01

7.3K 375 8
                                    

'Kau adalah salah satu dari banyaknya mahluk menjijikkan di bumi ini, manusia sepertimu seharusnya musnah'















Di bawah guyuran hujan di sebuah taman yang sepi, seorang gadis tengah termenung diantara derasnya hujan yang turun

'Aku memang lancang karena berani mencintainya, kau harusnya tau diri.' batin gadis itu menyeruak diantara otaknya

Menatap kepalan jemari yang menunjukan sebuah kalung berliontin mutiara putih

'Becky kau merusak segalanya.' becky nama gadis berambut brunette, memiliki tampang ayu nan lembut mampu memikat semua yang melihatnya

'Seharusnya kau bisa menahannya.' air matanya luruh bercampur derasnya hujan yang membasahi seluruh tubuh mungilnya yang tampak rapuh

'Apa yang harus kulakukan.' tangannya mengepal, memukul dan menarik kasar helaian rambut panjangnya

'Sorry' matanya tertutup dan bersandar tenang di bangku taman yang sepi


































....

Author pov

"Becbec kau dimana." seorang gadis berwajah manis itu tengah terburu-buru menuruni anakan tangga yang curam.

"Sayang, hati-hati turunnya." sang ibu hanya menghela nafas saat melihat tingkah anak gadisnya, memang tiada hari tanpa keributan dirumah megah ini

"Mommy apa kau tau dimana Becky." sahutnya tidak memperdulikan tanggapan sang ibu yang tengah sibuk dengan secangkir teh hangat dan majalah fashion terkini

"Freen, mommy lihat Becky sedang didapur mungkin dia membantu mae nya disana." Freen nama gadis berwajah manis yang sekarang tengah tersenyum simpul sambil menemui sang ibu

"Mommy, morning." Freen mencium lembut kedua pipi sang ibu sambil mengambil kudapan di piring kecil miliknya

"Hmm morning baby." sahut sang ibu menggelengkan kepala melihat betapa excited anaknya menemui sahabatnya









Freen adalah anak tunggal di keluarga chankimha, sang ibu dan ayah sudah lama bercerai dan ayahnya sudah menikah lagi, sedangkan sang ibu saat ini fokus mengelola butiknya dan memilih tidak menjalin hubungan lagi dengan orang lain

Setelah berpisah, ayahnya tidak lagi menetap dirumah ini dan memilih tinggal bersama istri barunya

Freen dibesarkan dengan kebahagiaan dan kemewahan yang menjadi impian banyak orang. Selain memiliki wajah yang manis dia juga memiliki bakat di bidang seni lukis.








"Booo." Freen menyalak saat melihat punggung belakang sahabatnya

"Oh my goshh, phii kau mengagetkanku." gadis brunette yang tak lain adalah Becky tengah menghentikan kegiatan cuci piring paginya dan menoleh ke arah gadis berwajah manis itu yang saat ini sibuk tertawa tanpa henti.

"Hahahaha, ohh groo wajahmu saat terkejut sangat lucu." Freen tertawa sambil memegangi pipinya yang mulai kram.

"Kalau kau hanya ingin tertawa, tinggalkan aku sendiri, aku sangat sibuk lihatlah." Becky memilih cuek dan tetap melanjutkan acara cuci piringnya yang tertunda.



Becky adalah seorang anak pelayan di rumah besar keluarga chankimha, ayahnya pergi meninggalkan dirinya dan ibunya saat dia masih kecil sebelum ibunya banting tulang menafkahi dirinya.

Sedangkan sang ayah pergi karena tidak tahan saat kemiskinan melanda keluarga mereka, dulunya mereka adalah keluarga yang berada tetapi sejak kebangkrutan perusahaan sang ayah dan hutang perusahaan akhirnya sang ayah memilih menjual seluruh aset mereka dan menyisakan sebidang tanah di tempat yang jauh dari kota

Saat ini sudah terhitung 10 tahun sejak sang ibu bekerja di rumah ini, dan sekarang Becky yang umurnya 5 tahun lebih muda dari Freen sudah menjadi mahasiswi baru di kampus yang sama dengan Freen.

Karena kemurahan hati ayah Freen akhirnya Becky dapat diterima di kampus dan bahkan mendapat beasiswa karena kepintarannya di bidang akademik, berbeda dengan Freen yang lebih menonjol di bidang non akademik

Becky adalah seorang blasteran berwajah ayu yang memiliki seorang kakak laki-laki, namun sang kakak memilih tinggal dengan neneknya didesa karena sang nenek lebih menyayangi kakaknya Richie, dibanding dirinya yang seorang gadis

"Jangan marah becbec." Freen mem back-hug Becky yang saat ini masih mengabaikan dirinya

"Phi Freen mending pergi ke ruang makan karena sarapan sudah siap, aku akan menemui ibuku." Becky mencuci tangan dan mengelapnya sebelum berbalik dan melepas pelukan Freen yang menempel seperti koala

"Mana ucapan morning nyaa." Freen merengek dengan pipi menggembung tanda kesal, yang membuat Becky lantas tersenyum gemas dan segera mencium lembut pipi chubby itu, sedangkan yang dicium saat ini membuka mata terkejut dan menyentuh pipinya yang terasa agak basah

"Ishh kau menciumku, aku harus menciummu balik enak saja." Freen segera mengejar Becky yang berlari dengan tawanya yang lepas

"Hati-hati, anak anak jangan berlarian dirumah." ibu Freen menegur mereka saat melewatinya

"Phi Freen tidak bisa menangkapku." gelak tawa Becky memenuhi kamar bernuansa light grey milik gadis berwajah manis itu.

"Yakkk kemari gadis kecil, kaki pendekmu tidak akan bisa menyaingiku." Freen berlari dan mencoba menggoda Becky dengan berpura-pura menangkapnya dan membuat gadis brunette itu tegang

"Phi Freennnn kau menakutkan." Becky tanpa sengaja tersandung ranjang yang membuat Freen memiliki kesempatan untuk menangkap dan menaikannya ke tengah ranjang berukuran king size itu.

"Terima ini." Freen menggelitiki pinggang dan leher gadis itu yang membuatnya tertawa dengan tubuh bergetar

"Hahahahaha, hentikan bodoh." Becky berguling-guling dan mencoba menghindari gelitikan mematikan dari Freen yang membuat t-shirt crop top bergambar cinnamon roll nya itu tersingkap memperlihatkan perut putihnya

"Yakk kau memanggilku apa?." Freen semakin ganas menggelitiki gadis dibawahnya dan tanpa sadar terpana saat melihat dari dekat bibir gadis itu

'Bibirnya berbentuk love.' batin Freen saat beralih mengusap lembut ujung bibir Becky yang mematung

"Suayy makk." Becky mengerjap lantas terdiam saat mereka berpandangan

Becky lantas mendorong lembut tubuh gadis diatasnya dan berdehem sambil merapikan dirinya yang berantakan akibat candaan mereka tadi

"A-aku akan ke bawah, m-mungkin mae memanggilku." Becky tersenyum canggung lantas berdiri meninggalkan Freen yang terdiam sambil menghela nafas berat

'Sial apa yang kupikirkan.' Freen mengacak rambutnya kesal dan menerawang langit-langit kamarnya

'Dia memiliki tubuh yang sexy.' batin Freen yang saat ini berbaring sambil menetralkan pikiran-pikiran aneh di otaknya





























TBC

.....

Hai, thanks udah baca work aku.
Untuk work ini aku usahakan buat nyelesain, because sekarang lagi bucin banget sama phi saw nong saw ini.

Anw jangan lupa vote and comment, wuff u🤍

DESTINY || FREENBECKY (END) Where stories live. Discover now