Takdir Cinta [33]

116 6 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen part ini sebanyak-banyaknya

Terima kasih







Sejak tadi Naya sedang termenung  di teras rumahnya dan sesekali memandangi ponselnya untuk memastikan bahwa dia mendapatkan pesan atau panggilan dari Dev. Namun nyatanya hingga detik ini pria itu tak kunjung mengabarinya. Kenapa jadi seperti ini sih,Desah Naya kesal.

Lalu tatapannya beralih menatap dara yang kini sedang menghampirinya dengan memeluk erat  boneka kecil."Ma ala mau makan omelette?" Rengek gadis kecilnya mendongak ke arahnya.

Tentu saja Naya langsung menuruti permintaan Dara dan saat itu juga ia langsung bergegas menuju ke dapur untuk membuat omelette permintaan gadis kecilnya.

Di saat yang bersamaan, Dev menelpon Dara melalui ponselnya sendiri dan pria itu berniat bertanya banyak hal pada gadis kecilnya tentang mamanya tanpa sepengetahuan Naya. Entahlah dia sedikit kecewa dengan Naya. Ya, meski rasa cinta pada wanita itu jauh lebih besar dari rasa kecewanya.

Apalagi tadi saat di tempat parkir kantor saat pulang kerja, ingin sekali Dev mengajaknya pulang bersama. Namun ajaknya di tolak dan saat itu tatap matanya tak sengaja melihat mobil kakaknya yang berjalan mendekati Naya lewat spion mobilnya. Saat itulah dia mengemudikan mobilnya dengan perasaan marah dan cemburu karena secara tak langsung Naya lebih memilih kakaknya dari pada dirinya.

"Sekarang dara lagi ngapain?" Tanya Dev pada seorang gadis kecil di seberang sana.

"Ala lagi belmain om anteng dan lagi nungguin omelet buatan mama." Jawab dara dengan nada yang terdengar begitu polos.

Dev terkekeh."Pasti enak ya rasanya?" Gumam Dev seraya mengingat waktu dimana Naya sering kali memasak omelet untuknya di saat bahan makanan di kulkas habis. Mengingat masa itu membuat Dev tersenyum sendiri apalagi saat dia menyantap omelet buatan Naya yang rasanya sungguh luar biasa nikmatnya. Entahlah kapan terakhir dia menikmati omelet buatan Naya.

"Tentu om? Omelet buatan mama emang juala dan tak ada yang bisa menandingi." Celetuk gadis kecilnya yang terdengar begitu antusias.

"Oh ya? Kalau begitu om mau donk omelet buatan mama kamu." Balas Dev lalu beranjak berdiri dan berjalan ke arah lemari mengambil jaket miliknya yang berada di dalam sana.

"Boleh, yang penting om anteng ke sini ya. Nanti ala sisain sedikit buat om anteng." Kali ini ucapan dara bener- benar menginginkan kedatangannya ke rumahnya.

"Oke." Balas cepat Dev lalu pergi berlalu meninggalkan rumahnya dan langsung menuju ke dalam mobilnya untuk pergi ke rumah Naya.

Naya keluar dari dalam rumah seraya membawa sepiring nasi dan omelet buatannya yang langsung di taruh di atas meja. Sedangkan kedua matanya menelusuri beberapa sisi rumahnya saat tak mendengar suara Dara, lali Naya mencari keberadaan gadis kecilnya berada. Namun dia tak kunjung menemuinya hingga membuat Naya berteriak memanggil gadis kecilnya."Dara kamu di mana? Omeletnya sudah jadi." Teriak Naya dan saat itu juga dara keluar dari dalam kamarnya tanpa membawa apa-apa.

Wajah dara saat ini menatap lekat wajahnya karena secara tak langsung telah membuat mamanya khawatir."Maafin ala ma? Tadi ala ke Kamal menaluh oneka aja kok." Celetuknya membuat naya tersenyum lalu sedikit membungkuk mensejajarkan tubuh gadis kecilnya.

"Mama gak marah kok? Hanya saja Mama khawatir sama dara saat mama tak melihat keberadaan kamu." Jelasnya lalu memeluk erat tubuh mungil yang selalu membuat hidupnya merasa nyaman dan tenang, meski banyak sekali masalah yang selalu menerjang kehidupannya. Karena kehadiran gadis kecilnya lah yang mampu merubah segalanya dalam hidupnya.

Takdir Cinta [SELESAI]Where stories live. Discover now