Kedua gadis berbeda umur tengah berbaring dalam gumpalan selimut tebal
Sengatan sinar matahari sore tidak mengurangi rasa hangat dari dalam selimut
Semilir angin masuk dari ventilasi-ventilasi yang terbuka, membuat suasana sunsite yang sangat digemari gadis jangkung itu
"Na lak tua." Freen berucap lembut dengan mencium puncak kepala gadis didekapannya
Tubuh mereka telanjang seperti hari mereka dilahirkan dan saling berbagi kehangatan didalam selimut
"Aku juga mencintai Phi Freen, terima kasih atas semua kebahagiaan ini." Becky meringkuk masuk dalam pelukan Freen
Mata mereka saling menyiratkan cinta dan ketulusan
Freen menyingkap selimut saat merasa tubuhnya kepanasan dan bisa terlihat sinar jingga dari langit diluar sana
Hatinya terasa menghangat, cukup bersama Becky dia akan selalu merasakan kebahagiaan yang berlebih
Sampai terkadang sering merasa ini adalah kebahagiaan fana yang akan bisa hilang kapanpun saat dia lengah
Dia takut kebahagiaan ini tidak kekal dan suatu saat terenggut saat dia belum siap, tidak akan pernah siap
"Aku sangat mencintaimu Becky, tolong selalu disampingku, jika aku punya salah tolong ingatkan aku, jika kamu bosan tolong katakan saja aku yang akan menjauh kau disini saja." Becky mendongakan kepalanya dan melihat Freen yang tersenyum sendu
"Aku juga sangat mencintai Phi Freen, semoga kita memang memiliki takdir yang segaris, aku akan selalu disisimu itu janji hidupku." Becky mengecup belah bibir kekasihnya
Kedua gadis itu kembali melumat dsn secara bertahap percikan gairah kembali menyulut diantara mereka
Keduanya saling menyentuh dan Freen kini telah bangkit untuk mengungkung gadis yang lebih muda
Tangannya membelai wajah ayu kekasihnya seakan ingin merekam setiap detail cinta dihidupnya
Bibir mereka saling melumat dan menghisap lidah satu sama lain, merasakan rasa manis dari bibir mereka
"Phi~~" Becky mengerang saat berhasil melepas tautan bibir mereka, dia merasakan sesuatu mencoba masuk dalam pusat tubuhnya, menggesek untuk merangsang miliknya
Namun kegiatan mereka dihentikan oleh bunyi dering telepon yang tiba-tiba berbunyi membuat Becky membuka matanya yang semula tertutup sayu
Dia melihat ponsel Freen dinakas yang berdering sedari tadi namun dia abaikan
"Phi Freen hentikan, ada yang menelpon." Becky berkata namun sepertinya gadis diatasnya itu tidak peduli dan tetap melanjutkan kegiatannya
Tangannya sudah bersiap masuk namun dering telepon membuatnya tidak konsen
"Ckk.. matikan ponsel itu." Freen mendecak saat gairahnya tidak tersalurkan namun dia tetap menghisap buah dada didepannya dengan gemas
"Phi~~ hentikan daddy mu yang menelpon." Freen seketika berhenti dan menatap Becky yang melihatnya sayu, dia tau kekasihnya juga pastinya merasa terusik
"Angkat dan loudspeaker." Becky menuruti ucapan Freen sambil melihat kelakuan gadis jangkung itu yang kembali sibuk menghisap miliknya
"Freen.." Nada datar penuh ketegasan itu membuat Becky tersentak, dia segera melepaskan kuluman Freen dan beranjak duduk, sepertinya unclenya sedang tidak di mood yang baik
"Nanti malam datang ke restoran cina dekat bandara Shuvarnabumi, daddy menunggu disana." Hanya kata itu yang terucap sebelum ayah Freen menutup panggilan, Becky menyerngit bingung karena tumben sekali daddy Freen berkata dengan singkat tanpa basa-basi
YOU ARE READING
DESTINY || FREENBECKY (END)
Romance[M] Freen dan Becky sudah lama menjalin persahabatan, Freen sangat menyayangi Becky dan bahkan sangat menjaganya. Namun saat sebuah rahasia terungkap, Freen yang seorang homophobic memutuskan persahabatan mereka. "sebanyak apapun penghalang, sejau...