21

4.4K 371 49
                                    

Author pov

Freen turun menyusuri tangga dirumahnya dan berniat untuk sarapan karena merasa sangat lapar, dari kemarin dia tidak makan dengan benar karena memilih menghindari Becky.

Dia bahkan rela pulang larut malam atau berdiam diri dikamar seperti mumi selama seharian penuh

Freen dapat mendengar suara berbincang dari ruang tamu dan mencoba melihat ada apa disana, jiwa keponya memang mendarah daging

"Oh sayangku, kau baru bangun?" Freen menyerngitkan dahinya karena melihat sang ayah ada disana, tumben sekali pria tua itu ingat rumah

"Daddy" Freen menyambut pelukan ayahnya dengan senang karena rasa hangat yang lama tidak dirasakan, namun pandangannya jatuh pada gadis berdarah blasteran yang kini menatap canggung padanya sontak membuat Freen mengalihkan pandangan

"Daddy sangat merindukanmu sayang, bagaimana kuliahmu?" Sang ayah membawanya untuk duduk disampingnya dan tersenyum manis, sangat manis untuk ukuran pria paruh baya dengan rambut putih disela-selanya

"Nothing special, tapi tahun ini aku akan lulus kuliah dad." Freen berkata dan merasakan usapan lembut dirambutnya yang sangat dia rindukan selama ini

"Anak pintar, setelah lulus kuliah kau bisa belajar tentang perusahaan." Ucapan sang ayah membuat Freen melepaskan diri dan menatap ayahnya bingung

"Dad.. terlalu dini untuk ini.." Freen menyerngitkan dahinya karena merasa keberatan dengan ide sang ayah

"Kau sudah dewasa sayang, dan daddy semakin tua kalau bukan dirimu siapa lagi yang akan mengurus perusahaan itu." Sang ayah menjelaskan dengan lembut namun hal itu semakin membuat Freen merasa kesal

Lama tidak datang malah hal ini yang dibahas, walaupun pasti dia akan terjun ke perusahaan sebagai calon pewaris namun sebagai mahasiswa semester akhir yang bersusah payah kuliah komunikasi dia sangat kesal

"Ckk.. terserah, aku ingin sarapan dulu." Sang ibu yang baru datang melihat anak gadisnya yang pergi dengan raut wajah kesal tanpa mengucapkan sapaan pagi seperti biasanya

"Ada apa dengan anak itu?" Ibu Freen menaruh nampan berisi kudapan dan melihat Becky yang sedari duduk dengan diam karena bingung harus berbuat apa

Gadis blasteran itu sedari tadi menyimak obrolan ayah-anak namun dia bisa menangkap raut sedih bercampur kecewa yang terpancar diwajah phi-nya

"Becky sayang, bisa kau liat phi mu dulu? aunty ingin berbincang sesuatu dengan uncle mu" Ibu Freen membelai lembut surai kecoklatan milik Becky yang segera mengangguk dan bangkit meninggalkan ruang tamu

Ibu Freen kini beralih menatap sang mantan suami dan ingin mengetahui apa alasan gadis kecilnya mengambek pagi-pagi ini

"Aku hanya mengatakan sesuatu." Ayah freen menyeruput kopi hangat dalam cangkir dan menatap mantan istrinya yang juga menatapnya datar, terselip sedikit rasa gelisah disana

"Kau pasti membuatnya kesal." Ibu freen menatap ke sembarang arah demi memutus kontak mata mereka, menghindari tatapan mata yang masih membuat hatinya bergetar

"Aku hanya bilang padanya untuk belajar tentang perusahaan karena mau tidak mau dia harus menjalani ini, daddy-nya bertambah tua dan memiliki anak gadis yang sudah dewasa mengapa tidak bisa?." Pria paruh baya itu mengendikan bahu dan bersikap bodo amat dengan tingkah anak sulungnya

"Tapi kau harus menjelaskannya dengan perhatian dan perlahan saja, dia bahkan belum lulus kuliah." Ayah freen menggeleng tidak setuju dengan pendapat mantan istrinya yang kini sejak tadi mengerutkan kening, wajah yang mirip dengan anaknya

DESTINY || FREENBECKY (END) Where stories live. Discover now