanan yang tadi di pesan buat Dev.

Tanpa berkata banyak kata, Naya menaruh box makanan itu di sofa samping Dev duduk. Setelahnya ia berbalik melangkah meninggalkan Dev tanpa sepatah kata. Hal itu membuat Dev menatap sendu kepergian Naya yang saat ini langkah wanita itu akan segera sampai di pintu ruangannya.

"Nay." Gumam Dev pelan menatap sendu wanita itu dengan memasang raut wajah sedih dan kecewa.

Dan untunglah wanita yang di panggil namanya itu langsung menghentikan langkah kakinya lalu menoleh ke arah Dev yang saat ini sedang memanyunkan bibirnya beberapa senti ke depan."Ada apa lagi?" Jawab Naya kesal seraya memutar kedua bola matanya, lalu kembali menatap pria itu yang saat ini sedang menyandarkan tubuh pucatnya.

"Jangan pergi! Di sini saja." Gumamnya sepelan mungkin. Namun saat langkah wanita itu mendekat ke arahnya, Dev bergumam kembali dengan wajah memerah menahan malu."Suapin aku donk."

Saat itu juga Naya langsung melongo tak percaya dengan sikap manja pria di depannya itu."Gak bisa Dev, aku harus kembali bekerja..... Nanti kalau pak Keenan mencari keberadaan ku gimana?" Jelas Naya kemudian, tetapi saat ia ingin kembali berbalik meninggalkannya, namun kedua matanya tak sengaja melihat bibir manyun itu dengan raut cemberut membuat Naya menghela nafasnya kasar.

Lalu ia sedikit membungkukkan tubuhnya untuk mengambil kotak box di sofa. Kemudian dia duduk di samping Dev seraya membuka box makanan yang berisi bubur ayam dan juga teh hangat di cup ukuran sedang.

Dengan cekatan Naya mulai menyendok sesendok bubur lalu menyuapi Dev yang saat ini menatap lekat gerak geriknya.

"Aaaaaak." Perintah Naya menatap Dev kesal saat pria itu tak kunjung membuka mulutnya.

"Kalau gak di buka makan sendiri saja . Ngerepotin aja jadi orang?" Gerutu Naya kesal, saat itu juga Dev langsung membuka mulutnya dan bergerak menerima suapan Naya yang menggantung di udara.

"Udah?" Ucap Dev dengan mengunyah makanan yang masih memenuhi mulutnya.

Naya menggeleng geli melihat kelakuan pria di depannya."Dara aja gak pernah membuatku serepot ini." Cibirnya pelan yang hanya di balas kekehan Dev.

Takdir Cinta [SELESAI]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz