10

3.3K 271 9
                                    

Angin sepoi-sepoi menerbangkan dedaunan kering yang menumpuk tak terhitung di taman belakang kampus yang sepi

Terduduk gadis manis berambut panjang, Freen. Gadis itu tengah duduk dan melamun diantara banyaknya bangku kosong yang tidak terpakai




Freen pov

Sedari tadi pikiranku masih melayang karena pesan dari nomor asing kemarin, membuatku penasaran setengah mati siapa sosok dibalik ini.

Ku akui memang banyak yang tertarik denganku baik dari pria maupun wanita, karena siapa yang tidak mengenalku, anak tunggal kaya raya keluarga chankimha yaa tidak termasuk adik tiriku.

Aku terperanjat saat merasakan seseorang tengah duduk disampingku, dia adalah Heng yang datang dengan sweater putih yang dipadukan dengan loose pants jeans berwarna skyblue.

"Heng" Aku menatapnya yang tersenyum lembut kearahku

"Kenapa duduk sendiri disini." Heng melirik sekitar taman yang tampak sepi

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin sendiri." Aku tersenyum tipis

"Eum, Freen." Dia memanggil yang membuatku meliriknya canggung

"Bagaimana dengan ajakan ku kemarin?, kau belum juga menjawabnya." Heng bertanya yang membuatku teringat akan lamaran yang ditujukan padaku

Aku merasa tidak enak hati karena seperti menggantung perasaannya

"Sejujurnya aku masih bimbang dengan perasaanku sendiri." Aku menatapnya dan merasa hatiku berdebar dengan kencang entah karena canggung atau apa

"Maaf... aku mungkin menekanmu, tapi aku akan selalu menunggu Freen." Heng mengusap rambutku pelan yang membuatku mulai memikirkan hal ini

"Kita mungkin belum saling mengenal terlalu dalam." Heng tersenyum

"Kha, mungkin kita bisa saling bercerita tentang diri kita." Aku membalas senyumannya

"Eum... aku ingin mengetahui tentang adik bulemu itu." Heng bertanya yang membuatku menatapnya bingung, kenapa tiba-tiba?

"Ohh Becky, dia adalah anak dari pembantu dirumahku namun keluarga kami menganggap mereka seperti keluarga sendiri, Becky sudah bersamaku sedari kecil dan aku sangat menyayanginya." Aku menatap Heng yang tampak tertarik

"Becky sangat manis dan lucu, jika orang tidak mengenalnya mungkin akan mengira dia masih berumur 8 tahun karena wajah dan tingkahnya yang lucu, aku menganggapnya seperti adik kecilku yang akan selalu menjadi kesayangku." Heng tampak mengangguk namun merengut

"Hei, sepertinya kau sangat menyayangi Becky... jika saja dia seorang pria mungkin aku akan sangat cemburu karena dia menempati hatimu." Aku tertawa dan reflek menampar bahunya, kebiasaan buruk seorang freen

"Eiiyy haha, tapi memang dia memiliki wajah yang kekanak-kanakan." Aku mengangguk pelan dan membayangkan wajah Becky yang manis

"Ya kau harus cemburu haha, dia adalah gadis kecil kesayanganku, aku memperlakukannya seperti bayi kecilku." Kami saling bertukar cerita dan segera melupakan topik tentang lamarannya tadi

"Phi Freen khaaa." Suara cempreng dengan highnote itu membuatku dan heng menoleh bersamaan

Becky datang bersama Jennie dengan paperbag yang kuyakini berisi makanan

"Hei Becbec." Aku melihatnya yang berjalan mendekatiku dengan bibir mengerucut

"Phi Freen jahat, kenapa tidak membalas pesanku kalau tidak bertanya pada Phi Nam mungkin aku tidak tau dimana kamu." Aku tertawa dan menariknya ke pelukanku

DESTINY || FREENBECKY (END) Where stories live. Discover now