35

3K 262 78
                                    

Becky menatap meja di depannya dengan tangan bertumpu didagu

Sudah tidak terhitung berapa kali dia menguap karena bosan dan matanya yang berkedip menahan kantuk

Gadis brunette itu tengah berada di ruang kerja kekasihnya, baru saja makan siang bersama Freen yang kini kembali bergulat dengan dokumen dan map tanpa jeda sedari tadi

"Huftt.." Becky menghela nafas berat dan bangkit untuk berjalan disekitar ruangan, matanya melihat foto berfigura dimeja kebesaran sang kekasih

Otomatis mengukir senyum karena fotonya bersanding dengan foto keluarga Freen

Pintu terbuka dan Becky menoleh untuk melihat siapa yang datang, dia menemukan seorang pria dengan tinggi yang hampir sama dengan Freen

Becky melirik Freen yang tampak tidak peduli dan tetap sibuk dengan dokumen didepannya

"Phi.." Freen melihat Becky yang memberinya kode untuk melihat siapa yang datang

"Khun Freen..." Freen menyerngitkan dahi saat pria itu datang dengan sebuket bunga ditangannya

"Saint." Pria itu tanpa permisi masuk dan duduk dikursi didepan Freen yang kini menegakkan tubuhnya

"Untuk apa kau datang?." Freen bertanya dengan cuek melihat Saint mengulurkan sebuket bunga mawar yang terlihat sangat segar seakan baru saja dipetik

Becky menatap Freen bingung karena maksud pria asing yang memberi kekasihnya buket bunga

"Nothing... aku hanya ingin mengajak calon tunanganku untuk pergi kencan." Saint mengendikkan bahu tapi dia melihat gadis berwajah bule yang kini menyipitkan mata padanya

"Siapa.. gadis ini?." Saint bertanya dengan matanya yang memindai, kenapa ada anak kecil dikantor Freen

Apa gadis ini adik Freen? ayah Freen bilang kalau anaknya baru berusia 7 tahun tapi kenapa sebesar ini?

"Apa bocah ini adikmu? hai nong kau sangat lucu..." Becky mendecih saat pria aneh ini malah mengatainya sebagai bocah, bocah kepala bapaknya!

"Dia adikmu ya Freen." Saint kembali bertanya karena penasaran

"Terlihat seperti bukan orang Thailand, apa dia blasteran?." kali ini Freen  melihat Saint dan mengangguk

"Owhh... lucu sekali, kau masih Junior High School ya?." Saint kembali bertanya saat melihat Freen yang tampak menciumi gadis itu, hubungan saudara yang manis karena adiknya sudah remaja tapi kakanya masih tidak malu menyampaikan kasih sayangnya

"Namamu siapa nong?." Becky menatap Saint jengah karena sedari tadi banyak bicara, tidak tau kah kalau dia lagi kesal

"Namaku Becky, dan aku bukan bocah karena tahun depan aku berusia 24 tahun." Becky menjawab dengan cuek dan menyandarkan tubuhnya pada Freen

"24 TAHUN?." Saint melongo dengan terkejut

"Dia baru lulus kuliah Saint, dan dia kekasihku bukan adikku." Freen kembali menjawab yang membuat Saint semakin terkejut

Tanpa peduli Freen membawa Becky pada pangkuannya dan menepuk punggungnya

"Bosan ya? maafkan phi ya.. nanti phi pesankan milktea untukmu atau kau mau pulang saja?." Freen bertanya dan mengusap dahi kekasihnya dengan tulus, tapi Becky hanya menggeleng

"Tidak mauu... aku ingin ikut phi Freen kerjaa." Becky merengek dengan kesal, kenapa Freen malah terlihat seperti menyuruhnya pulang... apa dia ingin berdua saja dengan pria aneh ini dan apa tadi dia bilang? tunangan?

"Chaii chaii.. kalau begitu tunggu sebentar lagi ya." Freen mengecup puncak kepala kekasihnya yang saat ini terlihat fokus melihat tabel statistika di layar komputernya

DESTINY || FREENBECKY (END) Where stories live. Discover now