Takdir Cinta [34]

137 7 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen sebangak-banyaknya, sebagai bentuk dukungan dari kalian supaya membuat saya lebih cepat menupdate part demi part cerita ini



Terima kasih




Mobil sport milik keenan yang baru saja memasuki pelataran gedung yang ramai oleh lalu lalang kendaraan di area itu yang akan di gunakan sebagai tempat perayaan pesta, dengan santai dan pelan keenan mengemudi mobilnya mengikuti mobil yang ada di depannya menuju ke arah red carpet yang ada di pintu utama gedung perayaan pesta.

Pria itu keluar dari dalam mobilnya setelah memberi kunci mobil kepada petugas keamanan untuk menjaga mobilnya selama pesta ini berlangsung, keenan langsung berlari kecil memutari mobil untuk membuka pintu mobil samping kemudi yang ada sosok wanita cantik yang masih duduk manis di dalam sana, hal itu membuat keenan sedikit terkekeh.

"Selamat datang tuan putri?" Ujar keenan setelah pintu mobil di depannya terbuka dan langsung mengucapkan ucapan selamat datang seraya meregangkan kedua tangannya dengan menggerakkan kepalanya pelan ke belakang supaya Naya melihat ke belakang tubuhnya betapa ramainya pesta malam ini.

Wanita itu hanya tersenyum dan menatap sesaat keramaian di dalam gedung yang terpancar indah berbagai warna lampu yang memantulkan cahayanya hingga ke luar ruangan, setelahnya jemari Naya menggapai uluran jemari pria itu yang saat ini berusaha meraih tubuhnya yang kesusahan untuk beranjak berdiri.

"Terima kasih." Ucapnya menatap pria di depannya yang sejak tadi tak pernah mengkikiskan senyum di bibirnya.

"Santai saja lah? Kan ini sudah jadi kewajiban ku untuk calon tunangan ku yang malam ini terlihat begitu cantik." Balasnya sedikit mencubit pipi Naya yang malam ini terlihat cantik dan menggemaskan.

Naya berjalan beriringan bersama Keenan, namun sesaat pria itu menghentikan langkah kakinya saat merasa ada hal aneh antara dirinya dengan wanita di sampingnya tak seperti dengan pasangan yang lainya saat berjalan menuju ke dalam gedung tempat pesta di selenggarakan.

"Kenapa?" Tanyanya dengan nada kebingungan saat pria di sampingnya menghentikan langkah kakinya secara mendadak.

Pria itu menghembuskan nafasnya kasar, lalu sedikit menginstruksi dengan gerakan kedua bola matanya yang bergerak ke arah lengannya yang sudah memberi tempat untuk tangannya biar saling bergandeng tangan, lalu melihat ke arah beberapa pasangan yang melewatinya.

"Tapi...?" Gumam Naya pelan, ada sedikit keraguan untuk tangannya memeluk lengan atasannya saat ini.

Tanpa basa basi, tangan Keenan meraih jemari Naya dan langsung menautkan di lengannya."Ngapain sih malu segala, tinggal di tautkan seperti ini sudah jadi kok?"

"Ta...?"

Saat Naya belum selesai mengucapkan sanggahannya, Keenan langsung berjalan sedikit cepat dengan langkah lebar supaya Naya tak bisa lagi mengungkapkan kalimat penolakan untuknya dan akan berujung perdebatan kecil.

Langkah kakinya memasuki red carpet yang tergelar memanjang hingga sampai di tempat pesta di adakan. Di sepanjang perjalanan Naya merasa takjub dengan meja yang tertata rapi berisi berbagai hidangan makanan dan minuman di setiap meja yang terjejer rapi di beberapa sisi samping red carpet.

"Ayo kita ke sana." Ajak pak keenan menunjuk ke arah beberapa orang yang mulai berkerumun karena dia berniat untuk menemui klien yang sudah mengundangnya ke sini.

Gemerlap gedung tampak lebih hidup saat dentingan musik mulai menggema seiringnya dengan kerlap kerlip lampu bergantian, Naya sedikit bingung dengan apa yang di pikirkan pria di depannya yang sejak tadi selalu mengajaknya berputar-putar ke sana kemari mengelilingi sisi pesta di beberapa kerumunan banyak kolega bisnis yang saling menyapa satu sama lain.

Takdir Cinta [SELESAI]Where stories live. Discover now