Takdir Cinta [5]

358 23 0
                                    


Hay, gimana puasa pertamanya.

akhirnya bisa kembali update lebih cepat lagi.

Dan terima kasih bagi kalian yang sudah vote cerita ku.

Dan

Ku harap kalian selalu memberikan vote dan komen di setiap part yang saya update untuk membuat saya lebih bersemangat lagi dalam menulis karena secara tidak langsung hal itu mampu membuat semangat menulis saya begitu mengebu-ngebu.



Jangan lupa vote dan komen part ini supaya saya lebih konsisten lagi dalam menulis.

Terima kasih.

Selamat Membaca.


Sudah hampir seminggu Naya bekerja sebagai sekretaris pak Keenan, tak ada hal sulit baginya karena pak Keenan sungguh bos yang sangatlah baik padanya. Saat ia tak mengerti akan berkas yang di berikan padanya untuk dikerjakan tetapi dengan baiknya pak Keenan menjelaskannya dengan gamblang sehingga membuat Naya mudah mengerti tentang apa yang di kerjakannya.

"Apakah ada jadwal meeting hari ini?" Tanya pak Keenan yang saat ini sedang sibuk membaca berkas yang menumpuk di atas mejanya, sedangkan saat ini dirinya berdiri tak jauh dari mejanya setelah memberikan beberapa berkas penting   kepada pak Keenan.

"Ada pak, sekitar jam 11 siang kayaknya?" Jawabnya, setelah itu ia berjalan pelan kembali ke tempat kerjanya karena ada beberapa hal lagi yang harus di kerjakannya.

Keenan berjalan di samping Naya yang saat ini sedang membawa beberapa berkas yang berada di tangannya. Saat tinggal beberapa langkah dari mobilnya, ada seseorang yang menyapanya sehingga membuat mereka berdua berhenti mencari sosok itu.

"Lo Keenan kan?" Tanya heran pada seorang pria yang berpakaian stelan kerja yang tampak rapi sekali, terlihat pak Keenan langsung menganggukan kepalanya dengan ekspresi bingung yang tampak jelas di raut wajahnya.

"Iya"

"Lo gak ingat sama gue Nan?" Tanyanya lagi sehingga membuat Keenan mengernyit keheranan lalu terlihat sedikit berfikir lama sembari mengingat siapa sosok di depannya.

"Masa gak ingat sih Nan. Bukankah kita dulu sering bersama saat ada acara outbond di kampus?" Celetuknya lagi, karena ada rasa kecewa saat teman lamanya tak mengingatnya.

Keenan hanya terdiam berusaha mengingat hal itu, hingga detik kemudian pria itu tersenyum lebar lalu melangkah beberapa langkah dan menghambur ke pelukan teman lamanya,"Gue gak nyangka loh. Akhirnya setelah sekian lama kita tak bertemu dan hari ini gue kembali melihat lo dengan stelan jas yang sekeren ini, rapi pula?" Celetuk Keenan membuat pria itu yang bernama Ghani langsung menyentil kepala Keenan dengan sedikit keras hingga membuatnya merintih kesakitan.

Sedangkan Naya hanya berdiri terdiam menyaksikan mereka berdua yang asik berceloteh tanpa mengingat  bahwa saat ini sedang ada dia berada di belakang Keenan. Mereka berdua menceritakan kegiatan yang di lakukan setelah lulus kuliah hingga ke clubing yang katanya sudah menjadi rutinitasnya. Tetapi Naya tak merespon pembicaraan mereka karena menurutnya itu adalah sebuah privasi yang harus di jaga, ia langsung duduk di kursi panjang yang terbuat dari stainless, lalu menscrol dan tertawa saat melihat video Dara yang sedang bermain bersama Deo di kolam renang yang tak jauh dari rumahnya. Video itu di kirim mbak Reni mamanya Deo, memang mbak Reni sudah menganggap Dara sebagai anak perempuannya semenjak dia memutuskan untuk bekerja dan dengan lantangnya ia akan membantu merawat Dara saat ibu sedang kelelahan karena kearifan Dara saat masih berumur satu tahun. Sebenarnya ia sangat beruntung memiliki tetangga sebaik mbak Reni bahkan ia juga pernah di jodohkan dengan adiknya yang saat itu masih bekerja di Kalimantan. Tetapi dengan cepat ia menolak tawaran itu karena ia tak pernah terpikirkan untuk menikah lagi dan Daralah saat itu dan nanti akan tetap menjadi prioritas hidupnya.

Takdir Cinta [SELESAI]Where stories live. Discover now