Freen menutup koper yang dia kemasi dan segera meregangkan tubuhnya, matanya juga sudah berkedip karena kantuk tapi masih harus mengemasi koper yang lain
"Kau yakin pergi mendadak?." Freen menoleh dan menatap sang ibu yang juga menatapnya khawatir
"Kejadian kemarin membuatku sangat trauma, mungkin dengan pergi untuk sementara waktu kami bisa mengistirahatkan diri." Freen beranjak bangun dan menarik lengan ibunya dengan lembut dan mengecup punggung tangannya
"Freen hanya akan pergi sampai Becky benar-benar dalam kondisi terbaik, lagi pula lebih baik kalau kami dekat dengan dokter yang menangani IVF kita." Ibu Freen mengangguk paham dan membawa putrinya pada pelukan hangat yang sarat akan rasa bangga dan kasih sayang
Setelah kejadian kemarin Freen memang memutuskan untuk kembali lagi ke Inggris dan menetap disana sampai batas waktu yang dia tidak bisa tentukan
Dia sangat mencemaskan kondisi kekasihnya yang seperti trauma dan sering linglung
Ditambah kondisinya yang hamil muda membuat tubuhnya drop dan itu akan membahayakan kondisi Becky dan juga calon anak mereka
"Mommy cemas karena tidak ada yang akan membantu kalian disana." Ibu Freen melepas pelukan mereka dan menepuk pipi lembut putri semata wayangnya
"Freen sudah mendapatkan asisten yang tepat mom, sudah terjamin pengalaman dan cara kerja profesionalnya, mommy juga bisa mengunjungi kami kapanpun mommy mau karena pintu kami selalu terbuka untuk kalian." Freen tersenyum simpul dan mengecup pipi wanita hebat yang dari dulu sampai sekarang selalu berada disampingnya, berat memang meninggalkan orangtua disaat mereka sudah mulai renta
Tapi Freen tidak punya pilihan lagi karena sang mommy juga memiliki tanggungjawab disini
Freen juga sudah melepaskan diri dari tanggungjawab perusahaan ayahnya dan fokus merintis bisnisnya lewat clothing ninetytwo
Dia harus bekerja keras mulai awal lagi bersama kekasihnya karena setelah bayi mereka lahir sudah banyak yang harus mereka keluarkan
"Kau yakin akan meninggalkan perusahaan daddymu?." Sang ibu sekali lagi bertanya dan Freen mengangguk mantap
"Apa yang dilakukan daddy sangat keterlaluan dan Freen memutuskan untuk meninggalkan perusahaannya karena daddy harus tau kalau Freen bisa bangkit tanpa bantuannya." Freen mengusap jemari ibunya dan menatap pada wajah yang sudah mulai keriput dan menua
"Mommy sangat bangga padamu sayang, kau akan menjadi seorang kepala keluarga dan ibu yang hebat, mommy titip Becky dan cucu mommy." Freen mengangguk paham dan melihat kekasihnya yang sudah tertidur pulas dalam balutan selimut tebal
Memang akhir-akhir ini Becky lebih suka tidur dikehangatan, berbeda sekali saat sebelum dia mengandung yang bahkan bisa tidur dibawah suhu minus
"Setelah Becky melahirkan kalian harus segera menyiapkan pernikahan, tinggal kau katakan dan mommy akan menyiapkan semuanya karena kalian harus menikah di Thailand." Freen tertawa kecil dan menepuk paha ibunya dengan gemas
"Mommy tidak perlu khawatir, Becky akan segera menjadi nyonya Sarocha."
....
Sedangkan disisi lain Pannawit Chankimha dalam kondisi terburuknya karena shock mendengar sang putri akan pergi meninggalkan Thailand
Setelah dia dilepaskan oleh sang putri, dirinya hanya melihat tatapan kecewa dari putri sulungnya dan dipulangkan kerumahnya tanpa kata apapun lagi
Sebagian ego dalam dirinya membuat dia merasa tidak bersalah dan justru menyalahkan Becky sebagai akar dari semua permasalahan ini
Dia juga frustasi karena penggabungan perusahaan batal dan bahkan pernikahan putrinya
أنت تقرأ
DESTINY || FREENBECKY (END)
العاطفية[M] Freen dan Becky sudah lama menjalin persahabatan, Freen sangat menyayangi Becky dan bahkan sangat menjaganya. Namun saat sebuah rahasia terungkap, Freen yang seorang homophobic memutuskan persahabatan mereka. "sebanyak apapun penghalang, sejau...